Ada beberapa teori yang berkaitan dengan kebijakan dividen dan asumsi-asumsi yang mendasarinya dalam Sjahrial 2009:311-314 antara
lain :
1. Teori “Dividen Tidak Relevan” dari Modigliani dan Miller
Perusahaan lebih suka menggunakan laba yang ditahan daripada menerbitkan saham baru. Ada kemungkinan laba ditahan tidak cukup
besar sehingga perusahaan harus menerbitkan saham baru. Semakin besar terget laba ditahan, semakin kecil kemungkinan perusahaan
menerbitkan saham baru, karena biaya modal sendiri ditentukan oleh besar-kecilnya laba ditahan. Beberapa ahli menentang pendapat
Modigliani dan Miller mengenai dividen tidak relevan dengan menunjukkan bahwa adanya biaya emisi saham baru akan
mempengaruhi nilai perusahaan. Untuk membuktikan teorinya, Modigliani dan Miller mengemukakan berbagai asumsi sebagai
berikut: a. Tidak ada pajak perseorangan dan pajak penghasilan perusahaan
b. Tidak ada biaya emisi atau flotation cost dan biaya transaksi c.
Kebijakan penganggaran modal perusahaan independen terhadap dividend payout ratio
d. Investor dan manajer mempunyai informasi yang sama tentang kesempatan investasi di masa yang akan datang
e. Distribusi pendapatan di antara dividen dan laba ditahan tidak berpengaruh terhadap tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh
investor
2. Teori “The Bird In The Hand”
Gordon dan Lintner, menyatakan bahwa biaya modal sendiri perusahaan akan naik jika DPR dividend payout ratio rendah karena
investor lebih suka menerima dividen dibandingkan capital gain sebab dividend yield lebih pasti. Menurut Modigliani dan Miller pendapat
Gordon dan Lintner merupakan sebuah kesalahan, karena akhirnya investor akan kembali menginvestasikan dividen yang diterima pada
perusahaan yang sama atau perusahaan yang memiliki resiko yang hampir sama.
3. Teori Perbedaan Pajak Tax preference theory
Teori ini diajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy, dimana ada kecenderungan para investor lebih menyukai capital gains
dibandingkan dividen karena dapat menunda pembayaran pajak. Jika capital gains dikenakan pajak dengan tarif lebih rendah daripada pajak
atas dividen, maka saham yang memiliki pertumbuhan tinggi menjadi lebih menarik.
Tetapi sebaliknya jika capital gains dikenai pajak yang sama dengan pendapatan atas dividen, maka keuntungan capital gain
menjadi berkurang. Namun demikian pajak atas dividen karena pajak atas capital gains baru dibayar setelah saham dijual, sementara pajak
atas dividen harus dibayar setiap tahun setelah pembayaran dividen .
4. Teori “Signaling Hypothesis”