Pegawai Kecamatan Silimakuta Hasil Wawancara 1 Camat Kecamatan Silimakuta

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Camat Lamat Ludin Purba, beliau mengatakan: “Masalah biaya pengurusan Surat Keterangan Tanah, sesuai ketentuan hukum mengenai Agraria, yaitu 1 dari harga Tanah menjadi pemasukan kecamatan.” Wawancara Camat Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 22 Oktober 2013 Setiap pelayanan publik pasti memiliki kendala ataupun persoalan yang menghambat lancarnya pengurusan dan proses pelayanan yang diberikan. Tidak terkecuali pelayanan publik yang menyangkut pada pengurusan Surat Keterangan Tanah. Sehingga penulis menanyakan apa sebenarnya yang menjadi kendala dalam pengurusan Surat Keterangan Tanah pada Camat selaku informan kunci. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Camat Drs. Lamat Ludin Purba, beliau mengatakan: “Tidak ada kendala sebenarnya yang dihadapi dalam pengurusan Surat Keterangan Tanah, selain masalah penentuan batas-batas karena biasa tanah yang dibagi adalah tanah warisan sehingga kita harus menyelidiki dan bertanya kepada setiap keluarga.” Wawancara Camat Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 22 Oktober 2013

IV.1.2 Pegawai Kecamatan Silimakuta

Dalam melakukan wawancara terhadap beberapa pegawai Kecamatan Silimakuta, Penulis menyelesaikan wawancara kepada informan setelah hasil wawancara menemukan titik jenuh. Titik jenuh ditemukan peneliti setelah mewawancarai 10 orang pegawai pada Kantor Camat Silimakuta Kabupaten Universitas Sumatera Utara Simalungun. Adapun hasil wawancara dengan beberapa pegawai kantor camat Silimakuta adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui pemahaman para pegawai tentang pengertian kepemimpinan, maka penulis mengajukan pertanyaan kepada informan dalam penelitian, “ Apakah pengertian kepemimpinan menurut anda?” Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Sekretaris Camat, Robby Silalahi. SE, beliau mengatakan : “Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain anggotanya dan bisa mengayomi serta mendidik para anggota sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.” Wawancara Pegawai Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013 Kemudian hal yang sama juga disampaikan oleh Kasi Pemerintahan, Jhonson Samosir. Spd, beliau mengatakan bahwa: “Kepemimpinan adalah seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain agar dapat mengikuti apa yang di inginkan oleh seorang pemimpin tersebut dalam memajukan organisasiperusahaan.” Wawancara Pegawai Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013 Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Drs. Robensius Sembiring juga memberikan pengertian mengenai kepemimpinan, beliau mengatakan bahwa: “Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang lain tanpa memaksakan kehendak pribadi serta memberikan pelayanan yang prima, bisa mempunyai SDM Universitas Sumatera Utara yang memiliki standar SDM dan memahami dan mengerti akan bawahannya.” Wawancara Pegawai Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013 Sedangkan Kasubbag Tata Usaha Umum Nellyani Saragih berpendapat bahwa kepemimpinan adalah : “Suatu kemampuan yang sanggup mempengaruhi atau mendorong orang lain untuk berbuat sesuatu seperti yang diinginkan sipemerintah”. Wawancara Pegawai Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013 Dari jawaban para informan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian dari kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam mempengaruhi orang lain dalam hal ini bawahan tanpa memaksakan kehendak dan kepentingan pribadi, bersifat mengayomi dan mengerti akan bawahannya sehingga orang yang dipimpin mau mengikuti apa yang diperintahkan seorang pemimipin sehingga tercapai tujuan organisasi serta memberikan pelayanan yang prima. Untuk mengetahui bagaimana suasana kerja di lingkungan Kantor Camat Silimakuta, maka penulis menanyakan kepada informan, “Bagaimana suasana kerja yang dirasakan para pegawai pada Kecamatan Silimakuta?” Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Sekretaris Camat, Robby Silalahi. SE, beliau mengatakan : “Kalau suasana kerja di lingkungan kantor ini sudah sangat kondusif dan tidak ada masalah karena semua sudah sesuai tugas pokok dan fungsi tupoksi” Wawancara Pegawai Kecamatan Universitas Sumatera Utara Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013 Hal yang senada juga disampaikan oleh Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Drs. Robensius Sembiring, beliau mengatakan : “Disini suasana kerjanya cukup kondusif dan para pegawai bekerja tanpa ada tekanan dan beban tapi tetap bertanggung jawab terhadap pekerjaan masing-masing sehingga hasil pekerjaan jg maksimal. Selama ini belum ada masalah yang terlalu besar yang dihadapi.” Wawancara Pegawai Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013 Marajo Harianja, selaku Kasubbag Penyusunan Program, juga berpendapat kurang lebih sama dengan pendapat pegawai yang lain. Beliau mengatakan bahwa : “Saya dan para pegawai lainnya sangat merasa nyaman bekerja di kantor ini karena suasana kerja yang begitu kondusif dan penuh kekeluargaan.” Wawancara Pegawai Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013 Kasi Ketentraman dan Ketertiban Erpelina Purba juga mengutarakan pendapatnya, beliau berpendapat bahwa : “Suasana kerja dikantor Camat Silimakuta ini dinaungi atmosfer kekeluargaan dan pembagian tugas yang jelas antar pegawai. Mungkin hal ini bisa terjadi karena jumlah pegawai yang tidak besar sehingga memudahkan pimpinan untuk melakukan koordinasi antar pegawai sehingga tidak ada tumpang tindih pekerjaan. Artinya para pegawai cukup efektif dalam menjalankan Universitas Sumatera Utara tugasnya”. Wawancara Pegawai Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013 Dari pernyataan para informan diatas, peneliti menarik kesimpulan bahwa suasana kerja di Kantor Camat Silimakuta sudah sangat kondusif dan penuh kekeluargaan. Dengan suasana kerja yang seperti ini para pegawai merasa nyaman dan tanpa ada beban keterpaksaan dan tekanan tapi tetap bertanggung jawab terhadap pekerjaan mereka masing- masing sesuai tugas pokok dan fungsi tupoksi sehingga hasil pekerjaan akan maksimal. Untuk mengetahui bagaimana pola hubungan hierarki antara bawahan dengan atasan, maka penulis menanyakan kepada informan, “Bagaimana pola hubungan hierarki yang terjadi antara pimpinan dan bawahan?”. Hasil wawancara peneliti dengan Sekretaris Camat, Robby Silalahi. SE, beliau mengatakan bahwa : “Selama ini tidak pernah ada masalah saya dengan atasan Camat karena beliau sangat welcome dan legowo. Setiap ada permasalahan saya selalu sharing dengan beliau dan dengan bijak beliau selalu kasih masukan kepada saya.” Wawancara Pegawai Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013 Hal senada juga diungkapkan Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Drs. Robensius Sembiring, beliau juga mengatakan : “Bapak Camat sangat legowo dan bersifat mengayomi ketika setiap pegawai memiliki masalah. Beliau selalu mengarahkan dan memberi solusi atas permasalahan yang dihadapi. Tapi beliau Universitas Sumatera Utara juga memiliki ketegasan ketika pekerjaan telat diselesaikan atau kurang maksimal.” Wawancara Pegawai Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013 Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Demerita Girsang juga mengutarakan pendapat yang identik : “Bapak Camat merupakan tipe orang yang terbuka terhadap saran dan pendapat orang lain, walaupun saran dan pendapat tersebut datang dari bawahannya. Itulah yang menyebabkan komunikasi antara Bapak camat dengan kami berjalan dengan baik. Bapak Camat juga sanggup menjadi pelecut semangat kami dalam bekerja dengan motivasi-motivasinya”. Wawancara Pegawai Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013 Dengan demikian, dengan pernyataan dari para informan diatas dapat dikatakan bahwa hubungan hierarki antara para pegawai bawahan kepada camat atasan terjalin dengan baik. Gaya kepemimpinan demokratis benar-benar diterapkan Camat selaku pimpinan di kantor tersebut. Sehingga para pegawai merasa memiliki sosok pemimpin yang mengerti setiap keadaan pegawai, bersifat mengayomi dan sangat bijaksana dalam memberi solusi dan mengambil keputusan. Sedangkan dalam membangun komunikasi Camat selalu melakukan pertemuan dengan para pegawai dan memberi arahan, bimbingan serta rajin untuk mendatangi saat bekerja di ruangan kerja dan menanyakan tentang keluhan para pegawai. Untuk melihat bagaimana menilai kinerja para pegawai dan kiat apa yang dilakukan dalam meningkatkan kinerja para pegawai, maka penulis menanyakan Universitas Sumatera Utara langsung kepada para informan, “Bagaimanakah kualitas kinerja pegawai saat ini dan apa kiat yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja pegawai?”. Hasil wawancara dengan Sekretaris Camat, Robby Silalahi. SE, beliau mengatakan bahwa: “Selama ini kinerja para pegawai masih butuh perhatian lebih dan pembinaan serta pelatihan lagi sehingga para pegawai memiliki kualitas SDM yang bermutu. Tapi selama ini yang saya lihat kinerja para pegawai sudah bisa dikatakan baik memuaskan karena selalu tepat waktu dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan masing-masing. Untuk lebih meningkatkan lagi kinerja para pegawai selalu ada reward yang saya berikan minimal ucapan terima kasih agar para pegawai merasa dihargai hasil pekerjaan nya dan lebih termotivasi lagi.” Wawancara Pegawai Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013 Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja para pegawai selama ini memuaskan walau masih butuh pembinaan. Camat selaku pimpinan sudah sangat peduli atas pekerjaan para pegawai karena sering langsung mengawasi dan menilai langsung kinerja pegawai serta memberikan motivasi kepada para pegawai untuk lebih meningkatkan lagi kinerjanya dengan pemberian reward kepada pegawai yang berprestasi. Dengan adanya reward ini maka para pegawai akan lebih bersemangat dalam bekerja karena mereka merasa dihargai langsung setiap hasil pekerjaan yang telah mereka lakukan. Untuk mengetahui tentang kedisiplinan para pegawai di Kantor Camat Silimakuta, maka penulis menanyakan langsung kepada informan tentang Universitas Sumatera Utara bagaimana disiplin kerja para pegawai. Hasil wawancara dengan Sekretaris Camat, Robby Silalahi. SE, beliau mengatakan bahwa: “Karena ini adalah salah satu contoh organisasi, maka saya memandang kedisiplinan pegawai dari konteks disiplin kerjanya. Tingkat kedisiplinan pegawai pada kantor Camat Silimakuta ini sudah cukup baik, dilihat dari kemampuan pegawai untuk memenuhi standar-standar yang ditetapkan oleh pimpinan, seperti tata tertib atau ketentuan-ketentuan mis: jam masuk, istirahat, dan pulang kantor. Disamping itu, pimpinan juga mempunyai konsep tersendiri dalam memberikan sanksi kepada bawahan. Pak Camat tidak semena-mena memberikan sanksi, beliau memberitahu pelanggaran apa yang dibuat bawahannya, dan kepada yang bersangkutan juga diberi kesempatan membela diri sehingga tidak ada dendam yang dirasakan bawahan yang diberikan sanksi”. Wawancara Pegawai Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013 Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Drs. Robensus Sembiring juga berpendapat bahwa : “ Saya pribadi cukup menaaati peraturan-peraturan yang telah ditetapkan pimpinan, dan saya instruksikan lagi kepada anggota- anggota saya. Saya memandang penting kedisiplinan ini karena kedisiplinan ini kunci dari terwujudnya tujuan organisasi. Dalam konteks ini adalah kantor camat, maka tujuannya adalah untuk Universitas Sumatera Utara memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.” Wawancara Pegawai Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013 Dari pernyataan diatas maka tingkat kedisiplinan pegawai pada kantor Camat Silimakuta sudah cukup baik. Mereka selalu masuk kerja tepat waktu dan tetap berada diruang kerja saat jam kerja sehingga para pegawai tetap menjalankan kewajiban nya melayani masyarakat. Dengan tingkat kedisiplinan seperti ini maka akan berpengaruh juga terhadap kinerja para pegawai. Para pegawai pun jarang mendapat teguran akibat melanggar peraturan yang telah ditetapkan. Penulis juga menanyakan langsung kepada informan, “Seperti apa sistem pengawasan terhadap kerja yang dilakukan oleh camat kepada para pegawai?”. Hasil wawancara dengan Sekretaris Camat Robby Silalahi. SE, beliau mengatakan bahwa: “Biasanya sistem pengawasan yang dilakukan disini Camat langsung memantau dan mengecek ke ruang kerja masing-masing pegawai dan meminta laporan secara rutin untuk dilaporkan kepada beliau dan tiap bulan diadakan evaluasi.” Wawancara Pegawai Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013 Hal serupa juga disampaikan Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Demerita Girsang, beliau mengatakan: “Bapak Camat rutin memantau kinerja masing-masing pegawai dan memberi masukan dan saran tentang apa yang perlu Universitas Sumatera Utara diperbaiki. Menurut saya hal ini penting untuk dilakukan guna menyelaraskan standar kerja para pegawai agar tidak tertinggal dari standar-standar yang sudah ditetapkan” Wawancara Pegawai Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013 Dapat diketahui bahwa sistem pengawasan yang dilakukan Camat pimpinan terhadap kerja pegawai sudah cukup baik karena langsung memantau nya dengan mendatangi ruang kerja para pegawai dan menanyakan kepada para pegawai tentang masalah yang mereka hadapi dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga Camat selaku pimpinan dapat mengetahui dan mengevaluasi hasil kerja para pegawainya, apakah sudah memenuhi standar atau belum. Kemudian penulis juga menanyakan tentang bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan camat dalam meningkatkan kinerja birokrasi. Maka hasil wawancara dengan Kasubbag Tata Usaha Umum Nellyani Saragih, mengatakan bahwa : “Peran seorang pemimpin sangatlah berpengaruh dalam meningkatkan kinerja birokrasi dalam hal ini meliputi kinerja pegawai dan efektivitas kerja pegawai karena dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan Pak Camat yaitu sistem demokratis maka seluruh pegawai dilibatkan dalam pembuatan dan pengambilan kebijakan dan para pegawai juga bekerja sesuai tupoksi nya masing-masing.” Wawancara Pegawai Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013 Hasil wawancara dengan Sekretaris Camat Robby Silalahi. SE, beliau Universitas Sumatera Utara mengatakan bahwa: “Gaya kepemimpinan Camat amat sangat berpengaruh dalam peningkatan kinerja birokrasi. Hal ini dapat kita lihat dari output yang telah dihasilkan dari kinerja yang dilakukan oleh para pegawai kantor camat ini yaitu semuanya bermuara pada pelayanan kepada masyarakat yang makin baik. Misalnya dalam hal pengurusan E-KTP,SKT, KK dan lainnya dapat dilihat bahwa semuanya berjalan dengan baik dikecamatan kita ini. Hal ini bisa terjadi karena pengawasan, evaluasi dan masukan yang yang diberikan beliau kapada bawahannya”. Wawancara Pegawai Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013 Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa seorang pemimpin sangat berpengaruh besar dalam meningkatkan kinerja birokrasi dalam hal ini meliputi kinerja pegawai dan efektivitas kerja pegawai. Pemimpin harus bisa mengayomi dan memberi tanggung jawab penuh kepada bawahannya sehingga bawahan tidak merasa tertekan dan merasa nyaman dalam bekerja. Pemimpin juga harus menjalin hubungan baik dengan bawahan dan memberi apresiasi terhadap hasil kerja mereka sehingga bawahan akan merasa dihargai dan semakin termotivasi di dalam bekerja dan sering melakukan evaluasi agar mengetahui hasil kerja para bawahannya. Dengan demikian kinerja pegawai akan meningkat dan semakin efektif dan efisien.

IV.1.3 Masyarakat