2. Dokumentasi a. Hasil Tes Psikologi Sumber: Lembaga Bimbingan dan Konseling
Pendidikan NINDYA PERSADA UTAMA
Dokumentasi tes psikologi digunakan untuk mengetahui tingkat intelegensi siswa karena di dalam hasil dari tes psikologi ini terdapat
hasil tes intelegensi siswa. Tes ini sudah dilakukan sebelumnya oleh pihak SMA Negeri 1 Dlingo yang bekerja sama dengan Lembaga
Bimbingan dan Konseling Pendidikan NINDYA PERSADA UTAMA ketika siswa masih berada di kelas X sepuluh. Tes ini dinyatakan
valid dan reliabel sehingga teknik dokumentasi sudah cukup untuk menganalisis data tersebut.
Adapun tabel penggolongan tingkat intelegensi menurut Lembaga Bimbingan dan Konseling Pendidikan NINDYA PERSADA
UTAMA adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Penggolongan Tingkat Intelegensi No
Skor Kategori
1 126 – 140
Tinggi Sekali 2
111 – 125 Tinggi
3 101 – 110
Di Atas Rata-rata 4
91 – 100 Rata-rata
5 81 – 90
Di Bawah Rata-rata 6
71 – 80 Kurang
7 50 – 70
Kurang Sekali Sumber: Lembaga Bimbingan dan Konseling Pendidikan
NINDYA PERSADA UTAMA
b. Hasil Belajar Siswa
Dokumentasi hasil belajar siswa kelas XI tahun ajaran 20132014 berupa nilai tes saat ujian tengah semester ganjil. Hal ini digunakan untuk
mengetahui prestasi belajar siswa.
I. Pengujian Instrumen
Uji instrumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen, sehingga dapat diketahui
layak tidaknya instrumen penelitian tersebut digunakan dalam pengambilan data penelitian.
1. Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui instrumen tersebut dapat mengumpulkan data sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Setelah
instrumen disusun, selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli untuk memperoleh masukan yang mencakup isi dan perbaikan instrumen.
Dengan demikian bukti uji validitas isi Content Validity untuk instrumen angket kuesioner dilakukan dengan pertimbangan rasional dari para ahli
Expert Judgment. Dalam penelitian ini instrumen intensitas belajar dilakukan uji validitas expert judgment.
Uji validitas instrumen intensitas belajar dihitung menggunakan rumus Korelasi Product Moment. Adapun rumus tersebut dikutip dari
Sugiyono 2007.