pemikiran ekonomi kelembagaan perlu digarisbawahi. Hal ini mengingat keberhasilan modal bergulir sangat tergantung dari eksistensi kelompok.
Program IDT maupun Tabungan Kesejahteraan Keluarga Takesra dan Kredit Usaha Kesejahteraan Keluarga Kukesra yang dikembangkan di daerah desa
tidak tertinggal, pada dasarnya merupakan bentuk dari penciptaan modal bergulir dalam upaya membantu menyediakan modal awal investasi bagi perekonomian
pedesaan agar tercipta perekonomian yang swasembada di daerah pedesaan. Program IDT dan pembangunan keluarga sejahtera di daerah tidak tertinggal adalah
program untuk menumbuhkan dan memperkuat kemampuan penduduk miskin atau Pra Sejahtera dan Sejahtera 1 untuk meningkatkan taraf hidupnya dengan membuka
kesempatan berusaha. Dalam kerangka itu, program IDT dan keluarga sejahtera diarahkan pada pengembangan kegiatan sosial ekonomi untuk mewujudkan
kemandirian penduduk miskin di desa dengan menerapkan prinsip gotong royong, keswadayaan dan partisipasi Sayogyo dalam Prijono, 1996.
Namun demikian, keberhasilan menggerakkan ekonomi pedesaan menuju ekonomi yang swasembada tidak saja tergantung dari penciptaan modal bergulir,
tetapi juga bagaimana membantu masyarakat desa mengembangkan jiwa kewirausahaan, peningkatan pengetahuan pasar dan lain sebagainya, melalui
pendidikan dan latihan serta bantuan pemasaran Sayogyo dalam Prijono, 1996. Sayogo mengemukakan bahwa, keberhasilan program ekonomi pedesaan termasuk
program IDT, keluarga sejahtera, maupun program lainnya sangat tergantung dari partisipasi anggota kelompok. Dalam hal ini perencanaan top down dan bottom up
harus benar-benar diperhatikan dalam mengembangkan setiap program di daerah pedesaan. Lebih lanjut Sayogyo mengemukakan bahwa dalam banyak hal,
ketidakberhasilan dalam suatu program pembangunan, terutama di daerah pedesaan, termasuk pengembangan ekonomi pedesaan yang swasembada, karena
kurangnya bentuk partisipasi aktif dari anggota kelompok. Dengan kata lain, kurangnya perencanaan yang bersifat bottom up dan terlalu menekankan pada
perencanaan top down.
4. Pengertian Dana Bergulir
Dalam upaya meningkatkan peran koperasi, usaha mikro, kecil, menengah, guna pengembangan usahanya, pemerintah memberikan stimulan dalam bentuk
dana bergulir untuk bantuan perkuatan modal usaha. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99PMK.052008 tentang Pedoman
Pengelolaan Dana Bergulir pada Kementerian NegaraLembaga, dalam ketentuan
umum yang dimaksud dengan Dana Bergulir adalah dana yang dialokasikan oleh Kementerian NegaraLembagaSatuan kerja Badan Layanan Umum BLU untuk
kegiatan perkuatan modal usaha bagi koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah yang berada di bawah pembinaan Kementerian NegaraLembaga.
Tujuan dana bergulir yaitu membantu perkuatan modal usaha guna pengembangan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah, dalam upaya
penanggulangan kemiskinan, pengangguran dan pengembangan ekonomi nasional. Suatu dana dikategorikan sebagai dana bergulir, jika memenuhi karakteristik
berikut : a. Bagian dari keuangan negara.
b. Dicantumkan dalam APBN danatau laporan keuangan. c. Dimiliki,dikuasai, danatau dikendalikan oleh PA Pengguna AnggaranKPA
Kuasa Pengguna Anggaran. d. Disalurkandipinjamkan kepada masyarakatkelompok masyarakat, ditagih
kembali dengan atau tanpa nilai tambah dan digulirkan kembali kepada masyarakat revolving fund.
e. Ditujukan untuk perkuatan modal koperasi, usaha mikro, kecil, menengah dan usaha lainnya.
f. Dapat ditarik kembali pada suatu saat. Dana bergulir sebagai bagian dari keuangan negara merupakan hak dan
kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban negara. Dana bergulir dicantumkan dalam APBN danatau laporan keuangan
mempunyai pengertian bahwa, dana bergulir dimasukkan ke dalam siklus APBN, yaitu APBNAPBN Perubahan danatau Laporan Keuangan PA Menteri atau
KepalaKetua LembagaKPA Sekretaris JenderalSekretaris Kementerian Negara Sekretaris Lembaga atau Direktur JenderalDeputi.
Dana bergulir dimiliki, dikuasai dandikendalikan oleh PAKPA, maksudnya PAKPA mempunyai hak kepemilikan dana bergulir, penguasaan dana bergulir,
danatau kewenangan dalam melakukan pembinaan, monitoring, pengawasan atau kegiatan lain dalam rangka pemberdayaan dana bergulir.
Dana bergulir dapat ditagih kembali dengan atau tanpa nilai tambah mempunyai pengertian bahwa, PAKPApihak ketiga yang diberi kewenangan oleh
PAKPA dapat menarikmenagih dana bergulir dengan mengenakan bungabagi hasil selain pokok dana bergulir kepada penerima dana bergulir, atau PAKPApihak ketiga
yang diberi kewenangan oleh PAKPA dapat menarikmenagih dana bergulir dengan tidak mengenakan bungabagi hasil dengan tujuan tertentu yang ditetapkan oleh
Kementerian NegaraLembaga. Perkuatan modal mempunyai pengertian bahwa dana tersebut digunakan
untuk meningkatkan kemampuan operasionalbisnis penerima dana bergulir. Sedangkan pengertian dapat ditarik kembali maksudnya dana tersebut dapat ditarik
secara fisik oleh PAKPApihak ketiga yang diberi kewenangan oleh PAKPA dari penerima dana bergulir untuk digulirkan kembali Permenkeu Nomor 99 Tahun 2008
5. Pengertian Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi sebagai Lembaga Keuangan