ukuran yang lebih besar diperkirakan akan memiliki kemampuan untuk menghasilkan laba yang lebih besar. Oleh karena itu, perusahaan yang sudah
mapan cenderung untuk memberi tingkat pembayaran dividen yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan kecil.
2.1.4. Kebijakan Dividen
Menurut Warsono 2003 : 271 “dividen merupakan bagian dari laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa earning available for common
stockholders yang dibagikan kepada para pemegang saham biasa dalam bentuk tunai”. Dividen dibagikan melalui persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham RUPS terlebih dahulu. Untuk dapat menerima dividen, seorang investor harus tercatat sebagai pemegang saham dalam waktu tertentu
dalam sebuah perusahaan yaitu pada saat perusahaan menutup buku pengalihan saham dan mengkompilasi daftar pemengang saham yang harus
dibayar. Pembayaran dividen kepada pemegang saham terdiri dari dua bentuk, yakni dividen kas tunai yang diterima berupa uang tunai dalam
jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham yang dimiliki, dan dividen saham yang dibayarkan dalam bentuk saham tambahan sehingga saham yang
dimiliki oleh investor semakin bertambah. Perusahaan yang mampu membayar dividen yang stabil dari waktu ke
waktu kemungkinan akan dinilai lebih baik daripada perusahaan yang membayar dividen secara berfluktuasi. Hal tersebut karena perusahaan yang
membayar dividen yang stabil mencerminkan kondisi keuangan perusahaan
Universitas Sumatera Utara
tersebut juga bersifat stabil. Sebaliknya, perusahaan dengan dividen yang tidak stabil mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang kurang baik.
Hal inilah yang membuat perusahaan mengambil jalan aman, yaitu tidak menurunkan pembayaran dividen. Perusahaan yang tumbuh dan berkembang
akan memperoleh laba atau keuntungan. Laba ini terditi atas laba yang ditahan yakni laba yang digunakan untuk membiayai pertumbuhan
perusahaan. Dari seluruh laba yang diperoleh perusahaan sebagian akan dibagikan kepada pemegang saham berupa dividen. Apabila perusahaan
memutuskan untuk membagi laba sebagai dividen, maka hal ini akan mengurangi jumlah laba yang ditahan. Sebaliknya, jika perusahaan tidak
membagikan labanya kepada pemegang saham hal ini akan bisa menambah sumber dana internal perusahaan untuk mengembangkan perusahaan. Oleh
karena itu, manajemen harus dapat membuat kebijakan dividen secara tepat. Syahyunan 2013 : 267 menjelaskan bahwa “secara definisi,
kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen
atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang.”
2.1.5. Bentuk Kebijakan Dividen