Rasio Profitabilitas Tinjauan Penelitian Terdahulu

2.1.4 Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Rasio ini diukur dengan membandingkan laba setelah pajak dengan modal modal inti atau laba sebelum pajak dengan total aset yang dimiliki perusahaan pada periode tertentu. Innayah, 2014:13 Rasio profitabilitas ini terbagi 3, yaitu : 1. Return on Asset ROA Rasio ini membandingkan laba sebelum bunga dan pajak EBIT dengan total aset. Menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada tingkat aset tertentu, semakin tinggi semakin baik. Return on Assets ROA = Laba Bersih Aset x 100 2. Return on Equity ROE Rasio ini membandingkan laba bersih dengan modal sendiri. Menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu, semakin tinggi semakin baik. Return on Equity ROE = Laba Bersih Ekuitas x 100 3. Net Profit Margin NPM Rasio ini membandingkan laba usaha atau Earning After Tax EAT dibagi penjualan bersih. Menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada tingkat penjualan tertentu, semakin tinggi semakin baik. Net Profit Margin NPM = Laba Bersih Penjualan x 100 Universitas Sumatera Utara

2.1.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu

1. Andayani 2006 dengan penelitian yang berjudul analisis kinerja keuangan BUMN yang listed di BEJ sebelum dan sesudah privatisasi menyimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada rasio keuangan current ratio dan quick ratio sebelum dan sesudah privatisasi. Sedangkan pada rasio purchasesales, rasio profitvalue added, rasio utang atas modal, rasio utang atas aktiva, net profit margin, total assets turn over, return on assets ROA dan return on Equity ROE tidak terdapat perbedaan yang signifikan setelah privatisasi. Hal ini bisa disebabkan karena pasca privatisasi terjadi banyak perubahan di dalam BUMN, baik perubahan struktur organisasi maupun perubahan visi dan misi BUMN, sehingga manajemen BUMN masih memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan tersebut. Dengan tidak adanya perbedaan yang signifikan pada delapan rasio keuangan dari sepuluh rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini maka tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan yang signifikan pada BUMN setelah diprivatisasi. 2. Setiyowati 2010, dengan penelitian yang berjudul Analisis Perbedaan Efisiensi, Profitabilitas,Leverage dan Likuiditas Sebelum dan Setelah Privatisasi Studi Empiris pada BUMN Sektor Non Infrastruktur dan Non Jasa Keuangan yang Go Public Tahun 1995-2007 menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan efisiensi dan profitabilitas yang signifikan sedangkan leverage dan likuiditas terdapat perbedaan yang signifikan pada BUMN setelah privatisasi. Universitas Sumatera Utara 3. Mobilala 2012 dengan penelitian yang berjudul Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance Studi Kasus pada PT. Kimia Farma, Tbk. menunjukkan bahwa: terdapat perbedaan kondisi kinerja keuangan setelah diterapkannya mekanisme Good Corpaorate Governance GCG. Selain itu rasio-rasio keuangan yang digunakan sebagai pengukur seperti Return On Asset, Net Profit Margin, Current Ratio dan Return On Equity berpengaruh positif dan signifikan. Sedangkan untuk rasio Price Earning Ratio pada penelitian ini berhasil menemukan adanya pengaruh negatif dan signifikan setelah perusahaan menerapkan mekanisme mekanisme Good Corporate Governance GCG. 4. Widya 2013 dengan penelitian yang berjudul analisis perbandingan profitabilitas dan ukuran perusahaan yang menerapkan good corporate governance dan yang tidak menerapkan gcg studi empiris pada perusahaan manufaktur dan jasa yang terdaftar di bursa efek Indonesia menunjukkan bahwa: ada perbedaan yang signifikan antara profitabilitas dan ukuran perusahaan yang menerapkan GCG dengan yang tidak menerapkan GCG. 5. Sari 2014 dengan penelitian yang berjudul Analisis Kinerja Keuangan Bank Pemerintah Sebelum dan Sesudah Implementasi Kebijakan Good Corporate Governance GCG menyimpulkan bahwa pada Bank Mandiri dan BNI tidak terdapat perbedaan signifikan setelah adanya implementasi GCG. Sedangkan pada BRI dan BTN terdapat perbedaan signifikan setelah adanya implementasi GCG. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Rangkuman Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti dan Tahun Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1. Andayani 2006 Analisis Kinerja Keuangan BUMN yang Listed di BEJ Sebelum dan Sesudah Privatisasi Variabel Independen: rasio purchasesales, profitvalue added, current ratio, quick ratio, rasio utang atas modal, rasio utang atas aktiva, net profit margin, total assets turnover, return on assets ROA dan return on equity ROE Variabel Dependen : perbedaan Kinerja Keuangan BUMN yang listed di BEJ sebelum dan sesudah privatisasi Ada perbedaan yang signifikan pada rasio keuangan current ratio dan quick ratio sebelum dan sesudah privatisasi. Sedangkan pada rasio purchase sales, rasio profit value added, rasio utang atas modal, rasio utang atas aktiva, net profit margin, total assets turn over, return on assets ROA dan return on Equity ROE tidak terdapat perbedaan signifikan setelah privatisasi. 2. Setiyowati 2010 Analisis Perbedaan Efisiensi, Profitabilitas, Leverage dan Likuiditas Sebelum dan Setelah Privatisasi Studi Empiris pada BUMN Sektor Non Infrastruktur dan Non Jasa Keuangan yang Go Public Tahun 1995-2007 Variabel Independen: asset turnover, ROA, ROE, ROS, debt to total asset dan rasio lancar Variabel Dependen: perbedaan Efisiensi, Profitabilitas, Leverage dan Likuiditas Sebelum dan Setelah Privatisasi Tidak terdapat perbedaan Efisiensi dan profitabilitas yang signifikan sedangkan leverage dan likuiditas terdapat perbedaan yang signifikan pada BUMN setelah privatisasi Universitas Sumatera Utara 3. Mobilala 2012 Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance Studi Kasus pada PT. Kimia Farma, Tbk. Variabel Independen: ROA, ROE, NPM, Current Ratio CR, dan Price Earning Ratio PER Variabel Dependen : perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah penerapan GCG ROA, ROE, NPM, Current Ratio CR menunjukkan perbedaan kinerja keuangan yang positif setelah diterapkannya GCG, sedangkan rasio Price Earning Ratio PER menunjukkan nilai yang negatif terhadap kinerja keuangan. 4. Widya 2013 Analisis Perbandingan Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan yang Menerapkan Good Corporate Governance dan yang Tidak Menerapkan gcg Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur dan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Variabel Independen: ROA, ROE, NPM dan Ln of Total Assets. Variabel Dependen: perbedaan profitabilitas dan ukuran perusahaan yang menerapkan good corporate governance dan yang tidak menerapkan gcg Ada perbedaan yang signifikan antara profitabilitas dan ukuran perusahaan yang menerapkan GCG dengan yang tidak menerapkan GCG. 5. Sari 2014 Analisis Kinerja Keuangan Bank Pemerintah Sebelum dan Sesudah Implementasi Kebijakan Good Corporate Governance gcg Variabel Independen: LDR, NPL, BOPO, NIM, ROA, ROE, dan CAR Variabel Dependen: perbedaan Kinerja Keuangan Bank Pemerintah Sebelum dan Sesudah Implementasi Kebijakan Good Corporate Governance Pada Bank Mandiri dan BNI tidak terdapat perbedaan signifikan setelah adanya implementasi GCG. Sedangkan pada BRI dan BTN terdapat perbedaan signifikan setelah adanya implementasi GCG Universitas Sumatera Utara

2.2 Kerangka Konseptual

. Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Berdasarkan kerangka konseptual di atas, penelitian ini memiliki 2 variabel independen atau bebas, yaitu profitabilitas serta pengelolaan perusahaan BUMN sektor telekomunikasi sebelum privatisasi yang mewujudkan good corporate governance dan profitabilitas serta pengelolaan perusahaan BUMN sektor telekomunikasi sesudah privatisasi yang mewujudkan good corporate governance. Hal yang akan diuji perbedaannya adalah profitabilitas yang dilihat dari Return on Assets ROA, Return on Equity ROE dan Net Profit Margin NPM serta melihat perbedaan dari pengelolaan perusahaannya, baik sebelum maupun sesudah privatisasi yang mewujudkan good corporate governance. BUMN SEKTOR TELEKOMUNIKASI SEBELUM PRIVATISASI YANG MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SESUDAH PRIVATISASI YANG MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PROFITABILITAS DAN PENGELOLAAN PERUSAHAAN BUMN SEKTOR TELEKOMUNIKASI Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Governance, Leverage, Kualitas Audit dan Employee Diff Terhadap Manajemen Laba: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

5 56 124

Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Pada Perusahaan Telekomunikasi Seluler Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011

0 60 116

Analisis Pengaruh Penerapan Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba : Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdapat Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2012

2 87 89

Pengaruh Implementasi Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Perusahaan Bumn Di Indonesia Dengan Kepemilikan Pemerintah Sebagai Variabel Moderating

5 82 79

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Sektor Publik (Studi Kasus pada PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

12 131 128

Perbandingan Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance di Perusahaan Perbankan yang Telah Go Public.

1 83 82

Analisis Perbedaan Harga Saham Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Publikasi Peringkat Good Corporate Governance

0 6 76

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) - Analisis Perbedaan Profitabilitas dan Pengelolaan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Privatisasi yang Mewujudkan Good Corporate Governance (Studi Empiris Pada BUMN Sektor Te

0 3 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Perbedaan Profitabilitas dan Pengelolaan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Privatisasi yang Mewujudkan Good Corporate Governance (Studi Empiris Pada BUMN Sektor Telekomunikasi di Indonesia)

0 0 7

Analisis Perbedaan Profitabilitas dan Pengelolaan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Privatisasi yang Mewujudkan Good Corporate Governance (Studi Empiris Pada BUMN Sektor Telekomunikasi di Indonesia)

0 1 10