Hasil Uji Statistik Multivariat

4. Ada hubungan yang signifikan antara pengakuan dengan kinerja perawat pelaksana p= 0,002 0,05 dengan kekuatan hubungan kuat r = 0,424. 5. Tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan dengan kinerja perawat pelaksana p= 0,314 0,05. 6. Ada hubungan yang signifikan antara komitmen dengan kinerja perawat pelaksana p= 0,004 0,05 dengan kekuatan hubungan kuat r = 0,387.

4.5 Hasil Uji Statistik Multivariat

Untuk memperoleh penjelasan dari setiap data mengenai hubungan antara beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen, yang dimaksudkan untuk dapat memberikan informasi yang lebih banyak bukan sekedar deskripsi dari data yang teramati, tetapi juga dapat menarik inferensi tentang hubungan dari tiap variabel populasi sampel yang diambil, maka analisis yang digunakan pada penelitian in adalah uji regresi linear berganda pada tingkat kepercayaan 95 α=0,05. Berdasarkan hasil uji statistik bivariat, dapat diketahui bahwa variabel struktur, standar, tanggung jawab, pengakuan, dan komitmen dapat dilanjutkan ke analisis multivariat regresi linear berganda karena p-value0,25, hasilnya sebagai berikut: 1. Tidak ada pengaruh yang bermakna antara variabel struktur terhadap kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap p=0,963. Hal ini berarti lebih besar dari α=0,05 maka Hₒ diterima dan sebaliknya Hₐ ditolak. Universitas Sumatera Utara 2. Terdapat pengaruh yang bermakna antara variabel standar p=0,048, tanggung jawab p=0,026, pengakuan p=0,049, komitmen p=0,018 terhadap kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSU Sari Mutiara Medan. 3. Berdasarkan nilai koefisien regresi, diketahui bahwa variabel komitmen adalah variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSU Sari Mutiara Medan dengan nilai B=0,311. 4. Nilai koefisien determinasi R Square adalah 0,407 artinya standar, tanggung jawab, pengakuan, dan komitmen memberikan pengaruh hanya sebesar 40,7 terhadap kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSU Sari Mutiara Medan, sedangkan sisanya 59,3 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Hasil uji Anova memiliki F hitung F=6,450 dan p=0,0000,05. 5. Model persamaan regresi yang terbentuk adalah: Y = -0,595 + 0,278X 1 +0,369X 2 + 0,399X 3 + 0,311X 4 Keterangan: Y = variabel kinerja perawat pelaksana X 1 = Standar X 2 = Tanggung Jawab X 3 = Pengakuan X 4 = Komitmen Berdasarkan persamaan di atas dapat dideskripsikan bahwa: 1. Apabila dinaikkan satu poin variabel standar, maka akan diikuti peningkatan nilai variabel kinerja perawat pelaksana sebesar 0,278 kali. Universitas Sumatera Utara 2. Apabila dinaikkan satu poin variabel tanggung jawab, maka akan diikuti peningkatan nilai variabel kinerja perawat pelaksana sebesar 0,369 kali. 3. Apabila dinaikkan satu poin variabel pengakuan, maka akan diikuti peningkatan nilai variabel kinerja perawat pelaksana sebesar 0,399 kali. 4. Apabila dinaikkan satu poin variabel komitmen, maka akan diikuti peningkatan nilai variabel kinerja perawat pelaksana sebesar 0,311 kali. Hasil analisis regresi tersebut sesuai dengan tabel 4.22 berikut ini: Tabel 4.22 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda No Variabel Taraf Signifikan B R R Square p Value 1 Konstanta -0,595 2 Struktur 0,963 -0,007 3 Standar 0,048 0,278 0,638 0,407 0,000 4 Tanggung Jawab 0,026 0,369 5 Pengakuan 0,049 0,399 6 Komitmen 0,018 0,311 Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Pengaruh Struktur dalam Iklim Organisasi terhadap Kinerja Perawat

Pelaksana di Ruang Rawat Inap RSU Sari Mutiara Medan Pengaruh struktur dalam iklim organisasi terhadap kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSU Sari Mutiara Medan menunjukkan bahwa dari 4 pernyataan yang telah diberikan kepada responden, ditemukan jawaban terbanyak responden sebanyak 69,8 menyatakan atasan memberikan pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Adapun sisa responden sebanyak 30,2 menjawab “Tidak” pada pernyataan tersebut dikarenakan masih ada perawat pelaksana yang bekerja tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi disebabkan mereka memiliki beban kerja yang lebih banyak diluar tugas pokok dan fungsinya. Adapun contohnya, perawat pelaksana membantu pasien atau keluarga pasien dalam menyelesaikan administrasi misalnya berkas asuransi yang belum lengkap, membantu dalam administrasi keuangan pada saat pasien akan pulang, mengambil hasil laboratorium pasien yang seharusnya dilaksanakan oleh petugas laboratorium, dan lain sebagainya. Selain masih ada perawat pelaksana yang tidak mendapat tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, sebagian besar perawat pelaksana juga tidak mendapatkan penjelasan dan deskripsi tugas secara tertulis serta bimbingan secara berkala dari atasan unit kerja. Hal ini disebabkan atasan memberikan kepercayaan kepada perawat pelaksana dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Padahal kurangnya bimbingan dari atasan dan tidak adanya deskripsi tugas secara tertulis dapat menyebabkan Universitas Sumatera Utara