commit to user 6
Berdasarkan difinisi-definisi diatas, maka terdapat dua kreteria dari individu yang dianggap retardasi mental yaitu kecerdasan dibawah rata-rata
dan kekurangan dalam kemampuan adaptasi timgkah laku yang terjadi selama masa perkembangan.
Menurut Kauffam dan Hallahan yang dikutip Mohammad Efendi 2006: 4 tuna grahita atau terbelakang mental merupakan kondisi dimana
perkembangan kecerdasannya mengalami hambatan sehingga tidak mencapai tahap perkembangan yang optimal. Menurut Moh. Amin 2006:1 yang
menguraikan istilah anak terbelakang sebagai berikut: Sesuai dengan arti anak terbelakang atau terbelakang mental memang
mengalami keterbelakangan dalam perkembangan kecerdasan. Jika anak normal umur 10 tahun mencapai kecerdasan sesuai dengan
umurnya, maka anak terbelakang hanya mencapai kecerdasan yang sama dengan anak yang lebih muda umurnya.
Dari uraian di atas keterbelakangan mental menunjukkan fungsi intelektual di bawah rata-rata secara jelas disertai ketidakmampuan dalam
penyesuaian prilaku dan pada masa perkembangan.
b. Klasifikasi Anak Tuna Grahita
Anak tunagrahita memiliki beberapa klasifikasi dan mendapatkan pelayanan pendidikan yang bervariasi.
To facilitate in providing edecation services, children are classified tunagrahita: tunagrahita mild mild mental retardation, tunagrahita
moderate moderate mental retardation, tunagrahita weight severe mental retardation, and tunagrahita very severe profound mental
retardation.
http:pustakaut.ac.idpuslataionline.php?menu=bmpshort: Untuk memudahkan dalam memberikan layanan pendidkan, anak-anak
diklasifikasikan tunagrahita: tunagrahita ringan keterbelakangan mental ringan, tunagrahita sedang keterbelakangan mental moderat, tuna-
grahita berat keterbelakangan mental yang berat, dan tunagrahita sangat berat mendalam keterbelakangan mental.
Pada umumnya anak tuna grahita menurut Stanford Binet berdasarkan pada taraf intelegensi dapat dikelompokan yang terdiri dari:
1 Tuna Grahita Ringan
Anak tuna grahita ringan disebut juga moron atau debil; Kelompok ini memiliki IQ antara 68-52 menurut Binet; mereka masih dapat belajar
commit to user 7
membaca, menulis dan berhitung yang sederhana dengan bimbingan guru. Dengan pendidikan dan latihan secara terus menerus anak tuna grahita
ringan pada saatnya akan dapat memperoleh penghasilan untuk dirinya sendiri. Anak terbelakang mental ringan dapat di didik menjadi tenaga kerja
semi skilled seperti; clining service, pertanian, peternakan, pekerja rumah tangga, bahkan jika dilatih dan dibimbing dengan baik anak tuna grahita
ringan dapat bekerja di pabrik-pabrik dengan sedikit pengawasan. Namun demikian anak terbelakang mental ringan tidak mampu
melakukan penyesuaian sosial secara independen. Menurut Munzayanah 1997: 21,
”Anak tuna grahita ringan merupakan salah satu golongan anak tuna grahita yang masih dapat dilatih dalam bidang sosial maupun
intelektual dalam batas-batas tertentu dan dapat dilatih untuk mengerjakan pekerjaan-
pekerjaan yang rutin.“ Emi Desiemi 1997: 138 memberikan batasan “Anak tuna grahita ringan atau debil yaitu yang mempunyai IQ
antara 5055-7075, kurang mampu mencari nafkah sendiri, namun masih mampu menerima pendidikan dan latihan meskipun terbatas.“
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa anak tuna grahita ringan adalah anak yang mempunyai kecerdasan mental antara
6855-5055-7075, namun masih mampu menerima pendidikan dan latihan sesuai dengan program layanan pendidikan di sekolah luar biasa.
Adapun ciri-ciri anak mampu didik debil sebagai berikut: a
Dapat dididik b
Sukar berpikir abtrak c
Fantasinya lemah dan konsentrasinya lemah d
Kurang mampu kendalikan perasaan e
Sugestible f
Beberapa kasus suka onani g
Kurang dapat berpikir logis h
Kepribadian kurang harmonis 2
Tuna Grahita Sedang Anak tuna grahita sedang disebut juga embisil yang memiliki IQ
51-36 berdasarkan skala Binet, anak ini mampu untuk mampu didik untuk
commit to user 8
mengurus diri sendiri, melindungi diri sendiri dari bahaya seperti kebakaran, berjalan dijalan raya berlindung dari hujan dan sebagainya. Anak tuna
grahita sedang sangat sulit bahkan tidak dapat belajar secara akademik seperti belajar menulis, membaca dan berhitung, walaupun mereka masih
dapat menulis secara sosial misalnya menulis nama dan alamatnya sendiri, dll., dapat dididik mengurus diri seperti mandi, berpakaian, makan, minum,
mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu dan sebagaianya. Menurut Depdikbud 1995: 2-3 dalam buku petunjuk praktis
penyelenggaraan SLBC dan SLBC1 bahwa anak tunagrahita sedang memiliki IQ antara 25-50. Mereka masih dapat dilatih untuk mengurus
dirinya sendiri dan melakukan rutinintas harian, meskipun masih tetap memerlukan bantuan dan bimbingan serta pengewasan dari orang lain.
Untuk kepentingan pendidikan, anak tuna grahita tipe sedang ini dididik dan dilatih dikelas SDLBC1.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa anak tuna grahita sedang memiliki kecerdasan IQ antara 51-3625-50, akan tetapi di dalam
kehidupan sehari-hari membutuhkan pengawasan yang terus menerus, mereka juga hampir tidak bisa mempelajari pelajaran-pelajaran akademik.
Ciri-ciri anak embisilmampu latih antara lain: a
Tidak dapat didik, hanya mampu dilatih b
Hampir tidak ada inisiatif c
Tidak dapat konsentrasi dan lekas bosan d
Perkembangan sosial tidak baik e
Koordinasi motorik lemah f
Perkembangan bahasa mengalami retardasi 3
Tuna Grahita Berat
Anak tuna grahita berat sering disebut idiot yang memiliki IQ antara
32-20 Menurut skala Binet. Tuna grahita berat memerlukan bantuan perawatan secara total dalam segala hal dan memerlukan perlindungan
sepanjang hidupnya seperti mandi, makan berpakaian dan lain-lain mereka
commit to user 9
memerlukan perlindungan dari bahaya sepanjang hidupnya. Mereka selalu bergantung pada orang lain dan tidak bisa memelihara dirinya sendiri.
Anak idiot memiliki cirri-ciri sebagai berikut: a
Tidak dapat di didik hanya mampu dilatih b
Selalu tergantung pada orang lain c
Perkembangan bicara minimal d
Pertmbuhan fisiknya terganggu e
Tidak ada kontak sosial f
Memiliki kelainan yang komplek g
Tidak dapat menghindari bahaya h
Suka memukul dirinya sendiri i
Tidak memiliki daya abstraksi, fantasi j
Tidak bisa mengurus diri sendiri
c. Faktor-Faktor Penyebab Anak Tuna Grahita