Pengertian Anak Tuna Grahita

commit to user 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori 1. Tinjauan Tentang Anak Tuna Grahita

a. Pengertian Anak Tuna Grahita

Ada beberapa istilah mengenai anak tunagrahita, yaitu terbelakang mental, tuna mental, lemah otak, lemah fikiran, dan mentaly retarded. Smith, et.all., 2002: 43 mengemukakan bahwa: People who are mentally retarded overtime have been rejerred to as dumb, stupid, immature defective, deficientg, subnormal, incompetent, and dull. Terms such as idiot, imbelice, moron and feebleminded were commonly used historically to label this population. Although the word faal referred to those who lwere mentally ill, and the word idiot was directed toward individuals who were severely retarded, these terms were frequently used interchangeably. Di waktu yang lalu orang-orang menyebut retardasi mental dengan sitlah dungu dumb, bodoh stupid, tidak masuk immature, cacat defective, kurang sempurna deficient, di bawah normal subnormal, tidak mampu incompetent, dan dan tumpul dull. Istilah lainnya idiot, imbecile, moron, dan feebleminded digunakan untuk melabel kelompok menyandang tersebut. Walaupun kata tolol fool menunjuk ke orang sakit mental, dan kata idiot, mengarah individu yang cacat berat, keduanya sering digunakan secara bergantian. Menurut Emi Dasiemi 1997: 138 bahwa retardasi atau tuna grahita adalah keadaan perkembangan individu yang berhubungan dengan terbatasnya kemampuan belajar dan daya penyesuian diri dalam proses pendewasaan individu trsebut. Tunagrahita Mental Retardation arereal children who are experiencing barriers and retardation of mental development far below the average so that experienced difficulties in the tasks of academic, communication, and social, and therefore required special education services http:www.ditplb.or.id .. Tunagrahita retardasi mental adalah anak yang secara nyata mengalami hambatan dan keterbelakangan perkembangan mental jauh di bawah rata-rata sedemikian rupa sehingga mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik, komunikasi maupun sosial, dan karenanya memerlukan layanan pendidikan khusus. 5 commit to user 6 Berdasarkan difinisi-definisi diatas, maka terdapat dua kreteria dari individu yang dianggap retardasi mental yaitu kecerdasan dibawah rata-rata dan kekurangan dalam kemampuan adaptasi timgkah laku yang terjadi selama masa perkembangan. Menurut Kauffam dan Hallahan yang dikutip Mohammad Efendi 2006: 4 tuna grahita atau terbelakang mental merupakan kondisi dimana perkembangan kecerdasannya mengalami hambatan sehingga tidak mencapai tahap perkembangan yang optimal. Menurut Moh. Amin 2006:1 yang menguraikan istilah anak terbelakang sebagai berikut: Sesuai dengan arti anak terbelakang atau terbelakang mental memang mengalami keterbelakangan dalam perkembangan kecerdasan. Jika anak normal umur 10 tahun mencapai kecerdasan sesuai dengan umurnya, maka anak terbelakang hanya mencapai kecerdasan yang sama dengan anak yang lebih muda umurnya. Dari uraian di atas keterbelakangan mental menunjukkan fungsi intelektual di bawah rata-rata secara jelas disertai ketidakmampuan dalam penyesuaian prilaku dan pada masa perkembangan.

b. Klasifikasi Anak Tuna Grahita

Dokumen yang terkait

Survei Proses Pendidikan Jasmani Anak Tuna Grahita di SDLB C dan CI Widya Bhakti Semarang Tahun 2005

0 8 75

Pembelajaran tari Untuk Penyandang Tuna Grahita Ringan Pada Kegiatan Ekstra Kurikuler Tari di SLB C Widya Bhakti Semarang

1 24 100

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA SISWA KELAS V TUNA GRAHITA SLB NEGERI SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 5 93

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS D1 SLB C YPAALB PRAMBANAN KLATEN TH. 2008 2009

0 4 53

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH PADA SISWA TUNA GRAHITA KELAS III SLB C YPALB KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 7 18

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH PADA SISWA TUNA GRAHITA KELAS III SLB C YPALB KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 2 9

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK TUNA UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS II YPSLB-C DESA GENENG DUWUR, KECAMATAN GEMOLONG, KAB

0 2 13

(ABSTRAK) Pembelajaran tari Untuk Penyandang Tuna Grahita Ringan Pada Kegiatan Ekstra Kurikuler Tari di SLB C Widya Bhakti Semarang.

0 0 2

Survei Proses Pendidikan Jasmani Anak Tuna Grahita di SDLB C dan CI Widya Bhakti Semarang Tahun 2005.

0 0 1

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Tuna Grahita Kelas V SLB Negeri 1 Palu Pada Pembelajaran IPS Melalui Penggunaan Media Gambar

0 0 9