Hubungan Tingkat Kesegaran Jasmani dengan Prestasi Belajar

73 Dapat disimpulkan bahwa keterampilan-keterampilan yang dimliki oleh siswa merupakan prestasi belajar dimana mempunyai hubungan dengan status sosial ekonomi. Hasil tersebut didukung oleh penelitian Yusri Wijdjati 2013 yang mendapat kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif status sosial ekonomi dengan prestasi belajar siswa. Jadi dapat dikatakan bahwa semakin tinggi status sosial ekonomi maka prestasi belajar siswa akan semakin tinggi pula.

3. Hubungan Antara Tingkat Kesegaran Jasmani dan Status Sosial

Ekonomi Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa Hasil analisis dari pengujian hipotesis yang ketiga menunjukkan terdapat hubungan positif dan signifikan antara tingkat kesegaran jasmani dan status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi RY1,2 sebesar 0,083 dan diperoleh Fhitung sebesar 3,180 sedangkan F tabel pada taraf signifikansi 5 sebesar 3,126. Hal ini menunjukkan harga RY1,2 bernilai positif dan F hitung lebih besar dari pada F tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa memang terdapat hubungan positif dan signifikan antara tingkat kesegaran jasmani X1 dan status sosial ekonomi orang tua X2 secara bersama- sama dengan prestasi belajar siswa Y. Jadi dapat dikatakan secara bersama-sama semakin tinggi tingkat kesegaran jasmani dan status sosial maka semakin tinggi pula prestasi belajar siswa. 74 Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah tingkat kesegaran jasmani dan status sosial ekonomi orang tua. Kesegaran jasmani mempunyai peranan yang penting dalam membentuk prestasi dalam diri siswa dan kesegaran jasmani menjadi pendorong bagi seorang anak untuk berprestasi di bidang akademik. Kesegaran jasmani yang baik membuat badan seseorang juga semakin sehat dan serta mampu secara fisik melakukan aktivitas didalam proses belajar di sekolah. Faktor lain yaitu status social ekonomi orang tua, dengan social ekonomi yang tinggi maka siswa akan semakin yakin dan semangat dalam belajar untuk bersaing dengan temannya untuk berprestasi didalam kelas karena siswa lebih terfokus pada proses belajar. Selain itu dari analisis juga diperoleh nilai R Square 0,083 yang berarti bahwa 8,3 prestasi belajar siswa berhubungan dengan tingkat kesegaran jasmani dan status sosial ekonomi orang tua, sedangkan 91,7 berhubungan dengan faktor lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dari penelitian ini secara keseluruhan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat kesegaran jasmani dengan prestasi belajar siswa kelas VII SMP N 3 Klaten. Hal ini dibuktikan dari nilai r hitung lebih kecil dari r tabel 0,9621,994 dan nilai signifikansi sebesar 0,454 lebih besar dari 0,05 0,4540,05. 2. Terdapat hubungan yang signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas VII SMP N 3 Klaten. Hasil ini dibuktikan dari nilai r hitung lebih besar dari r tabel 2,3991,994 dan nilai signifikansi sebesar 0,023 lebih kecil dari 0,05 0,0230,05. 3. Terdapat hubungan yang signifikan secara bersama-sama antara tingkat kesegaran jasmani dan status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas VII SMP N 3 Klaten. Ditunjukkan dengan koefisien korelasi R 0,683, koefisien determinasi sebesar 0,83 dan Fhitung sebesar 3,180 F hitung sebesar 3,180 F tabel 5 sebesar 3,126.