Analisis bivariat Hubungan Ibu Hamil Perokok Pasif Dengan Berat Badan Bayi Yang Dilahirkan Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Pirngadi Medan

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan Anita 2013 menyatakan bahwa terjadinya bayi berat lahir rendah karena adanya komplikasi-komplikasi yang sering terjadi pada ibu dimasa kehamilan diantaranya adalah faktor makanan ibu jika asupan makanan yang dikonsumsi ibu tidak sesuai dengan kebutuhan selama kehamilan maka dapat menyebabkan berat badan bayi yang akan dilahirkan kurang dari berat badan normal. Menurut Imelda 2010 konsumsi makanan yang tepat sangatlah penting untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi ibu dan bayi. Makanan yang mengandung nutrisi tepat bagi pertumbuhan dan kombinasi makanan yang tepat dapat menjamin asupan makanan yang tepat. Selama masa hamil, seluruh kebutuhan nutrisi termasuk protein, vitamin, dan mineral meningkat. Kebutuhan energy, vitamin, dan mineral meningkat sekitar 10-50. Kebutuhan vitamin C dan seng meningkat sekitar 40 . Sedangkan zat besi meningkat 50 . Karena itulah, ibu harus mengkonsumsi makanan yang cukup gizi. Ibu hamil juga harus menghindari nikotin, tar, dan karbon monoksida adalah zat kimia yang berhubungan dengan rokok. Jika ibu merokok sebelum atau sesudah bayi lahir, hal itu akan membahayakan kesehatan ibu dan bayi. Semakin cepat ibu menghentikan kebiasaan rokok, maka semakin baik kesehatan janin.

5.4.2 Perokok pasif

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa 12 orang ibu sebagai perokok pasif 100. Peneliti berasumsi bahwa selama hamil ibu terpapar asap rokok dengan waktu 15-60 menit dan jumlah rokok perbatang yang dikonsumsi oleh perokok aktif disekitarnya 10 batang perhari. Dan ditempat umum ibu juga terpapar asap rokok selama 15-60 menit, seperti di café, mall, angkutan umum. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan Cheng 2005 yang bertujuam untuk menilai distribusi jaringan dan kemampuan nikotin mencapai jaringan dan kemampuannya untuk meningkat protein dan DNA pada level paparan tertentu dari sebatang rokok. Penelitian ini menggunakan radioaktif yang berlabel nikotin sebagi tiruan dan sampel dianalisis dengan accelerator mass spectrometry. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa label nikotin muncul pada liver, paru-paru, testis, otak, dan plasenta. Kadar tertinggi muncul pada plasenta. Level kerusakan jaringan terlihan 15- 60 menit setelah paparan dan menurun setelahanya. Menurut Bustan 2000 seseorang yang dikatakan perokok berat adalah bila mengkonsumsi rokok 21-30 batang sehari dengan waktu 6-30 menit. Perokok sedang menghabiskan rokok 11-21 batang perhari dengan waktu 31-60 menit. Perokok ringan menghabiskan rokok 10 batang perhari dengan waktu 60 menit.

5.5 Hubungan ibu hamil perokok pasif dengan berat badan bayi

Berdasarkan karakteristik demografi mayoritas umur ibu 20 tahun 50. Peneliti berasumsi umur merupakan salah satu faktor untuk mengetahui berat badan bayi yang dilahirkan seperti terjadinya BBLR karena umur muda yang kurang dari 16 tahun memiliki resiko melahirkan BBLR. Hal ini disebabkan karena usia reproduktif sehat 20-35 tahun, karena pada usia remaja perkembangan organ repsroduksi belum matang sehingga akan menyebabkan kompetisi dalam mendapatkan nutrisi antara ibu