5. Penelitian yang dilakukan Yuliani, Isnurhadi dan Samadi W. Bakar 2013 melakukan observasi pada tahun 2009-2011 pada 18 perusahaan yang
terdaftar di Indonesian Stock Excange IDX dengan teknik anlisis data berua analisis jalur Path Analysis berjenis explanatory research.
Keputusan investasi memberikan kontribusi terhadap peningkatan terhadap nilai perusahaan. sedangkan keputusan pendanaan dan kebijakan
deviden malah sebaliknya. Serta peran resiko bisnis sebagai variabel mediasi memberikan kontribusi terhadap nilai perusahaan. Peran resiko
bisnis sebagai mediasi pengaruh keputusan pendanaan terhadap niali perusahaan bersifat full mediation.
2.5 Kerangka Pemikiran Teoritis
Berdasarkan landasan teori, tujuan penelitian dan hasil penelitian empiris yang telah dilakukan beberapa peneliti sebelumnya serta
permasalahan yang telah dikemukakan, maka sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis. Berikut disajikan kerangka pemikiran yang
dituangkan dalam model penelitian. Kerangka pemikiran tersebut, menunjukkan pengaruh variabel independen yaitu struktur modal dan
kebijakan dividen baik secara parsial maupun simultan terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia periode
tahun 2008-2014.
2.5.1 Pengaruh Struktur Modal DER terhadap Nilai Perusahaan
Struktur modal merupakan kajian yang penting dalam manajemen keuangan karena akan mempunyai konsekuensi tertentu terhadap
pengembalian dan resiko keuangan yang harus ditanggung oleh perusahaan. Dengan memperbesar tingkat leverage berarti bahwa tingkat
ketidakpastian dari return yang diperoleh akan semakin tinggi, tetapi pada saat yang sama hal tersebut juga dapat memperbesar return yang diperoleh.
Dengan dilema ini maka perlu diusahakan suatu bauran pembelanjaan yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan dengan resiko yang dapat
diterima.
Ada beberapa teori tentang struktur modal yang dapat dijadikan referensi dalam membantu pengambilan keputusan penelitian, yaitu teori
struktur modal tradisional yang dikembangkan oleh David Durand Sjahrial, 2009: 179-182 yang terdiri dari : Pertama, pendekatan laba
bersih net income yang menyatakan jika leverage meningkat, maka nilai total perusahaan akan meningkat dan biaya modal keseluruhan menurun.
Kedua, pendekatan laba operasi bersih yang menyatakan jika leverage keuangan meningkat maka nilai per lembar saham dan tingkat kapitalisasi
ekuitas perusahaan akan meningkat. Dalam pendekatan laba bersih dan laba operasi bersih mempunyai kelemahan yakni tidak memperhatikan
resiko dan tidak ada struktur modal yang optimal. Ketiga, pendekatan tradisional menyatakan jika leverage keuangan meningkat, maka nilai
perusahan total akan meningkat sampai titik tertentu setelah mencapai titik
tersebut, dengan meningkatnya leverage, justru akan menurunkan nilai perusahaan total.
Kemudian teori struktur modal modern yang dikembangkan oleh Mogdigliani dan Miller Sadalia, 2010:132-139, yaitu pertama
pendekatan Modigliani-Miller menyatakan bahwa antara perusahaan yang menggunakan leverage dan tidak, pada akhirnya akan mempunyai nilai
yang sama karena adanya proses arbitrasi. Arbitrasi adalah proses penjualan aktiva saham yang dinilai terlalu tinggi dan pembelian aktiva
yang dinilai terlalu rendah agar supaya terjadi keseimbangan dimana semua aktiva dinilai wajar.
Teori trade-off adalah teori yang menjelaskan bahwa struktur modal yang optimal ditemukan dengan menyeimbangkan
manfaat dari pendanaan dengan hutang dengan suku bunga dan
kebangkrutan yang lebih tinggi. Trade-off theory menjelaskan bahwa jika posisi struktur modal berada di bawah titik optimal maka setiap
penambahan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan. Sebaliknya, setiap jika posisi struktur modal berada di atas titik optimal maka setiap
penambahan hutang akan menurunkan nilai perusahaan. Oleh karena itu, dengan asumsi titik target struktur modal optimal belum tercapai, maka
berdasarkan trade-off theory yang didukung oleh beberapa studi empiris memprediksi adanya hubungan antara struktur modal yang positif terhadap
nilai perusahaan. H
1
: Struktur Modal berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan
2.5.2 Pengaruh Kebijakan Dividen DPR terhadap Nilai Perusahaan
Keputusan dividen dalam perusahaan akan menghasilkan kebijakan dividen yang merupakan salah satu keputusan yang penting karena dapat
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen yang tepat dapat berimplikasi terhadap kekayaan para pemegang saham perusahaan.
Ada beberapa teori mengenai kebijakan dividen seperti teori dividen tidak relevan dari Modigliani dan Miller Keown, et al., 2010: 202 yang
menyatakan bahwa harga saham tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh kebijakan dividen tetapi lebih pada informasi yang terkandung di dalam
perubahan dividen yang berkaitan dengan laba yang akan datang. Kenaikan pembanyaran dividen dilihat sebagai signal bahwa perusahaan
memiliki prospek yang baik. Sebaliknya penurunan pembayaran dividen akan dilihat sebagai prospek perusahaan yang baru.
Sedangkan Gordon dan Lintner Sadalia, 2010:158 menyatakan bahwa biaya modal sendiri perusahaan akan naik jika Dividend Payout
Ratio rendah karena investor lebih suka menerima dividen dibandingkan capital gain sebab dividend yield lebih pasti. Kemudian teori yang
diajukan oleh Lizenberger menyatakan adanya kecenderungan para investor lebih menyukai capital gains dibandingkan dividen karena dapat
menunda pembayaran pajak. Dan teori yang keempat yaitu teori Clientele Effect dimana para pemegang saham yang berbeda memiliki preferensi
yang berbeda terhadap kebijakan dividen perusahaan. Walaupun teori-teori tersebut saling bertentangan, akan tetapi pada umumnya bukti empiris
menyebutkan jika ada kenaikan dividen sering diikuti dengan kenaikan
harga saham, demikian pula sebaliknya. Kenaikan pembayaran dividen dianggap sebagai signal bahwa perusahaan memiliki prospek dan kinerja
yang baik. Dengan demikian hipotesis yang dapat dibangun adalah : H
2
: Diduga kebijakan dividen berpengaruh positif dengan Nilai Perusahaan.
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Sumber : Peneliti, 2015. Struktur Modal
DER X1
Kebijakan Dividen DPR X2
Nilai Perusahaan PBV Y
40
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Bentuk Penelitian