didaerah hilir. Untuk membangun hubungan hulu hilir yang dapat menguntungkan
semua pihak, diperlukan pengaturan pembagian keuntungan dari jasa lingkungan yang dinikmati masyarakat hilir dengan pemberian penghargaan berupa insentif
kepada masyarakat pemilik lahan untuk tetap mau memelihara mempertahankan tanaman rehabilitasi sampai dapat memberikan manfaat-manfaat tersebut.
Kegiatan GERHAN merupakan kegiatan hibah dimana untuk petani menerima bantuan bibit, biaya penanaman dan pemeliharaannya sampai tahun
kedua serta hasilnya untuk masyarakat sendiri. Hal tersebut seharusnya menjadi pendorong keberhasilan GERHAN tetapi pada kenyataannya banyak dijumpai
kegagalan, oleh karena itu perlu dicari penyebab kegagalan sebagai bahan pembelajaran dimasa mendatang.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam penelitian ini dilakukan penilaian ekonomi hasil GERHAN khususnya di Sub DAS Tirto Propinsi Jawa Tengah
untuk mengetahui berapa besar nilai manfaat dari hasil GERHAN; menganalisis faktor-faktor penyebab kegagalan GERHAN, serta mengkaji sistem insentif yang
dibutuhkan bagi masyarakat untuk tetap memelihara tanaman rehabilitasi agar diperoleh manfaat-manfaat dari hasil GERHAN.
I.2. Pertanyaan Penelitian
Untuk memperbaiki kerusakan hutan dan lahan telah dilakukan berbagai program rehabilitasi, salah satunya melalui GERHAN. GERHAN adalah program
nasional untuk perbaikan kualitas lingkungan DAS yang dalam pelaksanaannya melibatkan banyak pihak, membutuhkan biaya besar dan diharapkan mempunyai
nilai manfaat yang besar pula. Investasi lebih dari satu triliun rupiah dalam GERHAN harus dapat dikembalikan beserta segala marginnya, sejumlah
sumberdaya finansial, sosial, fisik dan material ditanamkan pada suatu unit RHL Setyarso,2004. Untuk itu harus diidentifikasi apa yang seharusnya dapat
dipasarkan agar investasi tersebut membuahkan hasil yang lebih besar. Biaya-biaya yang ditimbulkan dari GERHAN bukan hanya biaya langsung
yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah tetapi juga termasuk biaya-biaya lain yang tidak diperhitungkan misalnya sewa tanah atau
biaya tenaga kerja. Begitu juga dengan manfaatnya, dapat bersifat dapat
dipasarkan hasil kayu, non kayu dan tidak dapat dipasarkan jasa lingkungan. Untuk mengetahui besarnya keuntungan atau manfaat menyeluruh dari hasil
kegiatan GERHAN maka perlu dilakukan penilaian ekonomi terhadap manfaat keseluruhan GERHAN. Hal ini untuk menunjukkan secara obyektif dan
kuantitatif seberapa besar kegiatan GERHAN memberikan keuntungan. Peran daerah hulu sangatlah penting karena pengelolaannya berdampak pada
keberlangsungan fungsi lingkungan yang menyokong kehidupan masyarakat di daerah hilir. Begitu juga dengan kegiatan rehabilitasi di daerah hulu, maka
dampaknya tidak hanya dirasakan oleh masyarakat yang melakukan rehabilitasi tetapi juga masyarakat di daerah hilir. Lahan yang direhabilitasi merupakan lahan
milik sehingga keberlanjutan kegiatan rehabilitasi sangat tergantung pada pemilik lahan. Untuk itu diperlukan insentif untuk mendorong pemilik lahan pelaku
rehabilitasi untuk memelihara tanaman rehabilitasinya sampai memberikan manfaat kepada masyarakat di sekitarnya.
GERHAN merupakan kegiatan yang bersifat hibah dimana petani diberikan bantuan bibit, biaya penanaman dan pemeliharaan serta hasilnya untuk petani
sendiri dengan demikian sudah sepantasnya kalau tanaman dipelihara sampai berhasil. Pada kenyataannya kegiatan GERHAN banyak mengalami kegagalan,
faktor apa saja yang menyebabkan kegagalan tersebut menarik untuk diketahui sehingga dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran dimasa mendatang.
I.3. Tujuan Penelitian