Tanggung Jawab Notaris dalam Pendirian Perseroan Terbatas PT. Umat

tugas Notaris adalah mengatur secara tertulis dan Autentik setiap hubungan- hubungan hukum antara para pihak yang secara mufakat menghadap dan meminta jasa Notaris. Tanggung jawab Notaris dalam hal Pendirian Perseroan Terbatas tidak lepas dari peranan Notaris dalam proses Pendirian Perseroan Terbatas tersebut. Tanggung jawab Notaris sebagai pejabat pembuat Akta Perseroan Terbatas, apabila terjadi kesalahan dalam Pendirian Perseroan Terbatas, dapat dilihat dari dua segi, yaitu kesalahan dalam melakukan prosedur Pendirian Perseroan Terbatas dan kesalahan akibat adanya kecurangan yang dilakukan oleh pendiri perseroan yang beritikad tidak baik. Dalam hal ini maka tanggung jawab tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Tanggung jawab Notaris dalam hal terjadinya kesalahan dalam proses Pendirian Perseroan Terbatas, dimana dalam hal kesalahan tersebut, dibagi menjadi; - Kesalahan karena adanya ketidaksesuaian dengan peraturan perundang- undangan - Kesalahan dalam hal kesesuaian data 2. Tanggung jawab Notaris dalam hal adanya kecurangan yang dilakukan oleh pendiri perseroan yang beritikad tidak baik:

B. Upaya Yang Dapat Dilakukan Oleh Notaris untuk Mengatasi Hambatan-

hambatan Dalam Melakukan Peran dan Tanggung Jawabnya sebagai Notaris Dalam Pendirian PT. Umat Power Dalam menjalankan Peran dan Tanggung Jawabnya Notaris sering kali menghadapi masalah-masalah yang menghambat Peran dan Tanggung Jawabnya, hal ini dikarenakan Notaris hanya diamanahi oleh undang-undang sebagai pejabat umum yang berwenang untuk membuat Akta Autentik dan kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Jabatan Notaris, membuat Akta Autentik yang di minta oleh para penghadap dan diamanahkan undang-undang tanpa harus melakukan peninjauan lapangan. Setiap orang yang datang pada Noataris untuk meminta jasa Notaris tersebut atau yang dalam hal ini sering disebut klien, maka Notaris sebagai pejabat umum dalam menjalankan jabatannya, wajib memberikan jasanya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Jabatan Notaris UUJN, kecuali ada alasan untuk menolaknya. Pasal 16 1 huruf e Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris; “memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan dalam Undang- Undang ini, untuk menolaknya” Alasan untuk menolak adalah alasan yang mengakibatkan Notaris tidak berpihak, seperti adanya hubungan darah atau semenda dengan Notaris sendiri atau dengan suamiistri, salah satu pihak tidak mempunyai kemampuan bertindak untuk melakukan perbuatan, atau hal lain yang tidak diperbolehkan oleh undang- undang. Berdasarkan hasil wawancara dengan Notaris, sering kali kewajiban yang diberikan kepada Notaris tersebut tidak sepenuhnya menghasilkan sesuatu yang baik, karena rupanya hal tersebut tidak sepenuhnya menghasilkan sesuatu yang baik, karena rupanya hal tersebut sering kali dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang beritikat tidak baik untuk kepentingan mereka sendiri dan merugikan pihak-pihak lain. Notaris tidak sepenuhnya dapat melihat apakah klien yang datang menghadap kepadanya pasti memiliki itikad baik atau malah sebaliknya, sehingga sering kali Notaris terjebak dalam situasi dimana klien yang bersangkutan ternyata memiliki itikad tidak baik. Demikian halnya dalam proses Pendirian Perseroan Terbatas, kondisi yang sering kali terjadi, bahwa para klien yang beritikad tidak baik tersebut memalsukan data-data yang dibawa kepada Notaris yang bersangkutan, selain itu adanya perbuatan hukum yang dilakukan oleh para pendiri yang berkaitan pernyertaan modal serta susunan saham perseroan sebelum perseroan didirikan yang ternyata melanggar hukum.

C. Analisis

Mekanisme pendirian Perseroan Terbata PT. Umat Power, dari uraian yang dipaparkan diatas penulis menganalisa data pendirian Perseroan Terbatas PT. Umat Power yang Aktanya dibuat oleh Notaris Daradjat Darmadji, S.H., dari akta yang ini dari analisa penulis prosedur dan prosesnya sudah sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagai berikut: 1. Pada hari Jum’at tanggal 9 September 2011 telah hadir menghadap kehadapan Notaris Daradjat Darmadji, S.H.; - Tuan Budiman Ashari Dalimunte, menghadap kepada Notaris yang bertindak untuk diri sendiri, dan berdasarkan surat kuasa yang dibuat dibawah tangan, selaku kuasa dari oleh karena itu untuk dan atas nama a. Tuan Nasyirul Falah b. Tuan Omar Aram Pudjo Kristianto c. Tuan Doktor Haji Said Aqil Siraj, dan d. Tuan Doktorandus Marsudi Dari uraian diatas sudah jelas PT. Umat Power telah memenuhi Pasal 7 ayat 1 UUPT yang mana perseroan didirikan oleh 2 dua orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia. 2. Saham, setiap pendiri masing-masing telah mengambil bagian saham. Hal ini telah memenui syarat sebagaimana dalam Pasal 7 ayat 2 termaktub setiap pendiri perseroan wajib mengambil bagian saham pada saat perseroan didirikan. Yang mana rincian saham telah diterangkan dalam akta. 3. Anggaran Dasar, sebagaimana diperintahkan oleh Pasal 8 ayat 1 UUPT, akata pendirian memuat anggaran dasar dan keterangan lain berkaitan dengan pendirian perseroan. Di dalam akta PT. Umat Power telah diterapkan Anggaran Dasar sesuai perintah Pasal dalam Undang-Undang ini. - Pasal 15 ayat 1 anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat 1, memuat sekurang-kurangnya: a. nama dan tempat kedudukan perseroan b. maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan c. jangka waktu berdirinya perseroan d. besarnya jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor Puruf d mengenai modal ditempatkan, dan modal disetor dalam akta ini tidak disebutkan rincian jumlah modal modal ditempatkan dan modal disetor, dalam akta ini hanya disebutkan besaran jumlah modal keseluruhan. Dalam hal ini penulis menganggap perlu rincian modal ditempatkan dan modal disetor yang seharusnya di terangkan. e. jumlah saham, klasifikasi saham apabila ada berikut jumlah saham untuk tiap klasifikasi, hak-hak yang melekat pada setiap saham, dan nilai nominal setiap saham; f. nama jabatan dan jumlah anggota Direksi dan Dewan Komisaris;