Pembahasan Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

93 Siswa ACR yang mengalami peningkatan sebesar 23,4 merupakan siswa aktif namun terkadang membantah perkataan dan petunjuk peneliti, namun prilaku siswa sangat baik selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa mengalami peningkatan pada aspek-aspek seperti pada aspek keterampilan intrapersonal, innterpersonal pada item mengajak siswa lain untuk melaksanakan kegiatan bersama, aspek akademik pada keterampilan menerima pembagian tugas yang di berikan serta pada aspek berkomunikasi item memberikan pendapat tentang suatu masalah, memberi masukan terhadap pendapat teman, dan berbicara dengan pengucapan yang jelas. Siswa mengalami peningkatan pada dari 53,3 menjadi 76,7 setelah dilaksanakannya tindakan. VAP merupakan siswa yang aktif dalam kegiatan yang bersifat fisik seperti kegiatan pembelajaran di luar kelas, namun siswa termasuk lemah pada kegiatan pembelajaran yang bersifat akademik dengan pelaksanaan menulis, diskusi dan berbicara di hadapan kelas. Siswa mengalami peningkatan pada aspek keterampilan intrapersonal, penerimaan teman sebaya pada item keterampilan bertanya pada teman mengenai hal yang kurang dipahami. Siswa mengalami peningkatn dari 53,3 berdasarkan tes keterampilan sosial sebelum dilaksanakannya tindakan menjadi 73,3 setelah dilaksanakannya tindakan. Siswa yang mengalami peningkatan paling kecil adalah WH yaitu sebesar 13,3. Siswa telah memiliki keterampilan sosial yang baik sejak awal pembelajaran dimana siswa selalu membantu peneliti menjelaskan suatu 94 hal kepada siswa lain atau membantu siswa lain menyelesaikan tugasnya, hal tersebut menyebabkan peneliti kurang memfokuskan untuk membantu siswa meningkatkan keterampilan sosialnya pada hal-hal yang masih kurang pada siswa. Siswa paling banyak mengalami peningkatan pada keterampilan berkomunikasi pada aspek memberi masukan terhadap pendapat teman dari sebelumnya dimana siswa hanya mengoreksi atau memperjelas pengucapan teman yang kurang mampu dimengerti orang lain tanpa merespon ucapan teman tersebut. Siswa mengalami peningkatan dari nilai sebelum dilaksanakannya tindakan yaitu sebesar 70 menjadi 83,3 setelah dilaksanakannya tindakan pembelajaran kolaboratif. Data hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa hipotesis dari penelitian ini terbukti positif dimana keterampilan sosial siswa kelas IV SD di SLB Negeri 2 Bantul dapat di tingkatkan dengan menggunakan metode pembelajaran kolaboratif.

C. Keterbatasan penelitian

Selama pelaksanaan penelitian mengenai peningkatan keterampilan sosial menggunakan metode pembelajaran kolaboratif ini terdapat beberapa keterbatasan yaitu: 1. Penelitian ini kurang dapat diaplikasikan pada peningkatang keterampilan sosial di luar kegiatan pembelajaran karena peneliti hanya memfokuskan dengan pemberian tindakan selama pelaksanaan pembelajaran di kelas. 95 2. Selama pelaksanaan penelitian, peneliti bertindak sebagai pengajar yang memberikan tindakan secara langsung sehingga peneliti kurang optimal dalam mengamati prilaku siswa selama pelaksanaan pembelajaran. 3. Pelaksanaan uji reliabilitas penelitian belum dapat dilaksanakan karena rekan observasi peneliti tidak dapat hadir pada pelaksanaan kegiatan penelitian dikarenakan suatu dan lain hal. 96

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa keterampilan sosial berupa keterampilan intrapersonal, interpersonal, penerimaan teman sebaya, ketrampilan dalam hal yang berhubungan dengan akademik dan keterampilan berkomunikasi dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode pembelajaran kolaboratif bagi siswa kelas IV SD di SLB Negeri 2 Bantul. Kesimpulan tersebut teruji berdasarkan: 1. Data nilai hasil tes keterampilan sosial yang dilaksanakan siswa dimana hasil tes keterampilan sosial siswa pasca pelaksanaan tindakan lebih besar dibandingkan dengan hasil tes keterampilan sosial siswa sebelum di laksanakannya tindakan pembelajaran kolaboratif dimana seluruh siswa memperoleh nilai lebih besar dari KKM yang telah di tetapkan yaitu 60 dari keseluruhan nilai tes keterampilan sosial tersebut. 2. Terjadinnya perubahan prilaku siswa dalam kegiatan belajar dimana sebelumnya siswa hanya menyelesaikan tugas sendiri, kini siswa membantu siswa lain menyelesaikan tugasnya dengan permintaan dari guru maupun dengan inisiatif sendiri. 3. Adanya perubahan prilaku siswa di luar kegiatan pembelajaran dimana siswa yang sebelumnya hanya menyendiri mulai menunjukkan keberanian dalam menyampaikan pendapat dan bergabung bersama siswa lain. Siswa 97 yang sebelumnya hanya melaksanakan kegiatan sendiri mulai menunjukkan simpati kepada teman-temannya dengan melaksanakan kegiatan bersama.

B. Saran

Setelah dilaksanakannya pembahasan hasil penelitian mengenai peningkatan keterampilan sosial dengan menggunakan metode pembelajaran kolaboratif, peneliti memberikan beberapa saran sehubungan dengan hal tersebut yaitu: 1. Bagi Guru a. Diharapkan metode pembelajaran kolaboratif dapat diterapkan pada pembelajaran di kelas sebagai salah satu metode untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa. b. Guru dapat lebih aktif dan kreatif dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran yang melibatkan seluruh siswa untuk belajar secara bersama-sama yang dapat membantu siswa terus mengembangkan keterampilan sosialnya, mendukung siswa untuk mengkomunikasikan pikirannya. c. Guru dapat menciptakan suasana agar siswa dapat saling berkerja sama membantu satu sama lain dalam mengembangkan keterampilan sosial yang telah ada seperti pada keterampilan berkomunikasi, keterampilan yang berhubungan dengan akademik siswa. 98 2. Bagi Anak Diharapkan siswa dapat terus mengembangkan keterampilan yang telah meningkat agar tetap berprilaku seperti saat ini bahkan pada prilaku yang lebih baik dalam berinteraksi dengan siswa lain, prilaku yang berhubungan dengan keterampilan akademik, maupun pada prilaku yang berhubungan dengan keterampilan berkomunikasinya. 3. Bagi peneliti Selanjutnya Penelitian ini dapat di gunakan sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian-penelitian selanjutnya dalam hal meningkatkan keterampilan sosial bagi siswa, bukan hanya pada kegiatan pembelajaran di kelas, namun juga pada peningkatan keterampilan sosial dalam aktivitas sehari- hari di luar kegiatan pembelajaran.