Teori Konsep dan Teori .1 Konsep

21

1.4.2 Teori

Teori mempunyai hubungan yang erat dengan penelitian dan dapat meningkatkan arti dari penemuan penelitian. Tanpa teori, penemuan tersebut akan menjadi keterangan-keterangan empiris yang berpencar Moh. Nazir, 1983 : 22- 25 . Dalam tulisan ini, penulis membahas tentang pendeskripsian alat musik gendang sikambang, dan penulis mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Susumu Khasima di dalam APTA Asia Performing Traditional Art 1978 : 74, yaitu: Dua pendekatan yang dapat dilakukan untuk membahas alat musik, yakni pendekatan struktural dan fungsional. Secara struktural yaitu; aspek fisik instrumen musik, pengamatan, mengukur, merekam, serta menggambar bentuk instrumen, ukurannya, konstruksinya, dan bahan yang dipakai. Dan secara fungsional, yaitu ; fungsi instrumen sebagai alat untuk memproduksi suara, meneliti, melakukan pengukuran dan mencatat metode, memainkan instrumen, penggunaan bunyi yang diproduksi, dalam kaitannya dengan komposisi musik dan kekuatan suara” Untuk mengetahui teknik permainan gandang sikambang oleh bapak Chairil, penulis menggunakan pendekatan yang dikemukakan oleh Nettl 1963 : 98 yaitu: ” Kita dapat menganalisis dan mendeskripsikan musik dari apa yang kita dengar, dan kita dapat menuliskan musik tersebut di atas kertas dan mendeskripsikan apa yang kita lihat.” Universitas Sumatera Utara 22 Menurut teori yang dikemukakan oleh Curt Sach dan Hornbostel 1961 yaitu: sistem pengklasifikasian alat musik berdasarkan sumber penggetar utama bunyinya. Sistem klasifikasi ini terbagi menjadi empat bagian yaitu: - Idiofon, penggetar utama bunyinya adalah badan dari alat musik itu sendiri, - Aerofon, penggetar utama bunyinya adalah udara, - Membranofon, penggetar utama bunyinya adalah membran atau kulit, - Kordofon, penggetar utama bunyinya adalah senar atau dawai. Mengacu pada teori tersebut, maka gandang sikambang adalah instrumen musik membranofon dimana penggetar utama bunyinya melalui membran atau kulit.

1.5 Metode Penelitian