Bahasa Pesisir Sistem Kekerabatan

29 6. Kecamatan Sosor Gadong 7. Kecamatan Pasaribu Tobing 8. Kecamatan Sorkam Barat 9. Kecamatan Sorkam 10. Kecamatan Kolang 11. Kecamatan Tapian Nauli 12. Kecamatan Sitahuis 13. Kecamatan Pandan 14. Kecamatan Tukka 15. Kecamatan Badiri 16. Kecamatan Pinangsori 17. Kecamatan Lumut 18. Kecamatan Sibabangun 19. Kecamatan Suka Bangun

2.2 Bahasa Pesisir

Bahasa Pesisir adalah suatu alat komunikasi masyarakat Pesisir dalam penyampaian maksud dan tujuan baik secara lisan maupun tulisan sehingga tercapai saling pengertian antara komunikator dengan komunikan. Bahasa Pesisir adalah bahasa yang dipergunakan masyakat Tapanuli Tengah dan Sibolga sehari- hari sebagai bahasa lisan untuk menyampaikan maksud dan tujuan di rumah maupun di luar rumah dan dalam pergaulan sehari-hari. Peranan bahasa Pesisir Universitas Sumatera Utara 30 menunjukkan keberadaanya di tangah-tengah masyarakat, di sekolah, upacara adat istiadat dan upacara agama.

2.3 Sistem Kekerabatan

Sitem kekerabatan pada masyarakat pesisir Tapanuli Tengah Sibolga mengikuti garis keturunan dari ayah atau sering disebut patrialineal. Karena dalam kehidupan keseharian, adat pesisir bersentuhan langsung dengan adat batak khususnya adat Batak Toba. Patrialinear pada masyarakat Batak Toba, anak laki- laki memiliki peranan penting dibandingkan anak perempuan begitu juga halnya pembagian harta warisan di masyarakat Batak Toba, anak perempuan tidak bisa mengharapkan banyak karena lebih dominan anak laki-laki. Lain halnya dengan Patrialinear pada masyarakat pesisir Tapanuli Tengah Sibolga, dimana secara adat pembagian harta warisan anak laki-laki dan anak perempuan mendapatkan hak yang sama. Pertuturan pada masyarakat adat pesisir Tapanuli Tengah Sibolga, berlaku sistem kekerabatan yang tua dituakan, dan yang muda di mudakan. Kepada saudara laki-laki yang lebih tua ogek atau abang, kepada saudara perempuan yang lebih tua dipanggil uning atau cek, jika memiliki saudara laki-lakiperempuan yang lebih tua banyak maka tergantung keluarga tersebut menamai saudara yang lebih tua tersebut, biasanya menamai mereka berdasarkan sifat atau warna kulitnya. Panggilan untuk saudara lebih muda tetap dipanggil adekadik. Panggilan atau tutur kepada saudara laki-laki dari ibu pada dasarnya dipanggil dengan „mamak‟, yang lebih tua daripada ibu kita dipanggil dengan „mak tua‟ dan Universitas Sumatera Utara 31 yang lebih muda „mak etek‟, yang pertengehan „mak angah‟. Jika saudara laki-laki dan perempuan baik dari saudara kita, ibu dan ayah, maka sapaan dikaitkan dengan warna kulit atau sifat yang bersangkutan tergangtung pada keluarga tersebut dengan tujuan lebih mudah dikenal pada kalangan keluarga. Berikut ini dipaparkan sebutan yang digunakan masyarakat pesisir Tapanuli Tengah Sibolga, serta perbandingannya dengan sebutan pada masyarakat Batak Toba. Kepada saudara laki-laki, Abang panggilan kepada saudara laki-laki yang lebih tua, Ogek panggilan kepada saudara laki-laki yang lebih tua, Adek panggilan kepada saudara laki-laki maupun perempuan yang lebih muda. Dalam bahasa batak Toba, Akkang bagi laki-laki, dan ito bagi wanita abang bagi laki- laki, dan kakak bagi wanita. Kepada saudara perempuan dalam bahasa pesisir, Uning panggilan kepada saudara perempuan yang lebih tua, Cek uning panggilan kepada saudara perempuan menunjukan warna kulitnya, Ceccek kakak, Cek anga panggilan ini jika memiliki saudara lebih tua yang banyak, posisi ditengah dari jumlah sudara. Dalam bahasa batak Toba: Ito [ong] bagi laki-laki dan akkang bagi wanita Ipar laki-laki, dalam pesisir Tapanuli Tengah Sibolga disebut dengan Tak ajo ajo jika memiliki saudara banyak, bisa menyebutkan warna kulit maupun sifat sebagai penanda. Dalam bahasa batak Toba , Lae bagi laki-laki dan Akkangangkang bagi perempuan Universitas Sumatera Utara 32 Panggilan kepada ipar perempuan, yakni Tak elok jika memiliki saudara banyak, bisa menyebutkan warna kulit maupun sifat sebagai penanda. Dalam bahasa batak Toba, Akkangangkang bagi laki-laki, Eda bagi perempuan Kepada saudara ayah laki-laki dalam pesisir dikenal denagn sebutan Pak tuo saudara ayah yang paling tua, Pak itam panggilan kepada saudara ayah menunjukkan warna kulit. Pak ketek panggilan kepada saudara ayah yang paling kecil. Dalam bahasa batak Toba, Amang Tua untuk abang ayah dan Udaamang udabapak uda untuk adik ayah Saudara ayah perempuan dalam bahasa pesisir dipanggil dengan sebutan Oncu jika memiliki saudara banyak, bisa menyebutkan warna kulit maupun sifat sebagai penanda. Dalam bahasa batak Toba, Namboru atau bou Saudara ibu laki-laki dalam bahasa pesisir dikenal dengan sebutan Mamak tuan saudara ibu laki-laki yang paling tua, Mamak itam jika memiliki saudara banyak, bisa menyebutkan warna kulit maupun sifat sebagai penanda. Dalam bahasa batak Toba dipanggil dengan sebutan Tulang Saudara ibu perempuan dalam bahasa pesisir Mak tuo kepada yang lebih tua, Mak etek kepada yang paling kecil, Mak uning jika memiliki saudara banyak, bisa menyebutkan warna kulit maupun sifat sebagai penanda. Dalam bahasa batak Toba, Inang tua untuk kakak ibu Tante untuk adik ibu Ipar ayah laki-laki dalam bahasa pesisir, Pak oncu jika memiliki saudara banyak, bisa menyebutkan warna kulit maupun sifat sebagai penanda. Dalam bahasa batak Toba Amang boru Universitas Sumatera Utara 33 Ipar ayah perempuan dalam bahasa pesisir, Pak Tuo, isteri pak tuo jika memiliki saudara banyak, bisa menyebutkan warna kulit maupun sifat sebagai penanda, Etek, isteri pak ketek. Dalam bahasa batak toba, Inang tua untuk isteri abang ayah, Inang uda untuk isteri adik ayah Ipar ibu laki-laki dalam bahasa pesisir, Pak tuo yang paling tua, Pak etek yang paling kecil, Pak etek jika memiliki saudara banyak, bisa menyebutkan warna kulit maupun sifat sebagai penanda. Dalam bahasa batak Toba, Amang tua untuk suami inang tua dan Uda untuk suami tante Ipar ibu perempuan dalam bahasa pesisir disebut Mami jika memiliki saudara banyak, bisa menyebutkan warna kulit maupun sifat sebagai penanda. Dalam bahasa batak Toba dipanggil dengan Nantulang 2.4 Adat dan Upacara Adat 2.4.1 Adat