BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
World Health Organization WHO memperkirakan insidens Infeksi Saluran Pernapasan Akut ISPA di negara berkembang dengan angka kematian
balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15-20 pertahun pada golongan usia balita. Menurut WHO ± 13 juta anak balita di dunia meninggal setiap tahun dan
sebagian besar kematian tersebut terdapat di negara berkembang WHO, 2007. Penyakit ISPA merupakan suatu masalah kesehatan utama di Indonesia
karena masih tingginya angka kejadian ISPA terutama pada anak-anak dan balita. ISPA kerap pada urutan pertama penyebab kematian pada kelompok bayi dan balita.
Selain itu, ISPA juga sering berada daftar 10 penyakit terbanyak di Rumah Sakit. Pada survei mortalitas yang dilakukan menyebutkan bahwa sebanyak 23,6
kematian pada balita disebabkan oleh ISPA, yang merupakan proporsi terbesar dari seluruh penyebab kematian pada balita Depkes RI, 2007.
Lebih dari 2 dua dasawarsa ini penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut ISPA selalu menduduki peringkat pertama dari 10 penyakit terbanyak di Indonesia.
Salah satu penyebab terjadinya ISPA adalah rendahnya kualitas udara baik di dalam maupun di luar rumah, baik secara biologis, fisik, maupun kimia.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut ISPA adalah proses infeksi akut berlangsung selama 14 hari, yang disebabkan oleh mikroorganisme dan menyerang
salah satu bagian, dan atau lebih dari saluran napas, mulai dari hidung saluran atas
Universitas Sumatera Utara
hingga alveoli saluran bawah, termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura Hartono, 2002.
Gejala awal yang timbul biasanya berupa batuk, kesulitan bernapas, sakit tenggorokan, pilek, sakit kepala disertai atau tanpa disertai demam. Usia Balita
adalah kelompok yang paling rentan dengan infeksi saluran pernapasan. Kenyataannya bahwa angka morbiditas dan mortalitas akibat ISPA masih tinggi di
negara-negara dengan pendapatan perkapita rendah dan menengah WHO, 2007. Salah satu penyebab timbulnya penyakit saluran pernapasan adalah kondisi
fisik rumah yang buruk. Penyakit saluran pernapasan Influenza, pilek, TBC dapat mudah menular akibat ventilasi yang tidak memadai. Penyakit pernapasan dan semua
penyakit yang menyebar melalui udara mudah sekali menular bila rumah tidak memenuhi syarat kesehatan Slamet, 2009.
Rumah tidak hanya berfungsi sebagai tempat beristirahat dan berlindung, tetapi juga sebagai sarana untuk memperbaiki kesehatan. Untuk itu rumah harus
memenuhi syarat syarat kesehatan. Rumah atau tempat tinggal yang buruk dapat menyebabkan terjadinya penularan penyakit dan gangguan kesehatan, seperti infeksi
saluran napas Candra, 2007. Menurut Mukono 2006 rumah sehat harus memenuhi kebutuhan fisiologis.
Rumah harus memiliki komponen bangunan rumah seperti atap, dinding, jendela, pintu, lantai, dan pondasi yang memenuhi syarat kesehatan. Selain itu harus
memenuhi kebutuhan suhu, pencahayaan yang optimal, dan ventilasi yang memenuhi syarat.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Ranuh dalam Oktaviani 2009 rumah yang jendelanya tidak memenuhi persyaratan menyebabkan pertukaran udara tidak dapat berlangsung
dengan baik. Rumah yang lembab dan basah karena banyak air yang terserap di dinding tembok dan cahaya matahari pagi yang sulit masuk dalam rumah juga
memudahkan anak-anak terserang ISPA. Secara umum kondisi fisik rumah nelayan di Lingkungan Pintu Angin
merupakan rumah yang berbentuk panggung dan dibangun di atas air tepi laut, bahan bangunan umunya bersifat nonpermanaen terbuat dari kayu dan beratap seng
atau rumbia. Sebagian besar penduduknya merupakan masyarakat yang memiliki pekerjaan sebagai nelayan.
Berdasarkan hasil survei pendahuluan data sepuluh penyakit terbesar 2 tahun terakhir 2011-2012 pada Puskesmas Pintu Angin, Kelurahan Sibolga Hilir,
ISPA adalah penyakit yang menempati urutan teratas. Pada tahun 2011 terdapat 6640 kasus ISPA, pada tahun 2012 terdapat 6139 kasus ISPA.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka saya tertarik mengangkat permasalahan tersebut untuk dilakukan penelitian dengan judul ”Hubungan Kondisi
Fisik Rumah Nelayan dengan Keluhan Infeksi Saluran Pernapasan Akut ISPA pada Balita di Pintu Angin, Kelurahan Sibolga Hilir, Kecamatan Sibolga Utara, Kota
Sibolga Tahun 2013 ”.
Universitas Sumatera Utara
1.2. Rumusan Masalah