BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Iklim Organisasi
2.1.1 Definisi Iklim Organisasi
Higgins dalam Meylandani, 2013 mendefinisikan iklim organisasi sebagai jumlah persepsi yang dimiliki oleh setiap karyawan terhadap organisasi kerja dan
lingkungan sosial. Indikasi dari iklim organisasi dapat dicontohkan seperti sistem komunikasi, tehnik motivasi, tingkat partisipasi bawahan dalam mengambil
keputusan, hal ini dapat dijadikan untuk mendeskripsikan iklim organisasi. Swansburg dalam Yani, 2012 menyatakan iklim organisasi adalah tingkat
emosi, perasaan memahami dan berbagi diantara anggota organisasi. Iklim organisasi bisa dibentuk secara formal, relaks, berkesinambungan, berhati-hati, dapat diterima,
jujur, dan sebagainya. Iklim organisasi juga merupakan kesan subjektif dari karyawan atau pandangan terhadap organisasi mereka.
Dessler 2005 menyatakan bahwa iklim organisasi dengan istilah kehidupan kerja, dijelaskan bahwa kualitas kehidupan kerja organisasi tidak sama bagi orang
yang berbeda. Kualitas kehidupan kerja atau iklim organisasi yang memadai, berarti keadaan dimana para pegawai dapat memenuhi kebutuhan mereka, yang penting
melalui organisasi terdapat perlakuan yang fair, adil dan suportif terhadap pegawai, kesempatan untuk mewujudkan diri, yaitu menjadi orang yang mereka mampu
mewujudkan. Komunikasi terbuka dan saling memercayai diantara sesama pegawai. Kesempatan bagi semua pegawai untuk berperan secara aktif dalam pengambilan
Universitas Sumatera Utara
keputusan penting yang melibatkan pekerjaaan mereka. Kompetensi yang fair dan lingkungan yang sehat dan aman.
Iklim organisasi merupakan sebuah konsep yang merujuk pada sejumlah sifat yang dapat diukur dalam suatu lingkungan kerja atau suasana internal di dalam suatu
organisasi yang dirasakan baik secara langsung maupun tidak langsung oleh individu yang bekerja di dalamnya. Suasana internal organisasi tersebut yang diasumsikan
akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai. Iklim organisasi menjadi sangat penting karena dengan iklim organisasi yang kondusif, setiap individu, tim
kerja dan pimpinan, akan mengetahui, memahami dan melaksanakan tata kerja sesuai tugas, fungsi, pekerjaan, kedudukan, hak dan kewajiban, komunikasi, serta wewenang
dan tanggung jawabnya. Perilaku sumber daya manusia dalam aspek iklim organisasi publik menjadi tulang punggung bagi aktivitas pemerintahan dan merupakan faktor
esensial untuk mengukur tingkat kemampuan unit organisasi dalam melaksanakan otonominya. Semakin kondusif iklim organisasi pada suatu organisasi publik,
semakin meningkat produktivitas kerjanya. Secara umum dipahami, iklim organisasi adalah suasana kerja yang diciptakan oleh hubungan antar pribadi yang berlaku dalam
organisasi. Aktivitas dalam organisasi dapat dilakukan secara maksimal jika iklim organisasi kondusif Karyana, 2012.
Wirawan 2008 dalam bukunya berjudul Budaya dan Iklim Organisasi mendefinisikan iklim organisasi adalah persepsi anggota organisasi secara individual
dan kelompok dan mereka yang secara tetap berhubungan dengan organisasi mengenai apa yang ada atau terjadi di lingkungan internal organisasi secara rutin,
Universitas Sumatera Utara
yang mempengaruhi sikap dan perilaku organisasi dan kinerja organisasi yang kemudian menentukan kinerja organisasi. Iklim organisasi adalah suatu kondisi,
keadaan maupun situasi yang dipersepsikan oleh individu secara sadar atau tidak sadar mengenai kondisi lingkungan internal organisasi.
Rumah sakit sebagai organisasi yang menyediakan pelayanan kesehatan memiliki karakteristik yang tidak sama dengan organisasi lainnya. Adanya
karakteristik tersebut menyebabkan iklim kerja yang ada dirumah sakit berbeda dengan organisasi lainnya, terutama terhadap para perawat yang merupakan
mayoritas tenaga kerja di sebuah rumah sakit Utami, 2005. Menurut Swansburg dalam Utami, 2005 iklim kerja keperawatan disusun
oleh manajer perawat yang pada gilirannya menentukan perilaku dari perawat klinis yang berpraktik dalam menyesuaikan dengan iklim kerja keperawatan tersebut. Iklim
kerja keperawatan rumah sakit yang dirasa baik akan dapat meningkatkan kepuasan kerja dan kualitas kerja perawat pelaksana. Perawat klinis yang berpraktik
menginginkan iklim yang akan memberi mereka kepuasan kerja. Mereka mencapai kepuasan kerja bila mereka tertantang dan pencapaian mereka diketahui serta dihargai
oleh manajer dan pasien. Selain itu perawat klinik yang berpraktik juga menginginkan iklim yang memberikan kondisi kerja yang baik, gaji tinggi, dan
kesempatan untuk profesional bertumbuh melalui konseling dan pengalaman pengembangan karier yang akan memampukan mereka untuk menetapkan dan
mengarahkan masa depan profesional mereka.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Nazili 2012 iklim organisasi merupakan persepsi tentang kebijakan, praktik-praktik dan prosedur-prosedur yang dirasakan dan diterima oleh
individu-individu dalam organisasi. Yuliana 2007 mendefinisikan iklim organisasi adalah persepsi individu terhadap praktek dan prosedur yang berasal dari
pengalamannya berinteraksi di lingkungan organisasinya, dalam hubungannya dengan kesejahteraan mereka dan dapat mempengaruhi perilakunya di organisasi.
2.1.2 Dimensi Iklim Organisasi