15
B. Kajian tentang Karakteristik Siswa SD
Syamsu Yusuf LN 2004: 24 menyebutkan masa usia sekolah dasar sering disebut sebagai masa intelektual atau masa usia yang sesuai untuk
bersekolah. Masa ini dirinci menjadi dua fase yaitu: a.
Masa kelas-kelas awal sekolah dasar, kira-kira 6 atau 7 tahun sampai umur 9 atau 10 tahun. Beberapa sifat anak-anak pada masa ini antara lain
sebagai berikut: a adanya hubungan positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi apabila jasmaninya sehat akan banyak prestasi
yang diperoleh, b sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan yang tradisional, c adanya kecenderungan memuji diri sendiri menyebut
nama sendiri, d suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak yang lain, e apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu
dianggap tidak penting, f pada masa ini 6-8 tahun anak menghendaki nilai raport yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang diberi
nilai baik atau tidak. b.
Masa kelas-kelas akhir sekolah dasar, kira-kira umur 9 atau 10 sampai umur 12 atau 13 tahun. Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini ialah:
a adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, hal ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-
pekerjaan yang praktis; b amat realistik, ingin mengetahui, dan ingin belajar; c menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal dan
mata pelajaran khusus, yang oleh para ahli yang mengikuti teori faktor ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor bakat-bakat khusus;
16 d sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang
dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya; e pada masa ini, anak memandang nilai angka raport sebagai ukuran
yang tepat sebaik-baiknya mengenai prestasi sekolah; f anak-anak pada usia ini gemar membentuk kelompok sebaya biasanya untuk dapat bermain
bersama-sama. Pada masa sekolah dasar, anak masih senang mengamati keadaan
sekitar lingkungannya. Wiliam Stern dalam Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh 2005: 115, membagi-bagi pengamatan ke dalam 4 masa, yaitu: a
masa mengenal nama benda sampai 8 tahun, pengamatannya masih bersifat global, di samping gambar global yang samar-samar ia telah dapat
membedakan benda tertentu, seperti: manusia dan hewan; b masa mengenal perbuatan 8
—9 tahun, anak telah memperlihatkan perbuatan manusia dan hewan; c masa mengenal hubungan 9
—10 tahun, anak mulai mengenal hubungan antara waktu, tempat, dan sebab akibat; d masa mengenal sifat 10
tahun ke atas, anak mulai menganalisis pengamatannya sehingga ia mengenal sifat-sifat benda, manusia, dan hewan.
Perkembangan psikososial anak berkaitan dengan perubahan dan perkembangan emosi individu menurut J. Havighurst dalam Sugiyanto 2012:
3-4 adalah bahwa setiap perkembangan individu harus sejalan dengan perkembangan aspek lain, seperti: aspek psikis, moral, dan sosial. Menjelang
masuk SD, anak telah mengembangkan keterampilan berpikir bertindak dan pengaruh sosial yang lebih kompleks. Selama duduk di kelas rendah SD, anak
17 mulai percaya diri tetapi juga sering rendah diri. Selanjutnya, daya
konsentrasi anak tumbuh pada kelas tinggi SD. Mereka dapat meluangkan lebih banyak waktu untuk tugas-tugas pilihan mereka, dan seringkali mereka
dengan senang hati menyelesaikannya. Tahap ini juga termasuk tumbuhnya tindakan mandiri, kerjasama dengan kelompok, dan bertindak menurut cara-
cara yang dapat diterima lingkungan mereka. Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh 2005: 117 mengemukakan
bahwa pikiran anak usia SD ini, berkembang secara berangsur-angsur, dan tenang. Ingatan anak 8
—12 tahun intensitas paling besar dan kuat. Daya menghapal dan daya kosentrasi adalah paling kuat. Anak pun mampu memuat
jumlah materi ingatan paling banyak. Dengan adanya beberapa karakteristik yang disebutkan di atas, maka
pembelajaran yang diperlukan bagi siswa SD khususnya kelas tinggi yaitu pembelajaran yang memicu rasa ingin tahu, mengembangkan daya ingat, dan
konsentrasi dalam belajar.
C. Kajian tentang Konsentrasi Belajar