Instrumen Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

44 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Awal Variabel Sub Variabel Deskripsi Indikator Ket Keterampilan Sosial Keterampilan interpersonal Sikap siswa dalam berinteraksi dengan siswa lainnya. a. Interaksi siswa dengan siswa lainnya. Deskripsi Keterampilan yang berhubungan dengan bidang akademik Sikap siswa selama kegiatan pembelajaran serta kegiatan-kegiatan lain yang mendukung kegiatan pembelajaran a. Sikap siswa selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas. Deskripsi Keterampilan berkomunika si Sikap siswa ketika sedang kegiatan komunikasi dengan orang lain. a. Sikap siswa ketika teman berbicara. b. Komunikasi siswa dengan siswa lainnya. Deskripsi Panduan observasi selanjutnya ialah panduan observasi untuk variabel pembelajaran kolaboratif yang di gunakan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran kolaboratif dalam kelas. Instrumen ini di gunakan untuk mengamati suasana belajar, kondisi kelas selama pelaksanaan pembelajaran serta kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan guna meningkatkan keterampilan sosial siswa dengan menggunakana metode pembelajaran kolaboratif. 45 Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen observasi kegiatan pembelajaran Variabel Sub Variabel Deskripsi Indikator Ket Pembelajaran Kolaboratif Suasana kelas Suasana kelas yang mendukung kegiatan pembelajaran siswa. a. Suasana kebersamaan b. Saling memperhatikan satu sama lain c. Penyelesaian masalah oleh siswa. Kondisi belajar Pelaksanaan pembelajaran memotivasi siswa untuk belajar. a. Kegiatan pembelajaran yang mendorong rasa ingin tahu siswa, b. Pertanyaan- pertanyaan oleh guru, c. Kegiatan pembelajaran yang mengembangkan keterampilan bekerja sama siswa. Kegiatan belajar Kegiatan yang dilaksanakan dalam mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. a. Cara yang di laksanakan siswa dalam perumusan tujuan yang ingin di capai dalam kegiatan pembelajaran. Kesempatan belajar siswa Kesempatan yang di berikan dalam a. Kegiatan penyampaian hasil 46 membantu siswa mengembangkan keterampilan sosialnya dalam melaksanakan pembelajaran. belajar siswa dihadapan siswa lain.

H. Validitas dan Reliabilitas

Validitas berhubungan dengan sejauh mana suatu alat dapat mengukur apa yang menurut orang seharusnya di ukur oleh alat tersebut Furchan, 2005: 293. Validitas instrumen dalam penelitin ini dilaksanakan dengan menggunakan validitas isi dimana validitas isi menunjuk pada sejauh mana instrumen tersebut mencerminkan isi yang di kehendaki Furchan, 2005:295. Validitas isi digunakan untuk mengetahui isi dari suatu alat ukur baik dalam hal bahannya, topiknya, maupun substansinya. Validitas isi todak dapat dinayatakan dalam bentuk angka, namun pada dasarnya merupakan suatu pertimbangan atau pendapat, baik pendapat sendiri maupun pendapat orang lain. Uji validitas dalam penelitian ini dilaksanakan oleh dosen pembimbing dan juga guru kelas IV SLB Negeri 2 Bantul yaitu Nurul Wasliyah dengan membaca dan memberikan pendapatnya mengenai instrumen yang di gunakan oleh peneliti . Reliabilias berasal dari kata reliability yang secara harfiah dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat di percaya atau sesuatu yang tahan uji, dari pengertian tersebut dapar diartikan bahwa reliabilitas suatu instrumen adalah instrumen yang dapat dipercaya dengan ketahanan instrumen tersebut 47 ketika diuji. Azwar dalam Matondang, 2009: 93 menyatakan bahwa reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik. Terdapat beberapa metode pengukuran reliabilitas instrumen yang dapat digunakan salah satunya ialah kesepakan dengan observer dimana suatu instrumen tes yang sama digunakan oleh beberapa observer untuk menilai suatu kelompok subjek yang sama. Penilaian reliabilitas instrumen tersebut dilaksanakan dengan membandingkan skor yang diperoleh dari dua observer atau lebih. Inilah metode uji reliabilitas yang di gunakan peneliti dalam penelitian ini dimana observer yang melakukan uji instrumen tes tersebut ialah peneliti sendiri dengan seorang rekan satu jurusan peneliti.

I. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleong, 2005: 248 adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasi data, memilah menjadi data yang dapat dikelola, mencari dan menemukan hal penting dan hal yang dapat dipelajari serta hal yang dapat disampaikan kepada orang lain. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif. Teknik analisis data kuantitatif yang dimaksud dalam penelitian ini ialah dengan mengumpulkan data dari lapangan dengan teknik observasi dan tes, memilih data yang dapat di gunakan dan menyusun dalam deskripsi hasil pelaksanaan, kemudian data dari hasil tes keterampilan sosial yang berupa 48 angka skor di hitung untuk mengetahui nilai keterampilan sosial yang berupa data angka persen. Untuk mengetahui prosentase nilai keterampilan sosial siswa digunakan rumus sebagai berikut Ngalim, 2013: 102: = × 100 Keterangan: NP : Nilai yang diharapkan R : Skor yang di peroleh siswa SM : Skor Maksimal yang dapat di peroleh 100 : bilangan tetap persen Kriteria ketuntasan minimal KKM yang menjadi acuan ketercapaian keterampilan sosial siswa ialah perolehan nilai minimal 60 dari nilai maksimal 100 dari tes keterampilan sosial yang dilaksanakan dengan predikat “Cukup” dari kategori ketuntasan belajar berikut Ngalim, 2013: 103: Tabel 3.4 Kategori Ketuntasan Belajar Tingkat penguasaan Predikat 86 – 100 Sangat Baik 76 – 85 Baik 60 – 75 Cukup 55 – 59 Kurang ≤ 54 Kurang Sekali 49 Analisis dilaksanakan dengan membandingkan perolehan nilai siswa sebelum dilaksanakannya tindakan dengan perolehan nilai setelah dilaksanakannya tindakan siklus I maupun siklus II yang di ketahui dengan dilaksanaknannya tes pasca tindakan I dan tes pasca tindakan II. Siswa dikatakan mengalami peningkatan keterampilan sosialnya apabila memperoleh nilai diatas KKM yaitu 60 setelah dilaksankannya tindakan pembelajaran kolaboratif di kelas IV Sekolah dasar. 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Lokasi yang di gunakan untuk melakanakan penelitian tentang peningkatan keteramilan sosial dengan menggunakan metode pembelajaran kolaboratif ini ialah SLB Negeri 2 Bantul yang berlokasi di Jl. Imogiri Barat Km 4,5 Wojo, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Sekolah tersebut merupakan Sekolah Luar Biasa yang terdiri dari jenjang pendidikan TKLB, SDLB, SMPLB, dan SMALB. SLB Negeri 2 Bantul merupakan sekolah negeri yang berkewajiban menerima seluruh siswa berkebutuhan khusus dengan berbagai ketunaan, namun sebagian besar siswa di sekolah ini memiliki hambatan pendengaran dengan usia bervariasi dari tingkat TK hingga SMA, namun demikian terdapat siswa dengan ketunaan lain seperti siswa dengan hambatan intelegensi, autis, serta siswa dengan ketunaan ganda yaitu siswa yang memiliki hambatan pendengaran disertai hambatan lain seperti hambatan penglihatan, intelegensi, dan hambatan fisik. Siswa yang terdapat di SLB Negeri 2 Bantul berjumlah sekitar 101 siswa, dengan jumlah staf pengajar sejumlah 32 guru dan staf lain berjumlah 13 staf. Fasilitas yang di sediakan sekolah ialah ruang kelas, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang BKPBI dan 1 ruang bina wicara, ruang keterampilan berupa dengan keterampilan yang di miliki yaitu