Masalah Agensi Agency Problem

akibat konflik kepentingan antara manajer agen pemegang saham dengan pemegang saham karena adanya pemisahan tugas manajemen perusahaan dengan para pemegang saham Keown at al, 2008:18. Agen adalah orang yang diberi kekuasaan untuk bertindak atas nama yang lain, yang dikenal sebagai prinsipal. Dalam mengatur perusahaan, pemegang saham adalah prinsipal, karena mereka adalah pemilik nyata dari perusahaan. Sedangkan dewan direksi, CEO, para eksekutif perusahaan maupun manajer professional dengan kekuasaan pengambilan keputusan adalah agen perantara dari pemegang saham.

2.1.6.1 Masalah Agensi Agency Problem

Masalah agensi terjadi karena terdapat perbedaan kepentingan yang bertujuan untuk menguntungkan dirinya masing-masing antara principal pemegang saham dan agen manajer dapat menimbulkan biaya agensi. Pemegang saham sebagai pemilik yang menginginkan kenaikan atas nilai perusahaan harga saham berbeda dengan manajemen yang menjalankan perusahaan dengan motivasi untuk mendapatkan imbalan sebesar-besarnya dari pemilik sehingga tanpa memperhitungkan risiko sepanjang memberikan keuntungan bagi dirinya sehingga mengurangi keuntungan pemilik pemegang saham. Sebuah perusahaan bisa saja dijalankan oleh para manajer professional yang sedikit mempunyai kepemilikan saham dalam perusahaan itu atau tidak sama sekali. Karena adanya pemisahan antara pembuat keputusan dan pemilik Universitas Sumatera Utara perusahaan, para manajer bisa saja membuat keputusan yang sama sekali tidak sesuai dengan tujuan memaksimalkan kekayaan para pemegang saham. Mereka dapat bertindak untuk kepentingan mereka sendiri, dengan penghasilan tambahan dan gaji, tetapi mereka mungkin juga menghindari proyek manapun. Miller dan Rock 1985 menyajikan suatu model yaitu manajer mempunyai informasi mengenai perbedaan antara pendapatan yang sebenarnya dengan pendapatan yang diharapkan. Akan tetapi investor tidak mempunyai informasi tersebut. Jika sumber dan penggunaan dana perusahaan sama, investor akan mengambil kesimpulan perbedaan antara pendapatan yang sebenarnya dengan yang diharapkan dengan melihat kebijakan pembiayaan dan pembayaran dividen perusahaan tersebut sehingga lebih mudah untuk menilai kinerja manajemen. 2.1.6.2Hubungan Teori AgensiDengan Kebijakan Dividen Model agency cost merupakan model yang saat ini menjadi mainstream untuk menjelaskan fakta pembayaran dividen Zaenal, 2005:119. Model dari teori agensi berasumsi bahwa pembayaran dividen didorong oleh upaya untuk mengurangi masalah agensi antara manajer yang lebih suka menahan arus kas bebas free cash flows dengan pemegang saham yang mengharapkan pembayaran dividen yang akan mempengaruhi kenaikan harga saham. Terdapat prediksi model agency cost tentang hubungan antara variabel- variabel pada tingkat perusahaan dan ekspektasi pembayaran dividen oleh Megginson 1997 diringkas sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Prediksi Model Agency CostMegginson Meningkatnya Variabel Berikut Pengaruh Terhadap Pembayaran Dividen a. Variabel Level Perusahaan Tingkat Pertumbuhan Asset Menurun Kesempatan Investasi dengan NPV positif Menurun Intensitas Modal Dalam Proses Produksi Meningkat Free Cash Flows yang Dihasilkan Meningkat Jumlah pemegang saham individual Meningkat Relatif Terkonsentrasinya kepemilikan Menurun Kepemilikan pemegang saham terbesar Menurun

b. Variabel-variabel makro

Biaya transaksi perdagangan sekuritas Meningkat Tingkat pajak individu atas pendapatan dividen Menurun Tingkat pajak individu atas capital gain Meningkat Pentingnya investor institusional Menurun Peran investor institusional Menurun Relatif pentingnya pasar modal dibandingkan bank Meningkat Jumlah informasi perusahaan yang didisclose Menurun Sumber: Zaenal 2005:121 Pada penelitian ini, peneliti hendak membuktikan apakah teori keagenan dapat menjelaskan pengaruh hubungan manajemen dengan pemegang saham terhadap kebijakan dividen yang diambil perusahaan dengan menguji pengaruh variabel independen Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, dan Firm Size yang dianggap mempengaruhi keputusan manajer sebagai agen terhadap variabel dependen yaitu Dividend Payout Ratio yang digunakan pemegang saham dalam mengukur kinerja keuangan pada perusahaan perbankan.

2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu yang menjadi perbandingan dan bahan referensi dalam penelitian ini adalah: Universitas Sumatera Utara 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sudarsi 2002 yang menguji hubungan Cash Position, Profitabilitas, Potensi Pertumbuhan, Ukuran Perusahaan, dan Debt to Equity Ratio terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan perbankan. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan baik secara parsial maupun simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Puspita 2009 yang menguji Cash Ratio, Growth, Firm Size, Profitability ROA, Debt to Total Asset, dan Debt to Equity Ratio terhadap Dividend Payout Ratio. Hasil penelitian menunjukkan hanya Cash Ratio, Firm Size, dan ROA yang berpengaruh secara signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Megawati 2011 yang menguji Cash Position, Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Firm Size terhadap Dividend Payout Ratio. Hasil penelitian menunjukkan cash position, ROA, dan Firm Size yang berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap DPR sedangkan Debt To Equity Ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Arini 2011 yang menguji Cash Position, Debt to Equity Ratio, ROA, Firm Size, dan Shareholder Dispersion terhadap Dividend Payout Ratio pada industri perbankan dan industri manufaktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial ,cash position berpengaruh positif dan signifikan terhadap industry manufaktur tetapi tidak pada perusahaan perbankan. Universitas Sumatera Utara 5. Penelitian yang dilakukan Septi, Suhadak, dan Siti 2014 menguji hubungan antara Current Ratio, Return On Asset, Total Asset Turn Over, dan Debt To Equity Ratio terhadap Dividend Payout Ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel-variabel independen tersebut berpengaruh kuat terhadap DPR tetapi secara parsial tidak menunjukkan hubungan signifikan. Tinjauan Penelitian terdahulu dapat dilihat dalam Tabel 2.2 berikut: Tabel 2.2 PENELITIAN TERDAHULU NO. Nama Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian 1. Sudarsi 2002 ”Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Industri Perbankan Yang Listed Di Bursa Efek Jakarta.” Dependen : Dividend Payout Ratio Independen : Cash position, profitabilitas, potensi pertumbuhan, ukuran perusahaan, DER Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik secara simultan maupun secara parsial semua variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap dividend payout ratio `2. Fira Puspita 2009 “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividend Payout Ratio Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2007.” Dependen : Dividend Payout Ratio Independen : Cash Ratio Growth Firm Size Return on Asset Debt to Total Asset Debt to Equity Hasil analisis menunjukkan hanya variabel cash ratio, growth, firm size, dan Return On Asset yang mempengaruhi dividend payout ratio secara signifikan. 3. Megawati 2011 “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Pada Bursa Dependen : Dividend Payout Ratio Independen : Cash position, ROA, DER, dan Firm Size Cash Position, ROA, dan Firm Size berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap DPR, sedangkan DER berpengaruh tidak secara signifikan dan negatif terhadap DPR Universitas Sumatera Utara Efek Indonesia.” 4. Arini 2011 “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Industri Perbankan dan Industri Manufaktur Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia.” Dependen : Dividend Payout Ratio Independen : Cash Position, DER, ROA, Firm Size, dan Shareholder Dispersion secara parsial, CP berpengaruh positif dan signifikan terhadap industri manufaktur tetapi tidak terhadap industri perbankan, DER berpengaruh negatif terhadap industri manufaktur dan tidak berpengaruh terhadap industri perbankan, ROA tidak berpengaruh baik terhadap industri manufaktur maupun perbankan Firm Size menunjukkan pengaruh signifikan dan positif terhadap industri manufaktur dan tidak berpengaruh terhadap industri perbankan, dan Shareholder Dispersion tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kedua industri tersebut. 5. Septi, Suhadak dan Siti 2014 “Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Dividend Payout Ratio Studi Pada Perusahaan Yang Listing Di BEI Tahun 2009-2011.” Dependen : Dividend Payout Ratio Independen : Current Ratio ROE Total Asset -Turn Over DER Secara simultan variabel- variabel independen tersebut berpengaruh kuat terhadap dividend payout ratio tetapi secara parsial tidak menunjukkan hubungan ynag signifikan terhadap DPR

2.3. Kerangka Konseptual dan Perumusan Hipotesis

Dividen merupakan aliran tunai bersih bebas yang didistribusikan perusahaan kepada pemilik saham. Dividend Payout Ratio menunjukkan persentase laba yang dibayarkan kepada pemegang saham secara tunai dan juga menentukan jumlah laba yang dapat ditahan dalam perusahaan sebagai sumber pendanaan. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dividend payout ratio Universitas Sumatera Utara DPR antara lain : Loan to Deposit Ratio, Capital Adequcy Ratio, Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, dan Firm Size.

2.3.1. Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Pengaruh Capital Edequacy Ratio, Debt To Equity Ratio, Non Performing Loan, Operating Ratio, Loan To Deposit Terhadap Return On Equity (ROE) Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 29 110

Pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio), FDR (Financing To Deposit Ratio), Dan NPF (Non Performing Financing) Terhadap Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Perbankan Syariah Periode 2010-2014

1 98 90

Pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah (studi pada Jakarta Islamic Index tahun 2004-2010)

1 8 168

Analisis faktor fundamental perusahaan terhadap Price Earning Ratio (PER) sebagai dasar penilaian saham perusahaan berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013

0 6 168

Analisis Pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan yang Tergabung Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia

0 15 112

Pengaruh Rentabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (Car) Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 - 2015

0 3 96

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET, FIRM SIZE, DAN EARNING PE SHARE TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO

0 0 9

Pengaruh Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Dan Firm Size Terhadap Dividend Payout Ratiopada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang - Pengaruh Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Dan Firm Size Terhadap Dividend Payout Ratiopada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 13

Pengaruh Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Dan Firm Size Terhadap Dividend Payout Ratiopada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 8