c. Pneumonia berat : didasarkan pada adanya batuk dan atau kesukaran bernapas disertai sesak napas atau tarikan dinding dada bagian bawah ke arah dalam chest
indrawing pada anak berusia dua bulan sampai 5 tahun. Untuk anak berusia 2 bulan, diagnosis pneumonia berat ditandai dengan adanya napas cepat yaitu
frekuensi pernapasan sebanyak 60 kali per menit atau lebih, atau adanya tarikan yang kuat pada dinding dada bagian bawah kea rah dalam severe chest
indrawing.
2.2.4. Etiologi ISPA
Menurut Widoyono 2008 etiologi ISPA terdiri dari lebih dari 300 jenis penyakit bakteri, virus, jamur, dan aspirasi. Beberapa diantaranya :
Bakteri : Diplococcus pneumonia, Pneumococcus, Streptococcus pyogenes, Staphylococcus aureus, Haemophilus, influenza, dan lain-lain
Virus : influenza, adenovirus, sitomegalovirus. Jamur : Aspergiius sp., Candida albicans, Histoplasma, dan lain-lain.
Aspirasi : makanan, asap kendaraan bermotor, bahan bakar minyak biasanya minyak tanah, cairan amnion pada saat lahir, benda asing biji-bijian, mainan
plastik kecil, dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
2.2.5. Cara Penularan ISPA
Menurut Muhammad, Hood Taib 2005 ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup
oleh orang sehat ke saluran pernapasannya 3 cara penyebaran infeksi pernapasan :
1. Melalui aerosol yang lembut, terutama oleh karena batuk-batuk 2. Melalui aerosol yang lebih kasar, terjadi pada waktu batuk-batuk dan bersin-
bersin 3. Melalui kontak langsungtidak langsung dari benda-benda yang telah dicemari
jasad renik.
2.2.6. Pencegahan ISPA
Menurut Misnadiarly 2008 pencegahan ISPA dapat dilakukan dengan : • Menyediakan makanan bergizi sesuai preferensi anak dan kemampuan untuk
mengkonsumsi makanan untuk mendukung kekebalan tubuh alami • Pemberian imunisasi lengkap kepada anak
• Keadaan fisik rumah yang baik, seperti : ventilasi rumah dan kelembaban yang memenuhi syarat.
• Menjaga kebersihan rumah, tubuh, makanan dan lingkungan agar bebas kuman penyakit.
• Menghindari pajanan asap rokok, asap dapur • Mencegah kontak dengan penderita ISPA dan isolasi penderita ISPA untuk
mencegah penyebaran penyakit.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Hartono 2002 cara efektif mencegah penyakit ISPA berdasarkan faktor penyebab penyakit, sebagai berikut :
a. Tingkat hunian rumah padat 1. Satu kamar dihuni tidak lebih dari 2 orang
2. Jaga kebersihan lantai rumah b. Ventilasi rumahdapur tidak memenuhi syarat
1. Memperbaiki lubang penghawaan ventilasi 2. Selalu membuka pintujendela terutama pagi hari
3. Menambah ventilasi buatan c. Perilaku
1. Tidak membawa anakbayi saat memasak di dapur 2. Menutup mulut bila batuk
3. Membuang ludah pada tempatnya 4. Tidak menggunakan obat anti nyamuk bakar
5. Tidur sementara terpisah dari penderita.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Kerangka Konsep Penelitian