Pengujian Hipotesis Pertama Pengujian Hipotesis Kedua

68 Tabel 17. Hasil Perhitungan Uji Koefisien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .289 a .083 .057 1.89801 a. Predictors: Constant, Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Tingkat Kesegaran Jasmani Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien Ry sebesar 0.083 dengan arah positif. Hal ini berarti terdapat hubungan positif antara tingkat kesegaran jasmani dan status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda menggunakan uji F. Pengujian signifikansi digunakan untuk mengetahui signifikansi korelasi tingkat kesegaran jasmani X1 dan status sosial ekonomi orang tua X2 secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa Y. Dasar pengambilan keputusan adalah jika F hitung lebih besar dari pada F tabel pada taraf signifikansi 5 atau nilai signifikansi lebih kecil dari taraf yang telah ditetapkan yaitu 0,05 berarti variabel bebas signifikan dengan variabel terikat. 69 Tabel 18. Hasil Perhitungan Uji F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 22.909 2 11.454 3.180 .048 b Residual 252.171 70 3.602 Total 275.080 72 a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Siswa b. Predictors: Constant, Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Tingkat Kesegaran Jasmani Berdasarkan hasil uji diperoleh nilai F sebesar 3,180 dan nilai signifikansi Fhitung sebesar 0.048. Jika dibandingkan dengan nilai Ftabel sebesar 3,126, maka nilai Fhitung Ftabel 3,180 3,126 dan nilai signifikansi F hitung lebih kecil dari 0,05 0,048 0,05. Dari pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara tingkat kesegaran jasmani X1 dan status sosial ekonomi orang tua X2 secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa Y sehingga hipotesis ketiga diterima. 70

D. Pembahasan

1. Hubungan Tingkat Kesegaran Jasmani dengan Prestasi Belajar

Siswa Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat kesegaran jasmani dengan prestasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari hasil menunjukkan nilai r hitung lebih kecil dari r tabel 0,9621,994 dan nilai signifikansi sebesar 0,454 lebih besar dari 0,05 0,4540,05. maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kesegaran jasmani dengan prestasi belajar siswa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jika tingkat kesegaran jasmani tidak akan mempengaruhi prestasi belajar siswa dalam sampel yang diteliti. Hal ini bertolak belakang belakang dengan kerangka berpikir pada penelitian ini dimana tingkat kesegaran jasmani yang tinggi akan menimbulkan prestasi belajar siswa yang tinggi pula. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan hasil data bahwa kebugaran jasmani tidak berpengaruh atau tidak berhubungan dengan prestasi akademik hal tersebut terjadi karena faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik bukan hanya kebugaran jasmani saja tetapi faktor lain pun sangat mendukung terhadap peningkatan prestasi akademik.