Faktor pendukung dalam menanamkan nilai kebangsaan pada siswa

119 Kalau di kelas mereka berkata kotor langsung ditegur dan dinasehati”… wawancara kamis 23 april 2015 jam 09.00 Pembina asrama putri F kelas 7 juga mengatakan ; “…Kegiatan spontan biasanya seperti anak-anak saat ketemu PA mereka harus salam, jika melihat mereka membuang sampah kami langsung menegur mereka, dan banyak lagi lainnya. Ini sudah merupakan tanggung jawab kami sebagai pembina asrama untuk menesehati anak-anak jika mereka melakukan kesalahan …”Hasil wawancara 18 April 2015

3. Faktor pendukung dalam menanamkan nilai kebangsaan pada siswa

boarding. Dalam menanamkan nilai kebangsaan pada siswa yang diintegrasikan melalui pembelajaran PKn, kegiatan ekstrakurikuler, dan pembiasaan atau budaya sekolah maupun asrama, intinya adalah untuk menanamkan nilai-nilai kewajiban terhadap Tuhan, negera, dan terhadap sesama, serta diri sendiri seperti halnya yang tercantum dalam buku pedoman SMP IT Abu Bakar Yogyakarta. Untuk mencapai hasil yang optimal dibutuhkan dukungan dari lingkungan sekolah maupun dari luar sekolah serta pihak stake holder baik yang bersifat materil maupun moril sangat dibutuhkan guna terlancarnya pelaksanaan dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada peserta didik. Terdapat berbagai faktor pendukung dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan pada siswa seperti yang diungkapkan oleh bapak AF selaku kepala sekolah sebagai berikut : “…Antara sekolah dan asrama sama-sama saling mendukung dalam mensukseskan kegiatan yang ada di sekolah. Dalam hal nilai kebangsaan antara guru, kepala sekolah dan pembina asrama selalu bekerja sama dalam mensukseskan kegiatan-kegiatan yang menyangkut nilai kebangsaan seperti dalam kegiatan pembelajaran 120 serta kami mendatangkan pihak TNI untuk latihan upacara maupun PBB…”Wawancara hari selasa 28 April 2015 Hal yang sama juga diungkapkan oleh pembina asrama kelas 8 dalam hasil wawancara sebagai beriukut : “...Di SMP Abu Bakar ini ada dua program yaitu boarding dan fullday. Jadi kegiatan-kegiatan sekolah yang diprogramkan mencangkup semuanya baik di boarding maupun di fullday, antara asrama dan sekolah ini kan merupakan satu kesatuann jadi saling mendukung dalam melengkapi kegiatan-kegaiatan, karena ini sekolahnya Islam sehingga di sekolah anak-anak belajar sesuai dengan kurikulumnya. Kalau di asrama kami lebih mengarahkan tentang nilai-nilai Islam, namun kami juga tetap mengajarkan nilai- nilai kebangsaan pada anak-anak melalui kegiatan yang ada di asrama maupun di sekolah. Apa yang mereka dapat di sekolah akan diaplikasikan di asrama. Selain itu, kami para pembina asrama juga tidak hanya dituntut untuk bisa mengajarkan teori saja akan tetapi kami dituntuk untuk memberikan praktik langsung kepada siswa dengan nilai-nilai disiplin, keteladanan, dan sebagainya...”wawancara 8 Mei 2015 Dukungan dari pihak sekolah dan asrama dibutuhkan dalam melaksanakan penanaman nilai kebangsaan melalui forum pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler. Bentuk dukungan ini akan menjadikan kegiatan- kegiatan tersebut sebagai satu-satunya wadah para pendidik untuk melatih siswa untuk bersikap teladan, kesadaran diri untuk mencintai lingkungan dan mencintai tanah air, dan lain sebagainya. Selain itu bentuk dukungan lain seperti perlengkapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam setiap kegiatan. Berdasarkan pengamatan peneliti, sarana dan prasarana untuk kegiatan di sekolah dan asrama sudah tergolong baik. Sehingga dapat menunjang proses pembelajaran dan dapat menanamkan nilai kebangsaan seperti yang ungkapkan oleh pembina asrama kelas 7 dalam wawancara sebagai berikut : 121 “…Untuk sarana dan prasarananya sendiri alhammdulilah sudah lengkap dan memenuhi standar. Pada saat pembelajaran di kelas maupun kegiatan lainnya di asramapun fasilitasnya Alhamdulillah memadai untuk saat ini…”Wawancara hari sabtu 18 April 2015 Selain sarana dan prsarana yang mendukung dalam mensukseskan penanaman nilai kebangsaan pada siswa, kesadaran siswa boarding SMP IT Abu Bakar Yogyakarta pun mendukung dalam setiap kegiatan seperti mengikuti upacara bendera pada hari senin, upacara hari-hari besar nasional dan kegiatan ektrakurikuler terlihat anak-anak boarding kesadaran diri mereka sangat antusias dan lebih tertib dibandingkan dengan siswa fullday. Hal ini seperti yang dituturkan oleh ibu E selaku guru boarding putri seperti ; “...Anak-anak boarding kalau ikut kegiatan seperti upacara dan lainnya itu mereka tertib sekali ya. Karena dalam upacara itu anak yang berasrama dan tidak berasrama dipisahin. Disini anak-anak yang berasrama mereka terlihat tertib dalam upacara, apalagi amanat dari pembina upacara kebanyakan rame itu siswa fullday mereka ngobrol sendiri sama teman- temanya...”wawancara 23 April 2015 Selain itu juga diungkapkan oleh W kelas 7F selaku siswa boarding seperti : “...Mengikuti upacara hari-hari besar nasional, disiplin dalam upacara, saat upacara dalam mengheningkan cipta itu kan sama saja kita berdoa untuk para pahlawan dan tidak boleh omong sendiri. Tetapi saat pelaksanaanya masi saja ada yang ngobrol sendiri ketika ada amanat dari pemimpin upacara. Itu terlihat pada siswa yang tidak berasarama ”...wawwancara 16 April 2015 Minat siswa boarding untuk semangat belajar di SMP IT Abu Bakar Yogyakarta tidak terlepas juga dari dukungan orang tua berupa dukungan moril dan meteril kepada anak. hal ini seperti yang dituturkan oleh W selaku siswa boarding kelas 7E sebagai berikut : 122 “...Orangtua mendukung sekali kalau saya masuk di boarding mbak, awalnya saja saya merasa tidak nyaman, tetapi sekarang sudah kerasan. mama saya bilangnya kalau di asrama saya dilatih untuk hidup mandiri, sholat tetap waktu, puasa senin kamis, pokonya orangtua saya mendukung sekali mbak...” wawnacara 16 April 2015 Bentuk dukungan dari orang tua yang menginginkan anak-anaknya tinggal di asrama ini merupakan suatu bentuk perhatian dari orang tua sehingga anak-anak mereka bisa hidup mandiri, disiplin, tanggung jawab dan sebagainya yang terhindar dari hal-hal yang tidak dinginkan.

4. Faktor penghambat dalam menanamkan nilai kebangsaan pada siswa