Metode Pengumpulan Data Jenis Data Gambaran Umum Perusahaan

JatimTbk 30. PT Bank Maspion Tbk - - - -  31. PT Bank Sinarmas Tbk - - - - - 32. PT Bank Artha Graha Internasional Tbk - - - - - 33. PT Bank Mayapada Internasional Tbk - - -  - 34. PT Bank Windu Kentjana Internasional Tbk - - - - - 35. PT Bank Mitraniaga Tbk - - - - - 36. PT Bank Panin Tbk - - - - - Diolah dari International Capital Market Directory ICMD 2010,2011,2012. Annual Report Audited 2013 dari www.idx.co.id

3.7. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data-data pendukung berupa literatur, jurnal, penelitian terdahulu dan buku-buku referensi untuk mendapat gambaran dari masalah yang akan diteliti, serta mengumpulkan data sekunder yang diperlukan berupa laporan-laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia BEI.

3.8. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia yaitu data laporan tahunan perusahaan perbankan tahun 2009-2013, berbagai hasil penelitian dan buku-buku referensi.

3.9. Teknik Analisis Data

Peneliti menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik dalam penelitian ini. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan analisis statistik metode regresi linier berganda yaitu dengan menggunakan program Excel Universitas Sumatera Utara dan program SPSS for windows 18.0. Adapun persamaan model regresi berganda tersebut adalah: � = � + � 1 � 1 + � 2 � 2 + � 3 � 3 + � 4 � 4 + � 5 � 5 + � Model regresi dalam penelitian ini dinyatakan sebagai berikut : ��� = � + � 1 ��� + � 2 ��� + � 3 ��� + � 4 ��� + � 5 �� + � Keterangan : e = error term, diasumsikan 0 � = konstanta b 1 ,b 2 ,b 3 ,b 4 ,b 5 = koefisien regresi Y = Dividend Payout RatioRasio Pembayaran Dividen X 1 = Loan to Deposit RatioRasio Pinjaman Terhadap Simpanan X 2 = Capital Adequacy RatioRasio Kecukupan Modal X 3 = Earning Per ShareLaba per lembar saham X 4 = Debt to Equity RatioRasio Hutang Terhadap Modal X 5 = Firm SizeUkuran Perusahaan

3.9.1. Metode Analisis Statistik Deskriptif

Pada tahap ini dilakukan dengan menghitung masing-masing variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan rumus yang telah dikemukakan sebelumnya sehingga dapat dilihat secara statistik data variabel yang dikumpulkan.

3.9.2. Pengujian Asumsi Klasik

Universitas Sumatera Utara Sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraan estimasi yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Hal ini sesuai dengan konsep BLUE Best, Linear, Unbiased, Estimator. Menurut Gauss dan Markov, bahwa untuk memenuhi asumsi-asumsi regresi linear yang benar maka perlu dilakukan empat uji yaitu Normalitas, Autokorelasi, Heteroskedastisitas, ataupun Multikolinearitas. Dalam menganalisis pengaruh variabel independen terhadap dependen maka perlu dilakukan uji asumsi klasik berikut : 3.9.2.1.Uji Normalitas Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Erlina, 2011:101. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Untuk mendeteksi normalitas data dapat juga dilakukan dengan uji kolmogorov smirnov Ghozali, 2001:32. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp. Sig. 2- tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara 3.9.2.2.Uji Multikolinearitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Ada dua uji multikolinearitas yang sering digunakan yaitu dengan melihat nilai VIF dan korelasi di antara variabel independen. Di samping itu, cara lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya gejala multikolinearitas suatu model adalah dengan melihat koefisien korelasi sederhana antar variabel-variabel independen Erlina, 2011:104. 3.9.2.3.Uji Heteroskedastisitas Salah satu asumsi yang penting dari model regresi linear adalah varian residual bersifat homoskedastisitas atau bersifat konstan. Umumnya heteroskedastisitas sering terjadi pada model yang menggunakan data cross section daripada data time series Erlina, 2011:106. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk melihat apakah heteroskedastisitas atau tidak dapat dilakukan dengan cara grafik dan statistik Syafrizal et al, 2008:65. 3.9.2.4.Uji Autokorelasi Universitas Sumatera Utara Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi di antaranya dengan Uji Durbin-Watson, yang hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat pertama dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi Erlina,2011:106. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut Ghozali, 2001: 1. Bila nilai Durbin-Watson DW terletak antara batas atas atau Upper Bound DU dan 4 – DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi. 2. Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau Lower Bound DL, maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol, berarti ada autokorelasi positif. 3. Bila nilai DW lebih besar dari pada 4-DL, maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif. 4. Bila nilai DW terletak di antara batas atas DU dan batas bawah DL atau DW terletak antara 4-DU dan 4-DL, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

3.9.3. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis ini berguna untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka modelnya ditulis sebagai berikut : � = � + � 1 � 1 + � 2 � 2 + � 3 � 3 + � 4 � 4 + � 5 � 5 + � Dimana : Y = Dividend Payout Ratio Universitas Sumatera Utara a = Konstanta � 1 = Loan to Deposit Ratio � 2 = Capital Adequacy Ratio � 3 = Earning Per Share � 4 = Debt to Equity Ratio � 5 = Firm Size b 1,2,3,4,5 = Koefisien regresi variabel X 1,2,3,4,5 e = error Data diolah menggunakan aplikasi computer SPSS for Windows versi 18.0.

3.9.3.1. Uji Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen atau prediktornya Situmorang et al, 2010 : 144. Ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai actual dapat diukur berdasarkan Goodnes of fit-nya yaitu nilai R 2 atau koefisien determinasi Syafrizal et al, 2008:112. Range nilai dari koefisien determinasi adalah 0 ≤ R 2 ≤ 1 dan nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel independen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen, Secara umum koefisien determinasi untuk data cross-section relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data time-series biasanya memiliki nilai koefisien determinasi yang tinggi. Universitas Sumatera Utara 3.9.3.2. Pengujian Hipotesis 3.9.3.2.1. Uji Statistik F Uji Simultan Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, dan Firm Size terhadap Dividend Payout Ratio perusahaan perbankan secara simultan. Bentuk pengujian : H : b 1 =b 2 =b 3 =b 4 =b 5 =0, artinya variabel cash ratio, current ratio, debt to equity ratio, earning per share, dan firm size tidak mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel dividend payout ratio. H a : b 1 ≠b 2 ≠b 3 ≠b 4 ≠b 5 ≠0, artinya variabel cash ratio, current ratio, debt to equity ratio, earning per share, dan firm size mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel dividend payout ratio. Pada penelitian ini nilai F hitung akan dibandingkan dengan F tabel pada tingkat signifikansi α = 5. Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F ini adalah: Jika F hitung F tabel maka H diterima atau H a ditolak. Jika F hitung F tabel maka H ditolak dan H a diterima. Jika tingkat signifikansi di bawah 5 maka H ditolakda n H a diterima.

3.9.3.2.2. Uji Statistik t Uji Parsial

Dilakukan untuk menguji apakah setiap variabel bebas X mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y secara parsial. Pengujian ini dilakukan berdasarkan perbandingan nilai t hitung masing-masing koefisien Universitas Sumatera Utara regresi dengan t tabel nilai kritis sesuai dengan tingkat signifikansi yang digunakan. Bentuk pengujian H0 : bi = 0 dan Ha : bi ≠ 0: H : b 1 = 0 H : b 2 = 0 H : b 3 = 0 H : b 4 = 0 H : b 5 =0, artinya variabel Loan to Deposit Ratio LDR, Capital Adequacy Ratio CAR, Debt to Equity Ratio DER, Earning Per Share EPS,dan Firm Size FS secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio DPR. H a : b 1 ≠ 0 H a : b 2 ≠ 0 H a : b 3 ≠ 0 H a : b 4 ≠ 0 H a : b 5 ≠ 0 artinya variabel Cash Ratio, Current Ratio, Debt to Equity Ratio DER, Earning Per Share EPS, dan Firm Size FS secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio DPR. Universitas Sumatera Utara Pada penelitian ini nilai t hitung akan dibandingkan dengan t tabel pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t ini adalah: Jika thitung ttabel maka H diterima atau H a ditolak . Jika thitung ttabel maka H ditolak dan H a diterima . Jika tingkat signifikansi di bawah 5 maka H0 ditolak dan H a diterima. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini, akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan gambaran umum perusahaan, analisis data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data, dan pembahasan dari hasil pengolahan data tersebut. Urutan pembahasan ssecara sistematis adalah gambaran umum perusahaan, evaluasi model statistik dan analisis data deskriptif dan statistik, serta hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh variabel independen terhadap dependen.

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013. Tidak semua perusahaan menjadi sampel penelitian ini. Perusahaan yang telah memenuhi kriteria yang ditetapkan dan dapat digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini sejumlah 11 sebelas perusahaan di setiap periode penelitian yaitu 2009-2013. Dengan menggunakan metode penggabungan data pooling maka diperoleh data penelitian sebanyak 5 x 11 = 55 yang merupakan gabungan data cross-section dan data time-series. Pada tabel 4.1 berikut adalah nama perusahaan yang menjadi sampel penelitian yaitu perusahaan perbankan yang memenuhi kriteria sampling : Tabel 4.1 Sampel Penelitian Universitas Sumatera Utara No. Emiten Rasio Pembayaran Dividen Dividend Payout Ratio 2009 2010 2011 2012 2013 1. PT Bank Mandiri Persero Tbk 35 35 20 30 30 2. PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 30 20 20 30 30 3. PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk 35 30 20 30 30 4. PT Bank Central Asia Tbk 39,4 32,3 25,6 23,9 20,7 5. PT Bank Danamon Indonesia 50 35 30 30 30 6. PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 25 38 28 35,08 20 7. PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk 5 9,29 10,39 10,3 10,29 8. PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk 45 30 20 30 30 9. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk 66,67 65 62,5 56,44 55 10. PT Bank Bukopin Tbk 50 35 30 30 30 11. PT Bank Pembangunan Daerah Jatim Tbk 60 55 55 81,8 73,5 Jumlah Sampel 11 11 11 11 11 Sumber: Dikembangkan untuk penelitian Dalam penelitian ini akan menganalisis pengaruh loan to deposit ratio, capital adequacy ratio, earning per share, debt to equity ratio, dan firm size terhadap dividend payout ratio.

4.2. Deskripsi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio

Dokumen yang terkait

Pengaruh Capital Edequacy Ratio, Debt To Equity Ratio, Non Performing Loan, Operating Ratio, Loan To Deposit Terhadap Return On Equity (ROE) Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 29 110

Pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio), FDR (Financing To Deposit Ratio), Dan NPF (Non Performing Financing) Terhadap Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Perbankan Syariah Periode 2010-2014

1 98 90

Pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah (studi pada Jakarta Islamic Index tahun 2004-2010)

1 8 168

Analisis faktor fundamental perusahaan terhadap Price Earning Ratio (PER) sebagai dasar penilaian saham perusahaan berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013

0 6 168

Analisis Pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan yang Tergabung Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia

0 15 112

Pengaruh Rentabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (Car) Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 - 2015

0 3 96

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET, FIRM SIZE, DAN EARNING PE SHARE TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO

0 0 9

Pengaruh Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Dan Firm Size Terhadap Dividend Payout Ratiopada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang - Pengaruh Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Dan Firm Size Terhadap Dividend Payout Ratiopada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 13

Pengaruh Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Dan Firm Size Terhadap Dividend Payout Ratiopada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 8