salah satunya adalah SDM yang dalam hal ini adalah pegawai yang ada pada Kantor Camat Silimakuta Kabupaten Simalungun. Pemimpin harus mampu
menjadi orang yang bisa memberikan arahan, dorongan, serta bisa menciptakan optimisme kepada para bawahannya untuk bersama-sama memenuhi tujuan
organisasi secara maksimal, karena untuk bisa mencapai suatu tujuan organisasi secara maksimal maka dibutuhkan kerjasama dari semua pihak dalam
organisasi. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Camat selaku pimpinan di kantor
Camat Silimakuta menggunakan gaya kepemimpinan tipe demokrasi dalam menjalankan kepemimpinannya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa poin yang
telah disebut diatas ternyata sesuai dengan beberapa ciri-ciri gaya kepemimpinan tipe demokratis.Adapun ciri-ciri gaya kepemimpinan tipe demokratis yaitu tipe
demokratis mengutamakan masalah kerjasama sehingga terdapat koordinasi pekerjaan dari semua bawahan. Tipe demokratis menghadapi potensi sikap
individu, mau mendengarkan saran dan kritik yang sifatnya membangun. Tipe demokratis menitikberatkan pada aktifitas setiap anggota kelompok, sehingga
semua unsur organisasi dilibatkan dalam aktifitas, yang dimulai penentuan tujuan, pembuatan rencana keputusan dan disiplin. http:duniabaca.comhakekat-dan-
teori-kepemimpinan.html, diakses pada 25 Februari 2014, 22.45 WIB
V.2 Pembuatan Surat Keterangan Tanah
Pembuatan Surat Keterangan Tanah adalah diawali dari penyerahan dan pemeriksaan berkas hingga pengeluaran Surat Keterangan oleh pemerintahan
kecamatan. Berkas awal yang harus dilengkapi oleh masyarakat yang ingin memiliki Surat Keterangan Tanah adalah Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk
Universitas Sumatera Utara
serta Surat yang berisikan keterangan batas-batas tanah tersebut. Dilanjutkan pada proses lapangan yang dilakukan oleh pemerintahan kecamatan. Proses lapangan
yang dimaksud adalah melakukan pengecekan pada kebenaran tanah tersebut, batas-batas tanah dan pengukuran luas tanah. Secara sederhana dari apa yang
peneliti dapat dari penelitian yang dilakukan, berikut adalah tahapan-tahapan bagaimana pengurusan Surat Keterangan Tanah yang ada dikecamatan
Silimakuta. 1.
Masyarakat yang ingin memiliki Surat Keterangan Tanah dengan alasan apapun harus memasukan berkas. Berkas yang dimaksudkan merupakan
langkah atau tahapan awal dalam proses pengurusan Surat Keterangan Tanah.
2. Berkas yang dimasukkan oleh pengaju adalah Kartu Keluarga sebagai
bukti bahwa pengaju adalah salah satu anggota dari sebuah keluarga, Kartu Tanda Penduduk sebagai kejelasan data diri dan identitas pengaju serta
keterangan batas-batas yang terdiri dari dua surat, yaitu : a.
Surat PernyataanPengakuan Merupakan salah satu berkas yang harus disiapkan oleh masyarakat
sendiri, sebagai salah satu kelengkapan administrasi yang harus diserahkan kepada pemerintahan kecamatan. Surat Penyataan ini berisikan data diri
masyarakat pemilik tanah. Baik itu nama, umur, alamat, pekerjaan hingga hal yang berkaitan dengan posisi tanah, luas dan apakah telah diatasi oleh
sebuah bangunan atau tidak. Surat Pernyataan ini juga telah melampirkan dengan siapa-siapa saja tanah tersebut berbatasan. Surat pernyataan ini
menjadi kelengkapan yang sah secara hukum, sesuai dengan pernyataan
Universitas Sumatera Utara
masyarakat yang melakukan pengurusan Surat Keterangan Tanah yang bersedia dituntut dihadapan pihak-pihak yang berwenang sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku apabila kelak kemudian hari ternyata pernyataan tersebut salah. Kekuatan hukum pada Surat Pernyataan ini juga
diperkuat dengan adanya pernyataan yang ditandatangai masyarakat yang malakukan pengurusan Surat Keterangan Tanah yang bermaterai, serta
tanda tangan oleh saksi-saksi hingga diketahui oleh Kepala DesaLurah daerah tersebut.
b. Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah
Merupakan satu dari tiga surat yang akan dimiliki masyarakat nantinya, tidak berbeda dengan Surat pernyataanpengakuan karena surat ini juga di
buat oleh masyarakat sendiri. Surat ini merupaan pernyataan penguasaan fisik bidang tanah bersama antara pemilik tanah beserta saksi-saksinya.
Pada surat ini juga terdapat batas-batas tanah pengaju Surat Keterangan Tanah berbatasan dengan siapa. Berbeda dengan surat
pernyataanpengakuan yang hanya ditandatangani oleh saksi-saksi, pada surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah ini saksi-saksi yang terdiri
dari tondong, sanina dan anak boru tidak hanya menandatangai. Saksi- saksi tersebut juga memberikan data yang lebih spsesifik. Dimana saksi-
saksi harus mencantumkan nama, pekerjaan dan alamat. Surat ini juga sah secara hukum karena pengaju Surat Keterangan Tanah menandatangani
surat ini di atas materai, artinya apabila pernyataan atas tersebut salah pengaju bisa mendapatkan hukuman sesuai peraturan yang berlaku
mengenai surat yang bermaterai.
Universitas Sumatera Utara
3. Dalam tahapan awal ini masyarakat sebagai pengaju jelas terlibat sebagai
pihak yang berkeinginan. Tondong, sanina dan anak boru merupakan saksi-saksi yang terlibat dalam awal ini. Saksi-saksi disini memberikan
peran dalam menandatangani surat pernyataanpengakuan dan surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah
4. Proses lapangan merupakan tahapan kedua yang menjadi keharusan dalam
pengurusan Surat Keterangan Tanah. Tahapan ini merupakan tahapan yang menggunakan cukup waktu, sehingga lama tidaknya penyelesaian surat
dipengaruhi oleh tahapan ini. 5.
Dalam Proses lapangan yang dilakukan adalah pengecekan terhadap kebenaran tanah tersebut. Untuk memastikan tanah yang akan dikeluarkan
suratnya benar-benar milik masyarakat yang mengajukan. Setelah didapat kebenarannya maka dilakukan pengecekan apakah batas-batas yang
dilampirkan pengaju adalah benar. Serta apakah ada kesesuaian luas yang dilampirkan pengaju dengan yang diukur oleh kelurahan. Hal ini menjadi
sangat penting untuk menghindarkan adanya ketidaksesuaian dan permasalahan kedepannya, baik antara keluarga si pemilik tanah atau
dengan siapa tanah itu berbatasan 6.
Proses lapangan melibatkan masyarakat pengaju yang akan diminta keterangan mengenai batas dan luas serta pihak yang benar-benar tahu
letak tanah tersebut. Kepala Lorong menjadi pihak yang mengetahui apakah sipengaju benar-benar masyarakat yang bertempat tinggal sesuai
tanah yang akan dikeluarkan Surat Keterangan Tanahnya. Sementara pihak pemerintahan kecamatan menjadi pihak yang dominan akan proses ini,
Universitas Sumatera Utara
dimana pihak pemerintahan kecamatan adalah pihak yang secara langsung melihat batas-batas, melakukan pengecekan hingga melakukan
pengukuran tanah tersebut. 7.
Pengeluaran surat merupakan tahapan akhir setelah melewati beberapa tahapan sebelumnya. Tahapan ini adalah penyelesaian dari pengurusan
Surat Keterangan Tanah. 8.
Surat Keterangan Tanah yang telah sah dimiliki oleh masyarakat. Dimana menerangkan data diri masyarakat yang memiliki tanah, kepemilikan atas
sebidang tanah beserta luas tanah tersebut dan batas-batas tanah tersebut dan pihak kecamatan membenarkan bahwa tanah tersebut adalah miliki
masyarakat yang bersangkutan dan digunakan sebagai tanah untuk keperluan apa. Kecamatan juga menjelaskan bahwa tanah tersebut bebas
dari silang sengketa baik mengenai penguasanya, luas maupun batas- batasnya dengan pihak lain dan tidak dikenaka suatu sitaan atau tersangkut
sebagai tanggungan untuk sesuatu atau diberati dengan beban-beban lain. Surat ini telah sah karena telah ditandatangai oleh camat. Surat Keterangan
Tanah ini akan keluar dan ditandatangani apabila telah melewati proses pengurusan seperti yang telah dibahas sebelumnya.
Dalam hal masalah pembiayaan, sesuai hasil penelitian yang penulis dapatkan, ada perbedaan pendapat dari kecamatan dan masyarakat. Pembedaan
pendapat ini bisa jadi karena tidak adanya informasi yang diberikan dan berdampak pada ketidaktahuan oleh masyarakat.
Dari informasi yang penulis dapat, yaitu sesuai ketentuan dalam agraria pengurusan akan Surat Keterangan Tanah memang dikenakan pembiayaan.
Universitas Sumatera Utara
Pembiayaan pengurusan Surat Keterangan Tanah yang dibebankan kepada masyarakat adalah 1 dari harga tanah mereka. Sebagai contoh, masyarakat akan
melakukan pengurusan Surat Keterangan Tanah kepada kecamatan, dengan luas tanah + 100 m. Jika harga tanah permeternya adalah Rp. 200.000,- maka 1 biaya
yang dibebankan kepada masyarakat dari harga tanah adalah 100x200.000 x 1100. Jadi kisaran harga yang dibayar masyaraat untuk kecamatan adalah
Rp.200.000. Informasi ini perlu diketahui oleh masyarakat, sehingga masyarakat tidak
berpendapat bahwa biaya yang dibebankan kepada mereka adalah korupsi atau pungutan liar. Selain itu, Camat sebagai pemimpin juga harus mampu menangani
dan mengkomandoi pegawai lainnya untuk tidak melakukan kutipan lain selain biaya yang sesuai dengan ketentuan.
V.3 Keluhan Masyarakat dalam Pengurusan Surat Keterangan Tanah