2013 Weber memandang birokrasi sebagai birokrasi rasional atau ideal sebagai
unsur pokok dalam rasionalisasi dunia modern, yang baginya jauh lebih penting dari seluruh proses sosial. Sarundajang, 2003
Dari berbagai pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa birokrasi sesungguhnya dapat dipahami dan diberi pengertian sebagai suatu sistem kerja
yang berlaku dalam organisasi yang mengatur interaksi sosial baik kedalam maupun keluar. Secara spesifik birokrasi publik pemerintahan dapat dimaknai
sebagai institusi atau agen pemerintahan yang dilengkapi dengan otoritas sistematik dan rasional dengan aturan-aturan yang lugas.
I.5.4.3 Efisiensi, efektivitas dan kesehatan organisasi birokrasi
Kinerja birokrasi merupakan ukuran dari usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerja pada periode tertentu dalam suatu sistem kerja sebuah
organisasi. Ukuran kinerja birokrasi, bukan hanya kinerja perorangan personal perfomance atau suatu unit, tetapi juga yang diukur adalah kinerja organisasi
social perfomance. Ada dua aspek penting dalam pengukuran kinerja,yaitu aspek efektivitas dan efisiensi. Efektivitas berkaitan seberapa jauh sasaran telah
dapat dicapai, dan efisiensi menunjukkan bagaimana mencapainya, yakni dibanding dengan usaha, biaya atau pengorbanan yang harus
dikeluarkan. Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan organisasi
dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasaran. Dengan perkataan lain efektivitas adalah hasil guna yang dicapai oleh organisasi untuk mencapai sasaran
atau tujuannya. Jadi, makna efektivitas memiliki konsep yang lebih luas dari
Universitas Sumatera Utara
pada konsep efisiensi. Efektivitas dapat berkaitan dengan variabel internal dan juga berkaitan dengan variabel eksternal organisasi. Sedangkan efisiensi hanya
berkaitan dengan proses internal organisasi, yaitu perbandingan yang rasional atau terbaik antara Input dengan Output.
Efisiensi berkaitan dengan pencapaian Output. Sedangkan Output diakibatkan dari Input. Dengan demikian efisiensi adalah perbandingan terbaik
antara hasil Output yang diperoleh dan kegiatan yang dilakukan serta sumber- sumber atau input yang dipergunakan dalam sumber-sumber tersebut tercakup
tenaga kerja, biaya, material, alat-alat kerja, waktu dan sebagainya. Kondisi kesehatan organisasi, dilihat dari sudut pandang sasaran output
merupakan proses, bukan hasil atau kinerja yang dihasilkan oleh organisasi. Akan tetapi dari sasaran sistem, adalah merupakan output dari proses itu
sendiri. Dengan kata lain organisasi yang sehat merupakan output dari sasaran sistem, dimana organisasi mampu menciptakan suasana yang harmonis antara
semua unsur yang terlibat dalam proses organisasi. Kinerja organisasi yang sehat menurut Martani dicirikan oleh tingginya
perhatian atasan terhadap bawahan, semangat, loyalitas dan kerjasama yang sangat dinamis, saling percaya dan komunikasi antara pegawai dengan pimpinan,
tingginya otonomi dan desentralisasi dalam pengambilan keputusan, tumbuhnya komunikasi vertikal dan horizontal yang lancar dalam organisasi dan
organisasi memiliki sistem imbalan yang merangsang setiap individu kelompok berprestasi.
I.5.5 Gaya Kepemimpinan Camat Dalam Meningkatkan Kinerja Birokrasi