42 Wawancara
dan observasi
merupakan kelengkapan
penunjang dan
kedudukannya sebagai alat pendukung yang selalu disesuaikan dengan kebutuhan yang dihadapi di lapangan oleh peneliti sebagai instrumen
penelitian. Guna memudahkan penelitian ini, peneliti merupakan instrumen
utama selanjutnya dibantu oleh alat-alat pengumpulan data yang lain seperti pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data yang dilakukan pada saat semua data telah selesai dikumpulkan melalui pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan
lapangan, dari berbagai sumber, dari wawancara dengan responden, dokumentasi, dan observasi kemudian akan diintepretasikan secara deskriptif
kualitatif. Teknik penanalisisan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1 Reduksi Data, 2 Display Data dan , 3 Penarikan Kesimpulan.
Berikut ini penjelasan secara rinci mengenai teknik penganalisisan data yang digunakan.
1. Reduksi Data Menurut Sugiyono 2012: 92 reduksi data berarti merangkum,
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Agar data yang disajikan dapat memberikan
gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
43 2. Display Data
Setelah data
direduksi, maka
langkah selanjutnya
adalah mendisplaykan data. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori. Menurut Miles and Huberman dalam Sugiyono 2012: 95, yang paling sering digunakan untuk
menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
3. Penarikan Kesimpulan Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and
Huberman dalam Sugiyono 2012: 95, adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara,
dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang mendukung tahap pengumpulan
data berikutnya.
Tetapi apabila
kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
G. Keabsahan Data
Menurut William dalam Sugiyono 2011: 273, triangulation is qualitative cross-validation. It assesses the sufficiency of the data according
to the convergence of multiple data sources or multiple data collection prosedure. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai