commit to user
l b Nama orang yang bertanggung jawab di perusahaan;
c Nama dari karyawan tenaga kerja yang dimintakan pemutusan hubungan kerja;
d Umur dan jumlah keluarga si pekerja; e Jumlah masa kerja dari setiap tenaga kerja yang dimintakan pemutusan
hubungan kerja; f Penghasilan terakhir berupa uang dan catu tiap bulannya;
g Alasan-alasan pengusulan pemutusan hubungan kerja secara terperinci.
6 Permohonan izin pemutusan hubungan kerja tidak dapat diberikan apabila pemutusan hubungan kerja tersebut didasarkan atas :
a Hal-hal yang berhubungan dengan keanggotaan serikat pekerja atau dalam rangka pembentukan serikat pekerja dan melaksanakan tugas-
tugas atau fungsi serikat pekerja diluar jam kerja; b Pengaduan pekerja tenaga kerja kepada yang berwajib mengenai
tingkah laku pengusaha yang terbukti melanggar peratuan Negara dan c Paham agama, aliran, suku, golongan atau jenis kelamin.
7 Permohonan izin pemutusan hubungan kerja dapat diberikan dalam hal tenaga kerja pekerja melakukan kesalahan berat
e. Kompensasi PHK
1 Hak-hak tenaga kerja yang terkena PHK
Berdasarkan ketentuan di dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 dijelaskan bahwa bila terjadi PHK, pengusaha diwajibkan membayar uang pesangon dan atau
uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima. Menurut Lalu Husni 2000: 134 Hak-hak yang diterima oleh pekerja buruh yang
mengalami PHK adalah : a Uang pesangon
commit to user
li “Uang pesangon adalah pembayaran dalam bentuk uang dari pengusaha kepada
pekerja sebagai akibat adanya PHK yang jumlahnya disesuaikan dengan masa kerja pekerja.” Lalu Husni 2000: 135
Menurut Asri Wijayanti 2009: 173 , besarnya uang pesangon ditetapkan paling sedikit sebagai berikut :
1 masa kerja kurang dari 1 satu tahun, 1 satu bulan upah; masa kerja 1 satu tahun atau lebih tetapi kurang dari 2 dua
tahun, 2 dua bulan upah; 2 masa kerja 2 dua tahun atau lebih tetapi kurang dari 3 tiga
tahun, 3 tiga bulan upah; 3 masa kerja 3 tiga tahun atau lebih tetapi kurang dari 4 empat
tahun, 4 empat bulan upah; 4 masa kerja 4 empat tahun atau lebih tetapi kurang dari 5
lima tahun, 5 lima bulan upah; 5 masa kerja 5 lima tahun atau lebih, tetapi kurang dari 6
enam tahun, 6 enam bulan upah; 6 masa kerja 6 enam tahun atau lebih tetapi kurang dari 7
tujuh tahun, 7 tujuh bulan upah; 7 masa kerja 7 tujuh tahun atau lebih tetapi kurang dari 8
delapan tahun, 8 delapan bulan upah; dan 8 masa kerja 8 delapan tahun atau lebih, 9 sembilan bulan
upah.
b Uang Penghargaan Masa Kerja “Uang penghargaan masa kerja atau dalam peraturan sebelumya disebut dengan uang
jasa adalah uang penghargaan pengusaha kepada pekerja yang besarnya dikaitkan dengan lamanya masa kerja”. Lalu Husni 2000: 135
Menurut Asri Wijayanti 2009: 173 , besarnya uang penghargaan masa kerja ditetapkan paling sedikit sebagai berikut :
commit to user
lii 1 masa kerja 3 tiga tahun atau lebih tetapi kurang dari 6
enam tahun, 2 dua bulan upah; 2 masa kerja 6 enam tahun atau lebih tetapi kurang dari 9
sembilan tahun, 3 tiga bulan upah; 3 masa kerja 9 sembilan tahun atau lebih tetapi kurang dari
12 dua belas tahun, 4 empat bulan upah; 4 masa kerja 12 dua belas tahun atau lebih tetapi kurang dari
15 lima belas tahun, 5 lima bulan upah; 5 masa kerja 15 lima belas tahun atau lebih tetapi kurang
dari 18 delapan belas tahun, 6 enam bulan upah; 6 masa kerja 18 delapan belas tahun atau lebih tetapi kurang
dari 21 dua puluh satu tahun, 7 tujuh bulan upah; 7 masa kerja 21 dua puluh satu tahun atau lebih tetapi
kurang dari 24 dua puluh empat tahun, 8 delapan bulan upah; dan
8 masa kerja 24 dua puluh empat tahun atau lebih, 10 sepuluh bulan upah.
c Uang Ganti Rugi “Uang ganti kerugian adalah pemberian berupa uang dari pengusaha kepada pekerja
sebagai pengganti dari hak-hak yang belum diambil seperti istirahat tahunan, istirahat panjang, biaya perjalanan pulang ketempat dimana pekerja diterima bekerja dll.”
Lalu Husni 2000: 135 Dalam Pasal 24 Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 150 tahun 2000 disebutkan
bahwa ganti rugi meliputi : 1 Istirahat tahunan yang belum diambil dan belum gugur;
2 Ganti kerugian atas istirahat panjang bilamana perusahaan yang bersangkutan berlaku peraturan istirahat panjang dan pekerja
belum mengambil istirahat itu menurut perbandingan antara
commit to user
liii masa kerja pekerja dengan masa kerja yang ditentukan untuk
dapat mengambil istirahat panjang; 3 Biaya atau ongkos pulang untuk pekerja dan keluarganya
ketempat dimana pekerja diterima bekerja; 4 Penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan
ditetapkan sebesar 15 lima belas persen dari uang pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja jasa, apabila
masa kerjanya memenuhi syarat untuk mendapatkan uang penghargaan masa kerja jasa; dan
5 Hal-hal lain yang ditetapkan oleh panitian daerah atau panitia pusat.
commit to user
liv
Tabel 1 : Hak-hak Pekerja yang di PHK dikaitkan dengan alasan PHK
Alasan Pesangon
Penghargaan Masa Kerja
Ganti Rugi Perumahan,
Perawatan dan
Pengobatan Keterangan
PHK Demi Hukum
Masa Kontrak Kerja
Habis
Tidak Lulus Masa
Percobaan Meninggal Dunia
2x 1x
1x Pasal 166
PHK Oleh Buruh
Mengundurkan Diri 1x
Pasal 162 ayat 1 dan 2
ditambah uang pisah
Alasan Mendesak 1x
1x 1x
Pasal 169 ayat 2
apabila tuduhan pekerja
tidak terbukti dinyatakan oleh
lembaga PPHI maka tidak
berhak uang pesangon dan
commit to user
lv UPMK
Pensiun 2x
1x 1x
Pasal 167 ayat 2
pekerja diikutkan
program pension tidak mendapat
uang pesangon, jika diikutkan
tetapi jumlahnya lebih kecil
selisihnya dibayarkan
pengusaha Psl 167 ayat 1
PHK Oleh Majikan
Kesalahan Buruh Ringan
1x 1x
1x Pasal 1623
Kesalahan Buruh Berat
1x 1x
Pasal 1607
Perusahaan Tutup Pailit
1x 1x
1x Pasal 65
Force mejeur 1x
1x 1x
Pasal 1641 Ada efisiensi
2x 1x
1x Pasal 1643
Perubahan status, milik, lokasi, buruh
menolak 1x
1x 1x
Pasal 1631
Perubahan status, 2x
1x 1x
Pasal 1632
commit to user
lvi milik, lokasi,
majikan menolak Pekerja sakit
berkepanjangan mengalami cacat
akibat kecelakaan kerja
2x 2x
1x Pasal 172
Sumber : Asri Wijayanti, 2009:174 Keterangan :
1x : Hak yang diperoleh dikalikan 1x
2x : Hak yang diperoleh dikalikan 2x
Jika semua hak diperoleh, maka 1 komponen dikalikan terlebih dahulu, kemudian dijumlahkan dengan komponen hak yang lain yang sudah dikalikan, dan hasilnya
adalah seluruh hak yang diterima.
commit to user
lvii
2 Komponen Upah sebagai Dasar Perhitungan Kompensasi PHK
a Pengertian Upah
1 Menurut Darwan Prints yang dimaksud dengan upah adalah : “Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada buruh atas
prestasi berupa pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan oleh Tenaga Kerja dan dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang.” Darwan Prints, 2000: 1947
2 Menurut Asri Wijayanti, yang dimaksud dengan upah adalah: Upah adalah hak pekerjaburuh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang
sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerjaburuh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan
perundang-undangan termasuk tunjangan bagi pekerjaburuh dan keluarganya atas suatu pekerjaan danatau jasa yang telah atau akan dilakukan. Asri Wijayanti, 2009:
102 Upah pada prinsipnya hanya diberikan apabila pekerja masuk kerja. Prinsip ini
dikenal dengan no work no pay. Asri Wijayanti, 2009 : 115. Upah sebagai dasar pemberian uang pesangon, uang jasa dan uang kerugian terdiri dari Lalu Husni,
2000: 138 : 1 Upah pokok;
2 Segala macam tunjungan yang bersifat tetap yang diberikan kepada pekerja keluarganya; dan
3 Harga pembelian dari catu yang diberikan kepada pekerja secara Cuma-Cuma harus dibayar kepada pekerja sebagai
sibsidi maka sebagai upah dianggap selisih antara harga pembelian dengan yang harus dibayar oleh pekerja.
B. Kerangka Pemikiran Gambar 1
Kerangka Pemikiran
1 Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 2 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004
3 Keputusan Menteri
Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kepmenakertrans Nomor Kep-
150MEN2000
4
Kepmenakertrans Nomor Kep-78MEN 2001