16 singkadu end blown flute, biola dan accordion yang berfungsi sebagai pembawa
melodi, biasanya ditampilkan pada acara adat-istiadat dan hiburan seperti perkawinan, khitanan, penobatan, penyambutan, peresmian, pesta, dan
pertunjukan pergelaran.
1.1 Latar Belakang Masalah
Penulis mengangkat judul “Kajian Organologis Gandang Sikambang Buatan Bapak Chairil Siregar Di Desa Sijago-
Jago” karena sejauh pengamatan penulis, gandang sikambang yang sering dipakai dalam acara adat maupun hiburan yang
ada di Tapanuli Tengah serta Sibolga memakai gandang sikambang buatan beliau. Gandang sikambang adalah alat musik yang penggetar utamanya adalah
membran yang berbentuk bingkai lingkaran, satu sisinya direnggangi kulit kambing. Sementara badan gendang berbentuk frame terbuat dari batang pohon
kelapa yang direnggangi kulit kambing yang berfungsi sebagai membran gendang. Untuk menyatukan badan gendang dengam membran, rotan dijalin plesing
antara kulit dan bingkei gendang. Diantara kulit dan badan gendang diselitkan sidak yang berguna menjaga kerenggangan membran gendang ketika gendang ini
dipakai, seteleh selesai dipakai sedak ini ditanggalkan agar kerenggangan membrane tetap terjaga. Diameter lingkaran gandang sikambang antara 20
sampai 55 centimeter, dengan ketinggian antara 10 sampai 25 centimeter. Secara fungsi musikal gendang ini membawa ritme yang konstan. Gandang sikambang
ini dimainkan bersama dengan biola, singkadu dan accordion.
Universitas Sumatera Utara
17 Chairil Siregar adalah seorang musisi Sikambang. Dalam pertunjukan
kesenian Sikambang beliau memainkan alat musik biola disamping itu, beliau mahir memainkan gandang sikambang dan terkadang beliau juga sebagai vocal
dalam menyanyikan repertoar yang ada pada kesenian Sikambang. Dalam keseharian beliau adalah seorang nelayan, namun beliau juga dikenal
sebagai pembuat gendang sikambang. Beliau memulai membuat gendang ini sekitar 20 tahun lalu yang belajar dari ayahnya
1
. Berawal dari melihat orang tuanya membuat gendang sikambang, muncul ketertarikan dalam dirinya untuk
mempelajari pembuatan gendang tersebut. Beliau membuat gandang sikambang bukan tujuan komersial, tetapi berdasarkan permintaan orang-oarang yang datang
kepadanya. Ketahanan dan bunyi dari gendang merupakan prioritas utama Bapak ini,
dalam pemilihan bahan beliau memilih bahan yang yang tidak sembarangan. Ada kriteria dalam memilih bahan pembuatan gendang ini, batang kelapa yang
digunakan adalah batang kelapa yang sudah tua agar gendang nantinya memiliki ketahan dan ruang akustik yang baik namun membutuhkan waktu yang cukup
lama dalam pengerjaannya, jika menggunakan batang pohon kelapa yang muda dalam pengerjaannya sangat mudah namun ketahanan dan ruang akustik dari
gendang ini nantinya sangat tidak memuaskan. Bahan berikutnya adalah kulit kambing yang digunakan sebagai membran, kulit kambing betina yang berusia 1-2
tahun.
1
Abdul Hasni Siregar adalah ayahanda Chairil Siregar
Universitas Sumatera Utara
18 Dalam proses pembuatannya, beliau mempunyai cara-cara tersendiri dalam
pengerjaannya, ia menggunakan alat-alat seperti kampak, martil palu, gergaji, pahat, ketam, pisau belati, serta bahan-bahan seperti batang pohon kelapa, kulit
kambing, kayu dan rotan. Gandang sikambang buatan bapak Chairil dipakai sejak tahun 80an oleh
YALATATSI Yayasan Lembaga Adat Tapanuli Tengah Sibolga, dipimpin oleh bapak Radjoki di Medan, pada tahun 1994 oleh TARDENSI PESITAR Tari dan
Dengdang Sikambang Pesisir SibolgaSekitarnya di Jakarta. Putri Runduk dan Ogek-Uning merupakan lembaga kesenian yang ada di Kota Sibolga memakai
gendang buatan beliau. Dalam kesempatan terhormat gendang buatan beliau dipakai dalam penutupan Pekan Raya Sumatera Utara yang menampilkan
kesenian Sibolga pada malam 15 April 2012 lalu.
Universitas Sumatera Utara
19
1.2 Pokok Permasalahan