Jaminan Sosial Kesejahteraan Sosial

34 seorang diri, hidup dalam gua, di pulau sunyi tetapi manusia akan tertarik kepada hidup bersama dalam masyarakat, karena : a. Hasrat yang berdasarkan naluri atau kehendak di luar pengawasan akal untuk memelihara keturunan, untuk mempunyai anak, kehendak akan memaksa ia mencari istri hingga masyarakat keluarga terbentuk. b. Kelemahan manusia selalu terdesak ia untuk mencari kekuatan bersama, yang terdapat dalam berserikat dengan orang lain, sehingga berlindung bersama-sama dan dapat pula mengejar kebutuhan kehidupan seharihari dengan tenaga bersama. c. Aristoteles berpendapat, bahwa manusia ini adalah zoon politikon , yaitu makhluk sosial yang hanya menyukai hidup berkelompok atau sedikitnya mencari teman untuk hidup bersama lebih suka daripada hidup sendiri. d. Menurut Bergson , manusia hidup bersama bukan karena persamaan melainkan karena perbedaan yang terdapat dalam sifat, kedudukan, dan sebagainya. Pendapat ini berdasar kepada pelajaran dialektika , yang mencoba melihat kebenaran alam kenyataan dengan mengadakan perbedaan dan perbandingan. http:absholute.blogspot.com hubungan antar individu, keluarga, masyarakat6 Juni 2008 diakses pada tanggal 05-10-2012 pukul 11.00 WIB.

2.3 Jaminan Sosial

Jaminan sosial social security adalah sistem atau skema pemberian tunjangan yang menyangkut pemeliharaan penghasilan Suharto, 2007 : 15.Sebagai pelayanan sosial publik, jaminan sosial merupakan perangkat Negara yang didesain untuk menjamin bahwa setiap orang sekurang-kurangnya memiliki pendapatan minimum yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Universitas Sumatera Utara 35 Jaminan sosial merupakan sektor kunci dari sistem Negara kesejahteraan berdasarkan prinsip bahwa Negara harus berusaha dan mampu menjamin adanya jaring pengaman pendapatan financial safety net atau pemeliharaan pendapatan income maintenece bagi mereka yang tidak memiliki sumber pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya Suharto, 2007 : 16. Dalam undang-undang No.40 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional Pasca putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia ditegaskan, jaminan sosial merupakan salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin agar setiap rakyat dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak, yang dimaksudkan adalah kebutuhan esensial setiap orang agar dapat hidup layak demi terwujudnya kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Selanjutnya sistem jaminan sosial dirancang untuk mampu menyinkronisasikan penyelenggaraan berbagai bentuk jaminan sosial yang dilaksanakan oleh beberapa penyelenggara agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh peserta. Program jaminan sosial diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi sosial, bantuan sosial, dan atau tabungan wajib yang bertujuan untuk dapat memberikan jaminan sosial bagi seluruh penduduk, guna memenuhi kebutuhan dasar yang layak UU.No 40:11-12. Universitas Sumatera Utara 36 2.4 Program Keluarga Harapan 2.4.1 Pengertian Program Program adalah unsur pertama yang harus ada demi tercapainya suatu kegiatan. Di dalam program dibuat beberapa aspek, disebutkan bahwa di dalam setiap program dijelaskan mengenai : a. Tujuan kegiatan yang akan dicapai b. Kegiatan yang diambil untuk mencapai kegiatan c. Aturan yang harus dipegang dan prosedur yang harus dilalui d. Perkiraan anggaran yang akan dibutuhkan e. Strategi pelaksanaan Selanjutnya program dapat diartikan serangkaian tentang berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan dimasa mendatang, dimana kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memecahkan satu atau beberapa masalah atau mencapai satu atau beberapa tujuan. Program juga sering dimaksudkan sebagai tindakan antisipasi atas suatu keadaan yang ada atau diperkirakan ada, sehingga keadaan tersebut tidak menimbulkan dampak yang membahayakan kehidupan manusia Gittinger, 2005:195. Apa yang dikemukakan Gittinger marajuk pada proses manajemen pembangunan. Pengertian yang dirumuskan menunjukkan bahwa program tersebut memiliki sifat mengikat, dalam arti wajib dilakukan. Program tersebut merupakan pilihan terbaik dari berbagai alternative yang dianggap tepat dalam memecahkan suatu masalah atau mencapai tujuan. Dengan demikian program merupakan suatu keputusan yang diambil oleh pemerintah dalam rangka memecahkan suatu masalah- masalah kemiskinan yang semakin marak dan untuk mencapai suatu tujuan yang baik. Universitas Sumatera Utara 37 Lebih lanjut Gittinger mengemukakan bahwa menetapkan suatu program merupakan suatu alternatif terbaik untuk lebih mudah mencapai suatu tujuan atau melakukan suatu kegiatan. Dengan demikian dalam merumuskan program setidaknya terkandung beberapa komponen berikut : a. Dipahami bagaimana kondisi yang sedang berlangsung. b. Dipahami masalah-masalah yang sedang ada dan mengancam. c. Dipahami kebutuhan-kebutuhan, kepentingan-kepentingan, keinginan- keinginan dan tujuan-tujuan dari kelompok sasaran program. d. Tersedia data mengenai potensi, kelemahan, peluang dan tantangan internal dan eksternal. e. Ditetapkan kondisi yang diinginkan. f. Ditetapkan target-target capaian dalam masa tertentu Gittinger,2005 :217 Apa yang dikemukakan oleh Gittinger menunjukkan bahwa merumuskan suatu program merupakan keputusan dan jalan terbaik dalam mencapai sesuatu dan memecahkan suatu masalah. Dengan adanya program diharapkan kegiatan yang dilaksanakan akan lebih terarah, lebih terkonsentrasi, dan akan lebih efisien dan efektif. Adanya program menjadikan suatu kegiatan itu dapat dilaksanakan secara lebih sistematis. Sebaliknya, tanpa program maka setiap kegiatan tidak akan terorganisir, sehingga akan menghabiskan lebih banyak sumber daya. Kadariah mengemukakan bahwa program adalah seperangkat proyek-proyek yang terkordinir. Sehingga proyek adalah unit terkecil dari suatu kegiatan. Dengan demikian, proyek adalah bagian dari program. Dalam program berbagai kegiatan diatur dari berbagai sudut, seperti kapan dilaksanakan, dan bagaimana hubungan atau koordinasi dari kegiatan-kegiatan atau proyek-proyek itu Kadariah,2007: 23. Universitas Sumatera Utara 38

2.4.2 Latar Belakang Program Keluarga Harapan

Program keluarga Harapan PKH merupakan suatu program penanggulangan kemiskinan yang memberikan bantuan tunai kepada rumah tangga sangat miskin RTSM. Anggarannya berasal dari APBN dimana kedudukan Program Keluarga Harapan merupakan bagian dari program-program penanggulangan kemiskinan lainnya. Program Keluarga Harapan berada di bawah koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan TKPK, baik di Pusat maupun di daerah. Program Keluarga Harapan merupakan program lintas Kementrian dan lembaga, karena aktor utamanya adalah Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Departemen Sosial, Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama, Departemen Komunikasi dan Informatika, dan Badan Pusat Statistik. Program Keluarga Harapan diluncurkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Gorontalo Juli 2007. Pada tahap awal, Program Keluarga Harapan dilaksanakan di tujuh provinsi melibatkan 500.000 kepada rumah tangga yang sangat miskin RTSM. Tujuh provinsi yaitu: Gorontalo, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Timur. Tahun 2007 merupakan tahap awal pengembangan program atau tahap uji coba. Tujuan uji coba adalah untuk menguji berbagai instrumen yang diperlukan dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan, seperti antara lain metode penentuan sasaran, verifikasi persyaratan, mekanisme pembayaran, dan pengaduan masyarakat, apabila tahap uji coba ini berhasil, maka Program Keluarga Harapan akan dilaksanakan setidaknya sampai dengan tahun 2015. Hal ini sejalan dengan komitmen pencapaian Millenium Development Goals MDGs. Universitas Sumatera Utara 39 Selama periode tersebut, target peserta secara bertahap akan ditingkatkan hingga mencakup seluruh RTSM dengan anak usia pendidikan dasar dan ibu hamilnifas. Pada tahun 2008, pelaksanaan Program Keluarga Harapan ditambah lagi menjadi 13 provinsi. Enam tambahan itu adalah: Nanggroe Aceh Darusalam, Sumatera Utara, Daerah Istimewa Yogyakarta, Banten, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Selatan. Program Keluarga Harapan sudah dilaksanakan di 72 kabupaten di 13 provinsi, dengan penerima 700 ribu RTSM pada tahun 2008. Program Keluarga Harapan sebenamya telah dilaksanakan di berbagai negara, khususnya negara-negara Amerika Latin dengan nama program yang bervariasi. Namun secara konseptual, istilah aslinya adalah Conditional Cash Transfers CCT, yang diterjemahkan menjadi Bantuan Tunai Bersyarat. Program ini bukan dimaksudkan sebagai kelanjutan program Subsidi Langsung Tunai SLT yang diberikan dalam rangka membantu rumah tangga miskin mempertahankan daya belinya pada saat pemerintah melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak BBM. Program Keluarga Harapan lebih dimaksudkan kepada upaya membangun sistem perlindungan sosial kepada masyarakat miskin. Program Keluarga Harapan adalah suatu program yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin yang merupakan program pemerintah yang tertuang dalam RPJPN Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005 sd 2025 Undang Undang N0. 17 tahun 2007. Sebagai imbalannya Rumah Tangga Sangat Miskin diwajibkan memenuhi persyaratan yang terkait dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia SDM, yaitu pendidikan dan kesehatan jika mereka memenuhi persyaratan yang Universitas Sumatera Utara 40 terkait dengan upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia SDM, yaitu pendidikan dan kesehatan. http:www.depsos.go.idMari Kita Mengenal Program PKH30 Juni 2007 diakses pada tanggal 02-10-2012 pukul 10.30 WIB .

2.4.3 Tujuan Program Keluarga Harapan

Tujuan utama dari Program Keluarga Harapan adalah untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia terutama pada kelompok masyarakat miskin. Dalam jangka pendek, bantuan ini membantu mengurangi beban pengeluaran rumah tangga sangat miskin, sedangkan untuk jangka panjang, dengan mensyaratkan keluarga penerima untuk menyekolahkan anaknya, melakukan imunisasi balita, memeriksakan kandungan bagi ibu hamil, dan perbaikan gizi, hal ini diharapkan akan memutus rantai kemiskinan antar generasi. Tujuan tersebut sekaligus sebagai upaya mempercepat pencapaian target MDGs. Secara khusus, tujuan Program Keluarga Harapan terdiri atas: 1 Meningkatkan kondisi sosial ekonomi RTSM; 2 Meningkatkan taraf pendidikan anak-anak RTSM; 3 Meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil, ibu nifas, dan anak di bawah 6 tahun dari RTSM; 4 Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan, khususnya bagi RTSM. http:www.pkh.depsos.go.idTentang PKHProses PKH 16 Maret 2012 diakses pada tanggal 05-10-2012 pukul 14.00 WIB. Universitas Sumatera Utara 41

2.4.4 Pengorganisasian

Program Keluarga Harapan dilaksanakan oleh UPPKH Pusat, UPPKH KabupatenKota dan Pendamping Program Keluarga Harapan. Masing-masing pelaksana memegang peran penting dalam menjamin keberhasilan Program Keluarga Harapan.

1. UPPKH Pusat Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan Pusat - merupakan

badan yang merancang dan mengelola persiapan dan pelaksanaan program. UPPKH Pusat juga melakukan pengawasan perkembangan yang terjadi di tingkat daerah serta menyediakan bantuan yang dibutuhkan.

2. UPPKH KabKota Unit Pelaksana Program Keluaraga Harapan KabKota -

melaksanakan program dan memastikan bahwa alur informasi yang diterima dari kecamatan ke pusat dapat berjalan dengan baik dan lancar. UPPKH KabKota juga berperan dalam mengelola dan mengawasi kinerja pendamping serta memberi bantuan jika diperlukan.

3. Pendamping - merupakan pihak kunci yang menjembatani penerima manfaat

dengan pihak-pihak lain yang terlibat di tingkat kecamatan maupun dengan program di tingkat kabupatenkota. Tugas Pendamping termasuk didalamnya melakukan sosialisasi, pengawasan dan mendampingi para penerima manfaat dalam memenuhi komitmennya. Jumlah pendamping disesuaikan dengan jumlah peserta Program Keluarga Harapan yang terdaftar di setiap kecamatan. Sebagai acuan, setiap pendamping mendampingi kurang lebih 375 RTSM peserta Program Keluarga Harapan. Selanjutnya tiap-tiap 3-4 pendamping akan dikelola oleh satu koordinator pendamping. Universitas Sumatera Utara 42 Pendamping menghabiskan sebagian besar waktunya dengan melakukan kegiatan di lapangan, yaitu mengadakan pertemuan dengan Ketua Kelompok, berkunjung dan berdiskusi dengan petugas pemberi pelayanan kesehatan, pendidikan, pemuka daerah maupun dengan peserta itu sendiri. Dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan terdapat Tim Koordinasi yang membantu kelancaran program di tingkat provinsi dan PT Pos yang bertugas menyampaikan informasi berupa undangan pertemuan, perubahan data, pengaduan dan seterusnya serta menyampaikan bantuan ke tangan penerima manfaat langsung. Selain tim ini, juga terdapat lembaga lain di luar struktur yang berperan penting dalam pelaksanaan kegiatan Program Keluarga Harapan, yaitu lembaga pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan di tiap kecamatan dimana Program Keluarga Harapan dilaksanakan. http:www.pkh.depsos.go.idTentang PKHProses PKH 16 Maret 2012 diakses pada tanggal 05-10-2012 pukul 14.00 WIB.

2.4.5 Mekanisme Pelaksanaan Program Keluarga Harapan

1. Pemilihan dan Penetapan Peserta Target penerima bantuan Program Keluarga Harapan adalah rumah tangga sangat miskin RTSM dengan ketentuan yang telah diatur dalam pedoman pelaksanaan Program Keluarga Harapan. Rumah tangga yang berpotensi dipilih sebagai peserta Program Keluarga Harapan adalah rumah tangga dengan kategori sangat miskin, dan terdapat anggota keluarga yang terdiri dari: ibu hamil, ibu nifas, dan atau anak-anak yang berusia dibawah atau lebih dari 15 tahun namun belum menyelesaikan pendidikan dasar. Universitas Sumatera Utara 43 Verifikasi status kemiskinan rumah tangga dilakukan melalui survey terhadap calon peserta. Verifikasi dilakukan oleh BPS dengan data dasar penerima diambil dari data Subsidi langsung Tunai SLT kategori sangat miskin. Informasi yang diperoleh dari survey di atas akan digunakan untuk mengurutkan RTSM berdasarkan tingkat kemiskinannya yang lebih pantas menerima bantuan Program Keluarga Harapan tersebut. Setelah RTSM tersebut terpilih maka seluruh data peserta Program Keluarga Harapan akan ditetapkan dan menjadi data dasar utama UPPKH dan merupakan daftar resmi peserta Program Keluarga Harapan. 2.Pertemuan Awal Tahap awal pelaksanaan Program Keluarga Harapan dimulai dengan pengiriman pemberitahuan terpilihnya RTSM sebagai peserta Program Keluarga Harapan, yang disertai format perbaikan data RTSM, pernyatan persetujuan memenuhi ketentuan Program Keluarga Harapan, dan undangan untuk memenuhi pertemuan awal oleh PT.POS. Pertemuan awal dikordinasikan oleh UPPKH Kecamatan dengan mengundang petugas puskesmas dan sekolah di kecamatan tersebut. Tujuan pertemuan awal adalah menginformasikan dan menjelaskan tujuan, ketentuan, mekanisme, sangsi, serta hak dan kewajiban peserta Program Keluarga Harapan. 3. Pembayaran Bantuan tunai hanya akan diberikan kepada RTSM yang telah terpilih sebagai peserta Program Keluarga Harapan dan mengikuti ketentuan yang diatur dalam program. Bukti kepesertaannya adalah kepemilikan kartu Program Keluarga Harapan yang tercantum nama ibuwanita yang mengurus anak. Kartu Program Universitas Sumatera Utara 44 Keluarga Harapan dikirim ke setiap peserta oleh pendamping sebelum pembayaran pertama dilakukan. Pembayaran bantuan dilakukan oleh PT.POS setiap empat bulan kwartal pada tanggal yang ditentukan oleh masing-masing desakelurahan. 4. Pembentukan Kelompok Ibu Penerima Bantuan Setelah pembayaran pertama dilakukan, UPPKH kecamatan menfasilitasi pertemuan kelompok ibu peserta Program Keluarga Harapan. Setiap 15-20 RTSM disarankan memiliki ketua kelompok yang berfungsi sebagai kontak bagi UPPKH untuk setiap kegiatan seperti antara lain sosialisasi, pelatihan, penyuluhan, penyelesaian masalah dan sebagainya selama program berlangsung. 5.Verifikasi Komitmen Verifikasi komitmen pada prinsipnya dilakukan terhadap pendaftaran enrollment dan kehadiran attendance baik di sekolah untuk komponen pendidikan maupun puskesmas dan jaringannya untuk komponen kesehatan. Kepada pihak pelaksana pelayanan pendidikan, baik itu adalah sekolahmadrasahpenyelenggara Paket APaket B sangat diharapkan peran aktifnya untuk menarik kembali anak-anak RTSM, khususnya yang belum menyelesaikan pendidikan dasar namun telah meninggalkan bangku sekolah atau bekerja, untuk kembali sekolah. Verifikasi dilaksanakan setiap 3 bulan, hasil verifikasi menjadi dasar pembayaran bantuan yang diterimakan peserta PKH. Verifikasi untuk pembayaran tahap awal dilakukan dengan menerbitkan daftar siswa yang terdaftar di sekolah dan anak usia 0-6 tahun, ibu hamil dan ibu nifas yang terdaftar di puskesmas yang terdekat dengan tempat tinggal peserta Program Keluarga Harapan. Universitas Sumatera Utara 45 Selanjutnya adalah verifikasi terhadap kehadiran yang dilakukan oleh pihak penyedia layanan, yaitu sekolah dan puskesmas beserta jaringannya. 6. Penangguhan dan Pembatalan Penangguhan dan pembatalan peserta Program Keluarga Harapan melalui tahapan sebagai berikut: a. Penangguhan Sementara, berlaku apabila: - Peserta Program Keluarga Harapan tidak memenuhi komitmen yang telah ditentukan untuk 1 kali siklus pembayaran 4 bulan berturut-turut; - Peserta Program Keluarga Harapan tidak mengambil pembayaran untuk 1 kali siklus pembayaran 4 bulan berturut-turut. Apabila rumah tangga yang bersangkutan ingin menjadi peserta kembali, mereka harus mendaftar kembali ke UPPKH Kecamatan atau melalui perwakilan ketua kelompok ibu yang sudah terbentuk. Selanjutnya, petugas UPPKH KabKota dan Kecamatan akan mengunjungi rumah keluarga tersebut untuk menilai kelayakannya. Dasar penilaian kelayakan menggunakan indikator yang digunakan pada saat pemilihan peserta PKH. b. Pembatalan, ini dapat terjadi apabila: - RTSM terbukti tidak layak sebagai peserta Program Keluarga Harapan, melalui antara lain pengaduan yang telah dibuktikan dan pengecekan berkala spot check, - Dalam 2 kali siklus pembayaran berturut-turut 8 bulan RTSM tidak memenuhi komitmen dan melakukan klaim terhadap bantuan. RTSM yang telah dibatalkan kepesertaannya tidak dapat diajukan kembali sebagai penerima bantuan. Universitas Sumatera Utara 46

2.4.6 Besar Bantuan Program Keluarga Harapan

Besaran bantuan tunai untuk peserta Program Keluarga Harapan bervariasi tergantung jumlah anggota keluarga yang diperhitungkan dalam penerimaan bantuan, baik komponen kesehatan maupun pendidikan. Besaran bantuan ini di kemudian hari bisa berubah sesuai dengan kondisi keluarga saat itu atau bila peserta tidak dapat memenuhi syarat yang ditentukan. Skenario Bantuan Bantuan per RTSM per tahun Skenario Bantuan Bantuan per RTSM per tahun Bantuan tetap Rp. 200.000 Bantuan bagi RTSM yang memiliki: a. Anak usia di bawah 6 tahun Rp. 800.000 b. Ibu hamilmenyusui c. Anak usia SDMI d. Anak usia SMPMTs Rata-rata bantuan per RTSM Bantuan minimum per RTSM Bantuan maksimum per RTSM Rp. 800.000 Rp. 400.000 Rp. 800.000 Rp. 1.390.000 Rp. 600.000 Rp. 2.200.000 Universitas Sumatera Utara 47 Bantuan terkait kesehatan berlaku bagi RTSM dengan anak di bawah 6 tahun dan ibu hamilnifas. Besar bantuan ini tidak dihitung berdasarkan jumlah anak. Besar bantuan adalah 16 rata-rata pendapatan RTSM per tahun. Batas minimum dan maksimum adalah antara 15-25 pendapatan rata-rata RTSM per tahun. http:www.pkh.depsos.go.idTentang PKHProses PKH 16 Maret 2012 diakses pada tanggal 05-10-2012 pukul 14.00 WIB.

2.4.7 Sasaran Penerima Program Keluarga Harapan

Sasaran atau penerima bantuan Program Keluarga Harapan adalah Rumah Tangga Sangat Miskin RTSM yang memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak usia 0-15 tahun danatau ibu hamilnifas dan berada pada lokasi terpilih. Penerima bantuan adalah lbu atau wanita dewasa yang mengurus anak pada rumah tangga yang bersangkutan jika tidak ada lbu maka: nenek, tantebibi, atau kakak perempuan dapat menjadi penerima bantuan. Jadi, pada kartu kepesertaan Program Keluarga Harapan pun akan tercantum nama ibuwanita yang mengurus anak, bukan kepala rumah tangga. Untuk itu, orang yang harus dan berhak mengambil pembayaran adalah orang yang namanya tercantum di Kartu Program Keluarga Harapan. Calon Penerima terpilih harus menandatangani persetujuan bahwa selama mereka menerima bantuan, mereka akan: 1 Menyekolahkan anak 7-15 tahun serta anak usia 16-18 tahun namun belum selesai pendidikan dasar 9 tahun wajib belajar 2 Membawa anak usia 0-6 tahun ke fasilitas kesehatan sesuai dengan prosedur kesehatan Program Keluarga Harapan bagi anak Universitas Sumatera Utara 48 3 Untuk ibu hamil, harus memeriksakan kesehatan diri dan janinnya ke fasilitas kesehatan sesuai dengan prosedur kesehatan Program Keluarga Harapan bagi lbu Hamil.

2.5 Kesejahteraan Sosial

Masalah kesejahteraan sosial tidak bisa ditangani oleh sepihak dan tanpa teroganisir secara jelas kondisi sosial yang dialami masyarakat. Perubahan sosial yang secara dinamis menyebabkan penanganan masalah sosial ini harus direncanakan dengan matang dan berkesinambungan. Karena masalah sosial akan selalu ada dan muncul selama pemerintahan masih berjalan dan kehidupan manusia masih ada. Kesejahteraan sosial mencakup penyediaan pertolongan dan proses-proses yang secara langsung berkenaan dengan penyembuhandan pencegahan masalah- masalah sosial, pengembangan sumber daya manusia, dan perbaikan kualitas hidup itu meliputi pelayanan-pelayanan sosial bagi individu-individu dan keluarga- keluarga juga usaha-usaha untuk memperkuat atau memperbaiki lembaga-lembaga. Kesejahteraan sosial sebagai suatu kondisi yang dapat dari rumusan Undang- Undang No.11 Tahun 2009 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial, Perlindungan dan Kesejahteraan Sosial merupakan hal-hal yang berkaitan dengan keterlantaran baik anak maupun lanjut usia, kecacatan, ketunasusilaan, bencana alam, dan bencana sosial. Hal ini sesuai dengan yang diamanatkan oleh pasal 28H ayat 1, 2 dan 3 perubahan kedua pasal 34 ayat 1 dan 2 perubahan UUD 1945. Menurut catatan Departemen Sosial, pada tahun 2003 jumlah anak terlantar sekitar 4,12 juta jiwa dan Universitas Sumatera Utara 49 jumlah penyandang cacat tercatat 1,66 juta jiwa serta jumlah fakir miskin yang ditangani berjumlah sekitar 14,53 juta jiwa. Penanganan masalah kesejahteraan sosial PMKS khususnya fakir miskin bila dilakukan tidak tepat akan berakibat pada kesenjangan sosial yang semakin meluas, dan berdampak pada lemahnya ketahanan sosial masyarakat, serta dapat mendorong terjadinya konflik sosial, terutama bagi kelompok masyarakat yang tinggal didaerah terpencil dan perbatasan Republik Indonesia.

2.6 Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Respon Peserta Program Keluarga Harapan (PKH) Terhadap Pelaksanaan Program Keluarga Harapan Di Desa Landuh Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang

9 730 139

Efektivitas Pelaksanaan Program Keluarga Harapan Di Kelurahan Titi Kuning Kecamatan Medan Johor

61 267 133

Program Keluarga Harapan (Studi Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Di Kelurahan Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang )

5 47 93

Efektifitas Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) Di Kecamatan Medan Johor

20 128 113

Respon Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) Di Kelurahan Sei Kera Hilir II Kecamatan Medan Perjuangan

0 6 113

Respon Peserta Program Keluarga Harapan (PKH) Terhadap Pelaksanaan Program Keluarga Harapan Di Desa Landuh Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Respon - Respon Peserta Program Keluarga Harapan (PKH) Terhadap Pelaksanaan Program Keluarga Harapan Di Desa Landuh Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang

0 0 51

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Respon Peserta Program Keluarga Harapan (PKH) Terhadap Pelaksanaan Program Keluarga Harapan Di Desa Landuh Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang

1 0 10

Respon Peserta Program Keluarga Harapan (PKH) Terhadap Pelaksanaan Program Keluarga Harapan Di Desa Landuh Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang

1 1 15

RESPON MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

0 0 17