Sejarah Perkembangan Pondok Modern Darussalam Gontor

A. Sejarah Perkembangan Pondok Modern Darussalam Gontor

  Secara historis Pondok Modern Darussalam Gontor berasal dari pondok pesantren tradisional yang terletak di Tegalsari 10 KM sebelah selatan kota Ponorogo atau 3 KM sebelah barat Gontor sekarang. Pondok ini didirikan oleh Kiyai Ageng Muhammad besari pada abad ke-18 dan mencapai puncaknya ketika

  dipimpin oleh Kyai Hasan Anom Besari (1800-1862). 1

  Pondok Modern Darussalam Gontor telah banyak mengukir prestasi baik dalam skala lokal maupun nasional. Pondok yang dirintis Kiai RM Hadikusumo Sulaiman Jamal dan Putranya Kiai Archam Anom Besari, alumninya menyebar ke seluruh pelosok tanah air dengan berbagai macam profesi. RM. Hadikusumo merupakan cucu dari kanjeng Pangeran Hadiraja Adipati Anom dari Kesultanan

  Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat. 2

  Pada periode berikutnya, mulai surut, dan ketika dipimpin oleh Kyai Santoso Anom Besari santrinya tinggal sedikit dan pengajarannya hanya dipusatkan di masjid kecil yang berada di depan rumah kiyai. Kyai santoso wafat, pondok pesantren tradisional Gontor yang dibangun oleh Kyai Sulaiman jamaluddin

  benar-benar sirna. 3

  1 Juhaya S. Praja dan Mukhlisin Muzarie, Pranata Ekonomi Islam: Wakaf, (Jawa Barat:

  STAIC Press, 2009), hlm. 176. 2

  Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Direktori Pesantren,

  (Departemen Agama Republik Indonesia, 2007), hlm. 204. 3

  Juhaya S. Praja dan Mukhlisin Muzarie, Pranata Ekonomi Islam, …….., hlm. 176.

  Tidak ada dokumentasi yang jelas mengenai kapan Pondok Gontor generasi pertama runtuh. Namun, dari berbagai penuturan disampaikan bahwa diantara penyebab keruntuhannya adalah tiadanya antisipasi terhadap penyiapan kader-

  kader yang akan melanjutkan perjuangan pondok pada masa mendatang. 4

  Sepeninggal Kyai Santoso, Ibu Nyai tetap berusaha untuk meneruskan perjuangan suaminya, tiga orang putranya bernama Ahmad Sahal (Anak kelima), Zaenuddin Fannani (anak keenam) dan Imam Zarkasyi (anak bungsu) dikirimkan ke pondok pesantren salaf dan modern dengan harapan kelak dapar menghidupkan

  kembali pondok Gontor yang telah sirna. 5

  Kebangkitan Darussalam menjadi pondok pesantren modern diawali oleh KH.Ahmad Sahal, 12 Rabi’ul Awal 1345 H atau 9 Oktober 1926 M. KH Ahmad Sahal adalah kakak dari KH. Zainuddin Fanani dan KH. Imam Zarkasyi. Ketika Pesantren tersebut tengah mengawali untuk memodernisasi dirinya. Imam Zarkasyi sedang belajar di Solo (1925) dan melanjutkan ke Sekolah Normal

  Islam, pimpinan Mahmud Yunus di Padang, Sumatera Barat. 6

  Sedangkan Zainuddin Fanani menjadi School Opzsier di Bengkulen. Mereka belajar kepada kiyai pondok itu dengan penuh ketekunan dan keikhlasan; mempergunakan ilmu yang telah didapat dan menyebarkanya kepada kalangan

  masyarakatnya masing-masing. 7

  4 Mardiyah, Kepemimpinan Kiyai Dalam Memelihara Budaya Organisasi, (Malang:

  Aditya Media Publishing, 2012), hlm. 127. 5

  6 Juhaya S. Praja dan Mukhlisin Muzarie, Pranata Ekonomi Islam, …….., hlm. 177.

  Tim Penyusun, Sejarah Balai Pendidikan Pondok Modern Gontor Indonesia dari

  Zaman Wali ke Zaman Tegalsari, (Ponorogo: Gontor Pres, 1997), hlm. 12. 7

  Ibid.

  Langkah pertama yang dilakukan Kyai Ahmad Sahal untuk memperbaiki kondisi masyarakat tersebut adalah membina dan mendidik anak-anak desa dengan kegiatan pendidikan Tarbiyatul Athfal (Pendidikan Anak-anak) (1926). Dengan adanya kegiatan-kegiatan kependidikan tersebut, orang-orang dari luar desa mulai berdatangan ke Gontor. Karena banyaknya peminat, Tarbiyatul Athfal Gontor membuka beberapa cabang di desa-desa sekitar Gontor yang kemudian

  diberi nama Tarbiyatul Islam (Pendidikan Islam). 8

  Pada waktu Tarbiyatul Athfal berjalan 7 tahun, Ahmad Sahal membuka madrasah tingkat lanjutan yang diberi nama “Sullamul Mutaallimin”, lama belajarnya 3 tahun untuk menampung minat siswa yang ingin melanjutkan

  pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. 9

  Kedatangan K.H. Imam Zarkasyi sangat dinanti-nantikan oleh kakaknya, karena dialah yang akan membawa program baru tersebut. Lebih kurang selama sebelas tahun, mulai tahun 1925 sampai tahun 1936, K.H. Imam Zarkasyi menghabiskan usianya keluar dari kampong halamannya untuk belajar. Setibanya di Gontor, K.H. Imam Zarkasyi langsung mengembangkan Pondok Gontor baru

  yang telah dimulai oleh kakaknya. 10

  Perjuangan tersebut dilakukan K.H. Imam Zarkasyi dengan menawarkan pendidikan alternative yang mengintegrasikan kedua sistem, yakni pendidikan formal berjenjang dengan pendidikan pondok. Lebih lanjut pada tahun 1940,

  Tim Penyusun, Biografi K.H. Imam Zarkasyi: Dari Gontor Merintis Pesantren Modern,

  (Ponorogo: Gontor Press, 1996), hlm. 43. 9

  10 Juhaya S. Praja dan Mukhlisin Muzarie, Pranata Ekonomi Islam, …….., hlm. 177.

  Tim Penyusun, Biografi K.H. Imam Zarkasyi: …….., hlm. 42.

  Imam Zarkasyi mendirikan pesantren tinggi (Ma’had Aly). 11 Sementara itu, Kyai Zainuddin Fanani yang masih sekolah di School Opzsier di Bengkulen,

  kepulangannya pun dinantikan karena gagasan-gagasannya sebagai salah satu pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor sangat diperlukan. 12

  Tujuan pondok modern gontor yang paling utama adalah untuk mempersiapkan kader-kader bagi masyarakat Islam di Indonesia, dengan mengkombinasikan kelebihan-kelebihan sistem pendidikan Pondok kuno dengan teori dan praktek pendidikan modern. Berbagai model-model lembaga pendidkan yang telah memperngaruhi Gontor, mereka menyebut Al-Azhar, Aligarh,

  Shantiniketan, dan Syanghit. 13

  Pondok Modern Darussalam Gontor merupakan salah satu Pondok Pesantren yang sangat berperan dalam mewarnai pendidikan Indonesia bahkan Asia Tenggara. Seluruh potensi dan kemampuan dicurahkan untuk merealisasikan misi tersebut. Hal ini semakin dipertegas dengan tidak terlibatnya Pondok Modern Darussalam Gontor dalam politik praktis, serta tidak berafiliasi kepada organisasi kemasyarakatan apapun, sehingga dapat secara independen menentukan langkah dan memiliki ruang gerak yang lebih luas dalam bidang pendidikan dan

  pengajaran. 14

  12 Juhaya S. Praja dan Mukhlisin Muzarie, Pranata Ekonomi Islam, …….., hlm. 177. 13 Tim Penyusun, Biografi K.H. Imam Zarkasyi: …….., hlm. 41. Lance Castles, Gontor Sebuah Catatan Lama, (Ponorogo: Trimurti Gontor, 1991), hlm.

  Ahmad Suharto, Profil Pondok Modern Darussalam Gontor, (Ponorogo: Darussalam

  Press , 2011), hlm. 1.

  Saat ini Pondok Modern Darussalam Gontor tumbuh begitu pesat. Berikut merupakan perkembangan Pondok Modern Darussalam Gontor di Indonesia.

  Tabel 3.1

  Rekapitulasi Siswa Pondok Modern Darussalam Gontor dan Pondok Cabang. 15 No Pondok Modern Lokasi

  Santri

  1 Gontor 1

  Gontor Ponorogo

  2 Gontor 2

  Madusari Ponorogo

  3 Gontor 3

  Nggu urah Kediri

  4 Gontor Putri 1 Mantingan Ngawi

  5 Gontor Putri 2 Mantingan Ngawi

  6 Gontor Putri 3 Karangbanyu Ngawi

  7 Gontor Putri 4 Kendari Sul Tenggara

  8 Gontor Putri 5 Kandangan Kediri

  9 Gontor Putri 6 Poso Sulawesi Tengah

  10 Gontor Putri 7 Pekan Baru Riau

  11 Gontor 5

  Kaliagung Banyuwangi

  12 Gontor 6

  Magelang Jawa Tengah

  13 Gontor 7

  Kendari Sul Tenggara

  14 Gontor 8

  Way Jepara Lampung

  15 Gontor 9

  Kalianda Lampung

  16 Gontor 10

  Darul Amin Aceh

  Sulit Air Padang

  18 Gontor 12

  Tanjung Jabung Timur Jambi

  19 Gontor 13

  Poso Sulawesi Tengah

  15 Informasi diperoleh melalui Sekretaris Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, tanggal 23 Oktober 2014.

  Tabel 3.2 Kegiatan Harian

  Pondok Modern Darussalam Gontor 16

  1. Bangun tidur

  1 04.00-05.30

  2. Shalat Subuh berjamaah

  3. Pembinaan kemampuan berbahasa Arab dan Inggris

  4. Membaca Al-Qur’an

  3. Kursus-kursus bahasa, kesenian, keterampilan, dsb

  3 06.00-06.45

  1. Makan pagi

  2. Persiapan masuk kelas

  4 07.00-12.50

  Masuk kelas pagi

  5 12.50-13.00

  Keluar kelas

  6 13.00-14.00

  1. Shalat Zuhur berjamaah

  2. Makan siang

  7 14.00-15.00

  Masuk kelas sore

  8 15.00-15.45

  1. Shalat Ashar berjamaah

  2. Membaca Al-Qur’an

  9 15.45-16.45

  Aktivitas bebas

  10 16.45-17.15

  Mandi dan persiapan ke Masjid untuk jamaah Maghrib

  11 17.15-18.30

  1. Shalat Maghrib berjamaah

  2. Membaca Al-Qur’an

  12 18.30-19.30

  Makan Malam

  13 19.30-20.00

  Shalat Isya berjamaah

  14 20.00-22.00

  Belajar malam bersama di kelas-kelas

  15 22.00-04.00

  Istirahat dan tidur

  16 Informasi dari Bagian Staff Pengasuhan Santri Pondok Modern Darussalam Gontor,

  tanggal 24 Oktober 2014.

  Tabel 3.3 Kegiatan Mingguan

  Pondok Modern Darussalam Gontor 17

  Tidak ada perubahan dari jadwal harian Pagi hari seperti jadwal harian, malam hari, setelah jamaah Isya latihan pidato (muhadharah) dalam

  2 Minggu

  Bahasa Inggris untuk kelas I-IV, kelas V diskusi, dan kelas VI menjadi pembimbing untuk kelompok latihan pidato.

  3 Senin

  Tidak ada perubahan dari jadwal harian. Pagi hari, setelah jamaah shubuh, latihan percakapan

  4 Selasa

  bahasa Arab Inggris, dilanjutkan lari pagi wajib untuk para santri.

  5 Rabu

  Tidak ada perubahan dari jadwal harian. Dua jam terakhir pelajaran pagi digunakan untuk

  6 Kamis

  latihan pidato dalam bahasa Arab. Siang, 13-45-16.00, latihan Pramuka. Malam, 20.00-21.30, muhadharah bahasa Indonesia Pagi hari kegiatan percakapan dalam bahasa