Hak untuk Beragama serta Hak untuk Tidak Beragama

59

a. Hak untuk Beragama serta Hak untuk Tidak Beragama

UUD 1945 mengakui hak atas kebebasan beragama sebagai HAM serta memberikan dasar perlindungan terhadap berupa Pasal 29 ayat 2 UUD 1945 jis. Pasal 28E ayat 1 jo. ayat 2 UUD 1945 dan Pasal 28I ayat 1 UUD 1945. Ketentuan tersebut mengamanatkan bahwa negara menjamin kemerdekaan serta kebebasan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu, serta kebebasan untuk meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap sesuai dengan hati nuraninya. Hak atas kemerdekaan pikiran dan hati nurani serta hak beragama adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun. Hak atas kebebasan seseorang untuk meyakini suatu agama meliputi hak untuk memilih serta memeluk suatu agama baik itu keyakinan teistik ataupun ateistik, hak untuk tidak memeluk suatu agamakeyakinan, hak untuk berganti agamakeyakinan, serta hak untuk mempertahankan agamakeyakinan yang pernah dipeluknya. 7 Negara berkewajiban untuk menjamin kebebasan beragama serta segala sesuatu yang menjadi turunannya, seperti hak-hak sipil lainnya. 8 Sifat internal dari hak atas kebebasan beragama atau berkeyakinan 9 tidak boleh dibatasi karena 7 Tore Lindholm, et al., Op. Cit., hlm. 770. Lihat juga General comment No. 22: Article 18 ICCPR Freedom of thought, conscience or religion paragraf 2 dan paragraf 5. 8 Pasal 28I ayat 4 berbunyi “Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.” 9 Oeripan Notohamidjojo, Soal-soal Pokok Filsafat Hukum, Salatiga: Griya Media, 2011, hlm. 69. Yaitu hak setiap warga negara untuk menganut atau menetapkan agama atau keyakinannya atas 60 merupakan persoalan individu, bukan persoalan negara. Negara tidak boleh melakukan justifikasi sepihak mengenai agama yang resmi ataupun agama yang belum diakui. Setiap warga negara harus mendapatkan hak kebebasannya dalam menentukan pilihan agama. 10 Beberapa persoalan pengaturan dalam hukum nasional Indonesia terkait dengan hak beragamatidak beragama adalah sebagai berikut.

a.1. Pengaturan tentang Administrasi Kependudukan