Definisi Rumah Sakit Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Klasifikasi Rumah Sakit

g. Berperan serta dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada pasien, keluarga, kelompok serta masyarakat. h. Bekerja sama dengan disiplin ilmu terkait dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat. i. Mengelola perawatan pasien dan berperan sebagai ketua tim dalam melaksanakan kegiatan keperawatan.

2.4 Rumah Sakit

2.4.1 Definisi Rumah Sakit

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian dan peralatan. Organisasi rumah sakit paling sedikit terdiri atas kepala rumah sakit atau direktur rumah sakit, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal serta administrasi umum dan keuangan UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Menurut Supriyanto dan Ernawaty 2010 organisasi rumah sakit merupakan organisasi yang unik dan kompleks, unik karena di rumah sakit terdapat suatu proses yang menghasilkan jasa medis dan perawatan dalam bentuk pelayanan pada pasien yang rawat inap maupun berobat jalan. Universitas Sumatera Utara

2.4.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit

Rumah sakit mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Rumah sakit mempunyai fungsi: UU No. 44 Tahun 2009 a. Penyelengaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan. b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna sesuai kebutuhan medis. c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam memberi pelayanan kesehatan. d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan.

2.4.3 Klasifikasi Rumah Sakit

Berdasarkan kepemilikannya rumah sakit dibagi menjadi tiga macam yaitu: a. Rumah sakit pemerintah rumah sakit pusat, rumah sakit provinsi, rumah sakit kabupaten. b. Rumah sakit BUMN atau ABRI. c. Rumah sakit swasta yang menggunakan dana investasi dari sumber dalam negeri dan sumber dana luar negeri. Berdasarkan jenis pelayanannya dibedakan menjadi tiga jenis pelayanan yaitu: a. Rumah sakit umum b. Rumah sakit jiwa Universitas Sumatera Utara c. Rumah sakit khusus mata, paru, kusta, rehabilitasi, jantung, kanker, dan sebagainya. Herlambang, 2012. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340MenkesPERIII2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit pada Pasal 4 disebutkan bahwa berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan, Rumah Sakit Umum diklasifikasikan menjadi: a. Rumah Sakit Umum Kelas A harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 empat Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 5 lima Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, 12 dua belas Pelayanan Medik Spesialis Lain dan 13 tiga belas Pelayanan Medik Sub Spesialis. b. Rumah Sakit Umum Kelas B harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 empat Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 4 empat Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, 8 delapan Pelayanan Medik Spesialis Lainnya dan 2 dua Pelayanan Medik Subspesialis Dasar. c. Rumah Sakit Umum Kelas C harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 empat Pelayanan Medik Spesialis Dasar dan 4 empat Pelayanan Spesialis Penunjang Medik. d. Rumah Sakit Umum Kelas D harus mempunyai fasilitas dan kemampuuan pelayanan medik paling sedikit 2 dua Pelayanan Medik Spesialis Dasar. Pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan produk jasa yang diberikan pihak rumah sakit kepada kliennya. Pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit merupakan tolak ukur dari kualitas rumah sakit tersebut. Bila suatu rumah sakit telah Universitas Sumatera Utara berhasil memberikan pelayanan kesehatan dengan baik sehingga dapat memberikan kepuasan kepada kliennya, itu berarti rumah sakit tersebut telah memiliki kualitas yang baik. Dengan demikian, lambat laun pada rumah sakit tersebut akan tercipta suatu citra positif dari masyarakat Panjaitan, 2013.

2.5 Kerangka Konsep