Pengelolaan Perusahaan Sebelum Good Corporate Governance

3. Pertanggungja waban Melaksanakan Tanggung Jawab Sosial  

4. Kemandirian

RUPS minimal 1 Satu kali dalam satu periode  

5. Kewajaran

Keberadaan Dewan Komisaris Independen   Uraian untuk memberikan kesempatan kepada seluruh stakeholders untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan perusahaan serta mempunyai homepage sebagai akses informasi   Sumber : Data yang telah diolah

4.5.1 Pengelolaan Perusahaan Sebelum Good Corporate Governance

1. Transparansi

Transparansi atau keterbukaan menjadi pengharapan yang sangat besar bagi setiap orang untuk mengetahui dan memahami sejauh mana sebuah perusahaan di dalam mengelola perusahaannya. Beberapa indikator yang menjadi ukuran dalam melakukan penilaian terhadap penerapan prinsip Universitas Sumatera Utara transparansi GCG dapat dilihat dari waktu penerbitan laporan keuangan, visi perusahaan, misi perusahaan, sasaran perusahaan, strategi perusahaan, kondisi keuangan, susunan pengurus, pengelolaan resiko, sistem pengawasan dan pengendalian internal serta sistem pengawasan GCG. Transparansi merupakan prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan perusahaan yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai. Waktu penerbitan laporan keuangan dipaparkan secara jelas di dalam laporan tahunan dimana laporan keuangan diterbitkan setiap triwulan dan juga terdapat laporan keuangan auditan. TELKOM merupakan sebuah perusahaan yang memiliki visi dan misi yang baik sehingga perusahaannya lebih terkoordinir untuk melaksanakan segala program kerjanya. Perusahaan tersebut juga memiliki sasaran perusahaan yang sangat jelas sehingga memiliki targetan yang cukup besar. Strategi perusahaan yang dipaparkan juga terkait dengan segala hal yang perlu dilakukan untuk pencapaian sasaran perusahaan serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut. Di dalam strategi perusahaan dipaparkan secara jelas tentang strategi mengurangi berbagai risiko, strategi kesuksesan dalam pengambilan keputusan dan berbagai strategi lainnya. Pada dasarnya, kondisi keuangan merupakan bagian yang sering dianggap sebagai sesuatu yang sering fiktif. Namun, pemaparannya di dalam laporan tahunan adalah jelas sehingga tidak ada yang bersifat ditutup-tutupi. Pada perusahaan TELKOM, kondisi keuangannya dipaparkan secara rinci Universitas Sumatera Utara dan terbuka. Selain itu, transparansi mengenai struktur organisasi juga terlihat jelas, sehingga susunan pengurus dipaparkan didalam laporan tahunan tersebut. Susunan pengurus merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mengetahui sejauh mana perusahaan tersebut terkoordinir dengan baik. Dalam pengelolaan resiko, di paparkan secara jelas di laporan tahunan TELKOM bahwa ada beberapa hal yang dilakukan untuk mengurangi berbagai risiko yang mungkin terjadi di dalam perusahaan. Selain itu, sistem pengawasan dan pengendalian internal juga terdapat di dalam laporan keuangan tersebut. Sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan yang memiliki sistem pengawasan dan pengendalian internal yang baik. Dengan demikian, sistem pengawasan dan pengendalian internal cenderung menjadi tolak ukur yang mutlak untuk menentukan transparansi dari sebuah perusahaan terutama terkait pelaporannya di dalam laporan tahunan.

2. Akuntabilitas

Selain transparansi, prinsip GCG lainnya adalah akuntabilitas. Pada dasarnya akuntabilitas adalah kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. Akuntabilitas dapat diukur dengan jumlah anggota komite audit paling kurang 3 dan paling banyak sama dengan jumlah anggota direksi. Selain itu juga terdapat indikator yang lain yaitu Reward and Punishment System. Pada TELKOM, anggota komite audit terdiri dari 7 orang yaitu 2 komisaris independen, 1 komisaris dan 4 anggota independen. Sedangkan pada Reward and Punishment System yang diterapkan, TELKOM Universitas Sumatera Utara melakukan penyelarasan kebijakan di dalam akuntabilitas bekerja yang di paparkan di laporan tahunannya.

3. Pertanggungjawaban

Prinsip pertanggungjawaban yang selalu diutamakan oleh TELKOM adalah dengan menyesuaikan dan mematuhi pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Setiap pihakbagian memiliki tugas dan fungsi masing-masing yang terpisah, di mana alokasi tanggung jawab masing-masing secara jelas tercantum dalam kebijakan peraturan perusahaan. TELKOM merupakan sebuah perusahaan yang melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Tanggung jawab sosial merupakan ukuran bagi prinsip pertanggungjawaban. TELKOM melaksanakan tanggung jawab sosialnya dengan baik yaitu adanya pertanggungjawaban sosial CSR yang di paparkan di dalam laporan tahunan sebagai bentuk ukuran dan penilaian bahwa perusahaan tersebut tidak hidup untuk dirinya sendiri tetapi juga menyelesaikan kewajiban sosialnya yang merupakan bagian dari hak masyarakat.

4. Kemandirian

Prinsip berikutnya adalah prinsip yang keempat yaitu prinsip kemandirian. Prinsip ini merupakan prinsip penting dalam penerapan GCG di Indonesia. Independensi atau kemandirian adalah suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara professional tanpa benturan kepentingan dan pengaruhtekanan dari pihak manapun yang bertentangan dengan peraturan Universitas Sumatera Utara perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Prinsip ini diukur hanya dengan satu indikator yaitu RUPS minimal 1 satu kali dalam satu periode. RUPS merupakan rapat umum pemegang saham yang memang seharusnya dilakukan minimal satu kali dalam satu periode. Di dalam laporan tahunan perusahaan TELKOM, dipaparkan bahwa RUPS dilakukan sekali pada tahun 2005 dan RUPST dilakukan pada tanggal 24 juni di tahun yang sama.

5. Kewajaran

Kewajaran merupakan bagian dari perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku. Indikator yang digunakan pada prinsip kewajaran terdiri dari dua bagian yaitu yang pertama adalah keberadaan dewan komisaris independen dan yang kedua adalah uraian untuk memberikan kesempatan kepada seluruh stakeholders untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan perusahaan serta mempunyai homepage sebagai akses informasi. Keberadaan dewan komisaris independen dipaparkan di dalam laporan tahunan dengan terdapatnya 2 komisaris independen. Sedangkan uraian untuk memberikan kesempatan kepada seluruh stakeholders untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan perusahaan serta mempunyai homepage sebagai akses informasi juga terdapat di dalam laporan tahunan tersebut. Dimana di dalamnya dijelaskan bahwa TELKOM memberikan perlakuan yang setara baik kepada publik, otorisasi pasar modal, komunitas pasar modal, maupun Universitas Sumatera Utara pemegang saham serta TELKOM menyediakan website sebagai homepage akses informasi.

4.5.2 Pengelolaan Perusahaan Sesudah Good Corporate Governance

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Governance, Leverage, Kualitas Audit dan Employee Diff Terhadap Manajemen Laba: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

5 56 124

Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Pada Perusahaan Telekomunikasi Seluler Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011

0 60 116

Analisis Pengaruh Penerapan Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba : Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdapat Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2012

2 87 89

Pengaruh Implementasi Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Perusahaan Bumn Di Indonesia Dengan Kepemilikan Pemerintah Sebagai Variabel Moderating

5 82 79

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Sektor Publik (Studi Kasus pada PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

12 131 128

Perbandingan Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance di Perusahaan Perbankan yang Telah Go Public.

1 83 82

Analisis Perbedaan Harga Saham Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Publikasi Peringkat Good Corporate Governance

0 6 76

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) - Analisis Perbedaan Profitabilitas dan Pengelolaan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Privatisasi yang Mewujudkan Good Corporate Governance (Studi Empiris Pada BUMN Sektor Te

0 3 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Perbedaan Profitabilitas dan Pengelolaan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Privatisasi yang Mewujudkan Good Corporate Governance (Studi Empiris Pada BUMN Sektor Telekomunikasi di Indonesia)

0 0 7

Analisis Perbedaan Profitabilitas dan Pengelolaan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Privatisasi yang Mewujudkan Good Corporate Governance (Studi Empiris Pada BUMN Sektor Telekomunikasi di Indonesia)

0 1 10