Sunat Rasul Perkawinan Kematian

34 persaudaraan. Dimana sangat menghargai dan menghormati ikatan kekeluargaan adat Sumando. Itulah sebabnya dalam mengatasi hal atau peristiwa yang terjadi selalu diputuskan secara musyawarah yang melibatkan semua anggota keluarga. 2.4.2 Upacara Adat 2.4.2.1 Adat kelahiran Turun Karai Adat kelahiran atau turun rumah biasa disebut dengan Turun Karai atau Turun Mandi adalah sebuah acara adat yang dilakukan oleh masyarakat pesisir di Tapanuli Tengah Sibolga untuk mengucap syukur kepada Maha Pencipta atas lahirnya seorang anak yang dilaksanakan setelah 40 hari kelahiran si anak tersebut.

2.4.2.2 Sunat Rasul

Acara khitan sunat Rasul adalah bagian dari sunnah Rasul yang tidak pernah dilewatkan oleh komunitas adat pesisir Tapanuli Tengah Sibolga. Karena didalamnya ada nilai-nilai ritual dan sakral yang tertanam dalam sanubari etnis pesisir. Besar kecilnya, upacara syukur sunat Rasul ini, tergantung pada kemampuan ekonomi orangtua, bagi yang mampu ada yang menyembelih kambing atau ayam, bahkan paling tidak dengan 3 tiga butir telur ayam, untuk mengupah anak yang dikhitankan. Universitas Sumatera Utara 35

2.4.2.3 Perkawinan

Ritual adat perkawinan pada komunitas masyarakat adat pesisir Tapanuli Tengah Sibolga, juga memiliki kekhasan, meski memiliki kemiripan dan kesamaan dengan etnik Minang dan etnik lainnya tapi dia memiliki pesan adat tersendiri. Mulai dari merisik, meminang, mengantar mangantek kepeng, ijab qabul sampai pada acara tajapuik, memulangi jajak atau ngunduh pesta di rumah pengantin pria atau marapulai. Semua prosesi adat perkawinan pesisir Tapanuli Tengah Sibolga dilaksanakan dengan ritus-ritus yang khidmat dan memiliki resam budaya tersendiri, sehingga anak daro 5 dan marapulai dapat merasakan bahwa mereka adalah anak pesisir Tapanuli Tengah Sibolga.

2.4.2.4 Kematian

Kematian adalah siklus kehidupan yang terakhir dihadapi manusia. Komunitas masyarakat adat pesisir Tapanuli Tengah Sibolga juga memiliki kekhasan dalam hubungan adat kematian. Setiap ada yang meninggal dunia mulai dari bayi hingga orang tua, menurut adat pesisir Tapanuli Tengah Sibolga harus segera dikebumikan, tanpa menunggu waktu lama karena keluarga jauh dan sebagainya dan seluruh keluarga pun sepakat dalam pelaksanaan fardhu kifayahnya. Setelah jenazah dikebumikan, sebagian masyarakat pesisir Tapanuli Tengah Sibolga juga melaksanakan tahlillan 3 malam berturut-turut, tahlillan malam ke-7 dan malam ke-40. 5 Anak gadis lajang Universitas Sumatera Utara 36

2.4.2.5 Kanduri Pasi Jamu Laut