Pelaksanaan Kewajiban Notaris Dalam Menjalankan Jabatannya

Profesionalisme dalam profesi Notaris mengutamakan keahlian seseorang Notaris dalam menjalankan tugas jabatannya berdasarkan UUJN dan Kode Etik Jabatan Notaris. Tindakan profesionalitas Notaris dalam menjalankan tugas jabatannya di wujudkan dalam melayani masyarakat dan akta yang dibuat di hadapan atau oleh Notaris. Dalam Notaris tersebut harus didasari atau dilengkapi dengan berbagai ilmu pengetahuan hukum dan ilmu-ilmu lainnya yang harus dikuasai secara terintegrasi oleh notaris, sehingga akta yang dibuat dihadapan atau oleh Notaris tersebut mempunyai kedudukan sebagai alat bukti yang sempurna dan kuat.

BAB III MEKANISME PENDIRIAN PERSEROANTERBATAS

A. TINJAUAN UMUM PERSEROAN TERBATAS

1. Perseroan Terbatas

Perseroan Terbatas bukan merupakan bentuk usahan yang secara spontan terbentuk dan ada, melainkan merupakan hasil perencanaan, kreasi maupun tindakan pendiri yang sering kali dilanjutkan dengan tindakan untuk mengawasi danatau menjalankan perusahaan setelah Perseroan Terbatas memperoleh status sebagai badan hukum. 41 Menurut Henn dan Alexander, aktifitas pendirian Perseroan Terbatas dapat dipilih menjadi 3 tiga langkah, yaitu penemuan discovery, penyelidikan investigation dan penyusunan assembly. Discovery, merupakan langkah- langkah yang meliputi upaya untuk menemukan kesempatan bisnis apa yang akan dikembangkan, bagaimana prospek bisnis tersebut, apa tantangan yang dihadapi untuk mengembangkan bisnis tersebut. Investigation, merupakan analisis terhadap rencana bisnis yang telah dipilih untuk mendapatkan kepastian apakah suatu aktifitas bisnis tertentu itu memiliki kelayakan ekonomis atau tidak. Assembly, merupakan langkah terakhir yang mencakup pada tindakan konkrit sebagai tahapan mewujudkan berdirinya Perseroan Terbatas. Langkah ini mencakup bagaimana kebutuhan modal baik modal tetap maupun modal 41 Tri Budiyono, Hukum Perusahaan, cet. 1, Salatiga: Griya Media, 2011, hal. 35 berjalan diperoleh, bagaimana menyediakan kebutuhan tenaga kerja, perencanaan detail maupun lanjutan dari suatu perusahaan. 42 Untuk dapat mencapai pendirian Perseroan Terbatas tersebut, ada kalanya pendiri memerlukan jasa dari orang-orang yang memiliki keahlian tertentu, misalnya ahli hukum seperti Notaris dan Konsultan Hukum, Akuntan, Perbankan, dan lain sebagainya. a. Definisi Perseroan Terbatas di definisikan sebagai badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksananya. Berdasarkan rumusan Pasal 1 butir 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas tersebut, maka dapat dirinci unsur-unsur konsep Perseroan Terbatas yaitu: a. Badan Hukum b. Didirikan Berdasarkan pada Perjanjian c. Melakukan Kegiatan Usaha d. Modal Dasar e. Memenuhi Persyaratan Undang-undang 42 Tri Budiyono, Hukum Perusahaan, cet. 1, hal. 35-36 Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut PT adalah badan usaha yang sudah memiliki status sebagai badan hukum. Dengan setatus badan hukum tersebut, PT mempunyai harta kekayaan sendiri, dan tanggung jawab sendiri. Ini berarti setiap kewajiban atau utang PT hanya dilunasi dari harta kekayaan PT itu sendiri. Harta pemegang saham, Direktur dan atau Komisaris PT tidak dapat dipergunakan untuk melunasi kewajiban PT, kecuali terjadi kesalahan, kelalaian, perbuatan melawan hukum danatau pertentangan kepentingan yang merugikan pasar danatau kreditor perseroan. 43 Sebagai badan hukum, PT memiliki kedudukan sebagai subjek hukum. Kedudukan ini membawa konsekuensi hukum bahwa PT menjadi pendukung hak dan kewajiban dalam lalu lintas hukum. Menurut Pasal 1653 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, terdapat empat jenis badan hukum, yaitu. 44 a. Badan hukum yang didirikan oleh pemerintah. Yang termasuk dalam kategori badan hukum ini adalah badan hukum publik seperti provinsi, kabupaten, kota, dan lain-lain. b. Badan hukum yang diakui oleh pemerintah, misalnya gereja atau badan keagamaan lainnya. c. Badan hukum yang didirikan oleh pihak swasta. 43 Gunawan Widjaja, 150 Tanya Jawab Tentang Perseroan Terbatas, cet.2, Jakarta: Forum Sahabat, 2008, hal.2-3 44 Tri Budiyono, Hukum Perusahaan, cet. 1, hal. 60 Tiga jenis badan hukum yang terakhir ini, memerlukan pengakuan pemerintah. Tanpa adanya pengakuan pemerintah, maka kedudukannya sebagai subjek hukum dalam lalu lintas hukum tidak diakui. Atau, dengan kata lain tidak memiliki status sebagai subjek hukum. 45 b. Personalitas Perseroan Perorangan manusia baik laki-laki, perempuan, dewasa maupun anak- anak adalah subjek hukum yang memiliki personalitas atau keperibadian. Manusia sebagai person atau peroranagan dan subjek hukum, mempunyai hak hidup yang dilindungi hukum. Berhak memiliki kekayaan di depan hukum. Bahkan pada dirinya melekat berbagai hak asasi yang harus dihormati penguasa dan anggota masyarakat lain. Pada masa sekarang, secara universal, semua manusia sebagai perorangan tanpa membedakan jenis kelamin, golongan, kelompok, ras dan agama, dapat menegakkan hak- haknya didepan pengadilan. Sebaliknya, kepadanya dapat diminta pertanggungjawaban atas pelanggaran kewajiban hukum yang melekat pada hak tersebut di depan pengadilan. Manusia sebagai perorangan adalah badan hukum legal person dan hal itu melekat pada dirinya sejak lahir, serta keadaan itu berlangsung selama hidupnya sejak lahir sampai meninggal dunia. Akan tetapi, bukan manusia perorangan saja yang bisa menjadi subjek hukum dan badan hukum. Perseroan juga bisa menjadi badan hukum, oleh 45 Tri Budiyono, Hukum Perusahaan, cet. 1, hal. 60