Perkembangan ekspresi kreativitas siswa dengan menggunakan

Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015 PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 391 yang dinilai baik pada siklus ini, karena siswa mulai merasa nyaman dengan penerapan metode Role Playing sebagai wahana ekspresi kreativitas siswa dalam pembelajaran IPS. Terlihat dari adanya 8 kelompok terdapat 2 kelompok yaitu kelompok 4 dan kelompok 8 yang mendapatkan hasil nilai sempurna dalam penerapan metode Role Playing sebagai wahana ekspresi kreativitas siswa dalam pembelajaran IPS. Siswa merasa senang ketika pembelajaran menggunakan metode Role Playing karena siswa merasa dapat menyalurkan kreativitasnya ke dalam peran yang dimainkan yang dimana didalam cerita tersebut menyangkut kedalam materi pembelajaran yang sudah dituangkan oleh guru menjadi sebuah scenario cerita.

3. Perkembangan ekspresi kreativitas siswa dengan menggunakan

metode Role Playing di kelas VII B SMP Negeri 14 Bandung? Menurut Ausubel dalam Hamalik, 2009, hlm. 179 kreativitas adalah, “Creative achivement ... reflect a rare capacity for developing insight, sensitivities, and appreciations in a circumscribed content area of intelectual or artistic activity”. Berdasarkan hal tersebut maka seseorang yang kreatif adalah yang memiliki kemampuan tersebut pemahaman, sensitivitas dan apresiasi. Menurut Munandar 1992, hlm. 48 dijelaskan bahwa kreativitas secara operasional dapat dirumuskan sebagai “kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, fleksibilitas, dan orisinilitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi mengembangkan, memperkaya, memperinci suatu gagasan”. Kemampuan dalam memberikan penilaian atau evaluasi terhadap suatu objek maupun situasi merupakan cerminan kreativitas, hal ini dikarenakan, kemampuan Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015 PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 392 seseorang dalam menilai objek maupun situasi dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Karena seseorang yang cenderung memiliki tingkat kreativitas yang rendah biasanya memandang sesuatu objek maupun situasi hanya dari satu sudut pandang saja, hal ini membuat kreativitas menjadikan hal yang begitu perlu ditingkat untuk menunjang kehidupan bermasyarakat agar lebih bermakna, karena semakin sempitnya sudut pandang seseorang membuat kehidupannya begitu terbatas dan sulit dalam menciptakan kehidupan yang harmonis. Dengan demikian peneliti dapat memahami bahwa ekspresi merupakan salah satu bentuk manifestasi kreativitas, jika dilihat dalam proses pembelajaran, ekspresi diwujudkan melalui cara siswa memahami, menginternalisasi makna, dan mengasosiasi materi dalam sebuah pengalaman belajar. Berdasarkan hasil penelitian peneliti mengklasifikasikan ciri khas ekspresi pada masing-masing siklus, yaitu : a. Siswa menerangkan suatu peristiwa melalui peran yang di mainkan yang didalamnya menyangkut skenario yang diberikan oleh guru. Secara garis besar siswa pada siklus pertama dapat dinilai cukup, karena siswa tidak terbiasa dalam menggunakan metode Role Playing sebagai wahana ekspresi kreativitas siswa dalam pembelajaran IPS sehingga tidak semua siswa dapat menerangkan suatu peristiwa melalui peran yang dimainkan yang didalamnya menyangkut scenario yang diberikan oleh guru, namun pada siklus kedua siswa sudah mulai terbiasa dan siswa dapat dinilai baik karena hampir sebagian besar siswa sudah dapat menerangkan suatu peristiwa melalui peran yang dimainkan yang didalamnya menyangkut scenario yang diberikan oleh guru, lalu pada siklus terakhir yaitu siklus ketiga, siswa dirasa sudah merasa nyaman Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015 PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 393 menggunakan metode Role Playing sebagai wahana ekspresi kreativitas siswa terlihat dari semakin meningkatnya hasil penilaian siswa didalam menerangkan suatu peristiwa melalui peran yang dimainkan yang didalamnya menyangkut scenario yang diberikan oleh guru b. Siswa mendalami peran dan menampilkan peran yang di mainkan. Secara garis besar siswa pada siklus pertama dapat dinilai cukup, karena siswa tidak terbiasa dalam menggunakan metode Role Playing sebagai wahana ekspresi kreativitas siswa dalam pembelajaran IPS sehingga tidak semua siswa dapat mendalami peran dan menampilkan peran yang dimainkan, namun pada siklus kedua siswa sudah mulai terbiasa dan siswa dapat dinilai baik karena hampir sebagian besar siswa sudah mendalami peran dan menampilkan peran yang dimainkan, lalu pada siklus terakhir yaitu siklus ketiga, siswa dirasa sudah merasa nyaman menggunakan metode Role Playing sebagai wahana ekspresi kreativitas siswa terlihat dari semakin meningkatnya hasil penilaian siswa didalam mendalami peran dan menampilkan peran yang dimainkan c. Siswa semangat mengikuti pembelajaran menggunakan metode Role Playing. Secara garis besar siswa pada siklus pertama dapat dinilai cukup, karena siswa tidak terbiasa dalam menggunakan metode Role Playing sebagai wahana ekspresi kreativitas siswa dalam pembelajaran IPS sehingga tidak semua siswa semangat mengikuti pembelajaran menggunakan metode Role Playing, namun pada siklus kedua siswa sudah mulai terbiasa dan siswa dapat dinilai baik karena hampir sebagian besar siswa semangat mengikuti pembelajaran menggunakan metode Role Playing, lalu Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015 PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 394 pada siklus terakhir yaitu siklus ketiga, siswa dirasa sudah merasa nyaman menggunakan metode Role Playing sebagai wahana ekspresi kreativitas siswa terlihat dari sangat antusias dan semangatnya siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan metode Role Playing d. Siswa melakukan improvisasi pada peran yang dimainkan. Secara garis besar siswa pada siklus pertama dapat dinilai cukup, karena siswa tidak terbiasa dalam menggunakan metode Role Playing sebagai wahana ekspresi kreativitas siswa dalam pembelajaran IPS sehingga tidak semua siswa dapat melakukan improvisasi pada peran yang dimainkan, namun pada siklus kedua siswa sudah mulai terbiasa dan siswa dapat dinilai baik karena hampir sebagian besar siswa sudah melakukan improvisasi pada peran yang dimainkan, lalu pada siklus terakhir yaitu siklus ketiga, siswa dirasa sudah merasa nyaman menggunakan metode Role Playing sebagai wahana ekspresi kreativitas siswa terlihat dari semakin meningkatnya hasil penilaian siswa didalam melakukan improvisasi pada peran yang dimainkan e. Siswa bermain peran dengan penuh percaya diri. Secara garis besar siswa pada siklus pertama dapat dinilai cukup, karena siswa tidak terbiasa dalam menggunakan metode Role Playing sebagai wahana ekspresi kreativitas siswa dalam pembelajaran IPS sehingga tidak semua siswa dapat bermain peran dengan penuh percaya diri, namun pada siklus kedua siswa sudah mulai terbiasa dan siswa dapat dinilai baik karena hampir sebagian besar siswa sudah bermain peran dengan penuh percaya diri, lalu pada siklus terakhir yaitu siklus ketiga, siswa dirasa sudah merasa nyaman Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015 PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 395 menggunakan metode Role Playing sebagai wahana ekspresi kreativitas siswa terlihat dari semakin meningkatnya hasil penilaian siswa didalam bermain peran dengan penuh percaya diri f. Siswa berimajinasi menggambarkan situasi yang terjadi didalam peran yang dimainkan. Secara garis besar siswa pada siklus pertama dapat dinilai cukup, karena siswa tidak terbiasa dalam menggunakan metode Role Playing sebagai wahana ekspresi kreativitas siswa dalam pembelajaran IPS sehingga tidak semua siswa dapat berimajinasi menggambarkan situasi yang terjadi didalam peran yang dimainkan, namun pada siklus kedua siswa sudah mulai terbiasa dan siswa dapat dinilai baik karena hampir sebagian besar siswa sudah berimajinasi menggambarkan situasi yang terjadi didalam peran yang dimainkan, lalu pada siklus terakhir yaitu siklus ketiga, siswa dirasa sudah merasa nyaman menggunakan metode Role Playing sebagai wahana ekspresi kreativitas siswa terlihat dari semakin meningkatnya hasil penilaian siswa didalam berimajinasi menggambarkan situasi yang terjadi didalam peran yang dimainkan g. Siswa memiliki inisiatif dalam menentukan peran yang akan dimainkan. Secara garis besar siswa pada siklus pertama dapat dinilai cukup, karena siswa tidak terbiasa dalam menggunakan metode Role Playing sebagai wahana ekspresi kreativitas siswa dalam pembelajaran IPS sehingga tidak semua siswa dapat memiliki inisiatif dalam menentukan peran yang akan dimainkan, namun pada siklus kedua siswa sudah mulai terbiasa dan siswa dapat dinilai baik karena hampir sebagian besar siswa sudah memiliki inisiatif dalam menentukan peran yang akan dimainkan, Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015 PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 396 lalu pada siklus terakhir yaitu siklus ketiga, siswa dirasa sudah merasa nyaman menggunakan metode Role Playing sebagai wahana ekspresi kreativitas siswa terlihat dari semakin meningkatnya hasil penilaian siswa didalam memiliki inisiatif dalam menentukan peran yang akan dimainkan h. Siswa memiliki gesture tubuh yang sesuai dengan peran ketika memainkan peran. Secara garis besar siswa pada siklus pertama dapat dinilai cukup, karena siswa tidak terbiasa dalam menggunakan metode Role Playing sebagai wahana ekspresi kreativitas siswa dalam pembelajaran IPS sehingga tidak semua siswa dapat memiliki gesture tubuh yang sesuai dengan peran ketika memainkan peran, namun pada siklus kedua siswa sudah mulai terbiasa dan siswa dapat dinilai baik karena hampir sebagian besar siswa sudah memiliki gesture tubuh yang sesuai dengan peran ketika memainkan peran, lalu pada siklus terakhir yaitu siklus ketiga, siswa dirasa sudah merasa nyaman menggunakan metode Role Playing sebagai wahana ekspresi kreativitas siswa terlihat dari semakin meningkatnya hasil penilaian siswa didalam memiliki gesture tubuh yang sesuai dengan peran ketika memainkan peran i. Siswa berani memerankan karakter dalam peran dengan kreativitas yang dimilikinya. Secara garis besar siswa pada siklus pertama dapat dinilai cukup, karena siswa tidak terbiasa dalam menggunakan metode Role Playing sebagai wahana ekspresi kreativitas siswa dalam pembelajaran IPS sehingga tidak semua siswa berani memerankan karakter dalam peran dengan kreativitas yang dimilikinya, namun pada siklus kedua siswa sudah mulai Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015 PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 397 terbiasa dan siswa dapat dinilai baik karena hampir sebagian besar siswa sudah berani memerankan karakter dalam peran dengan kreativitas yang dimilikinya, lalu pada siklus terakhir yaitu siklus ketiga, siswa dirasa sudah merasa nyaman menggunakan metode Role Playing sebagai wahana ekspresi kreativitas siswa terlihat dari semakin meningkatnya hasil penilaian siswa karena siswa berani memerankan karakter dalam peran dengan kreativitas yang dimilikinya j. Siswa bekerjasama ketika mendalami skenario yang diberikan oleh guru dan menentukan peran yang akan dimainkan. Secara garis besar siswa pada siklus pertama dapat dinilai cukup, karena siswa tidak terbiasa dalam menggunakan metode Role Playing sebagai wahana ekspresi kreativitas siswa dalam pembelajaran IPS sehingga tidak semua siswa dapat bekerjasama ketika mendalami skenario yang diberikan oleh guru dan menentukan peran yang akan dimainkan, namun pada siklus kedua siswa sudah mulai terbiasa dan siswa dapat dinilai baik karena hampir sebagian besar siswa sudah bekerjasama ketika mendalami skenario yang diberikan oleh guru dan menentukan peran yang akan dimainkan, lalu pada siklus terakhir yaitu siklus ketiga, siswa dirasa sudah merasa nyaman menggunakan metode Role Playing sebagai wahana ekspresi kreativitas siswa terlihat dari semakin meningkatnya hasil penilaian siswa didalam bekerjasama ketika mendalami skenario yang diberikan oleh guru dan menentukan peran yang akan dimainkan. Anggi Septiriani Setiana Putri, 2015 PENERAPAN METODE ROLE PLAYING SEBAGAI WAHANA EKSPRESI KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 398

4. Solusi dari kendala yang di temui dalam penerapan metode Role

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PROYEK DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-I SMP Negeri 45 Bandung.

0 2 52

PENERAPAN METODE CURAH PENDAPAT UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-D SMP Negeri 40 Bandung.

0 0 26

PENINGKATAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR SISWA MELALUI IMPLEMENTASI METODE ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII-D SMP Negeri 4 Kota Bandung.

0 1 70

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI KOMIK BERBASIS BUDAYA LOKAL DALAM PEMBELAJARAN IPS: Penelitian tindakan kelas di kelas VII F smp negeri 12 Bandung.

3 11 70

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas 8-9 SMP Negeri 30 Bandung).

0 1 54

PENERAPAN METODE BRAINSTORMING DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA(PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI SMP NEGERI 1 KUTABULUH).

0 5 32

MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI TUGAS (TASK) PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBAHAN DASAR LIMBAH SAMPAH DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-B SMP Negeri 5 Bandung.

0 1 63

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII E SMP Negeri 12 Bandung.

0 2 40

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII E SMP Negeri 12 Bandung.

2 11 40

Penerapan Metode Role Playing Sebagai Wahana Ekspresi Kreativitas Siswa Dalam Pembelajaran IPS. Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII B SMP Negeri 14 Bandung. - repository UPI S IPS 1102018 Title

0 0 5