mengatakan bahwa: “Gaya kepemimpinan Camat amat sangat berpengaruh dalam
peningkatan kinerja birokrasi. Hal ini dapat kita lihat dari output yang telah dihasilkan dari kinerja yang dilakukan oleh para
pegawai kantor camat ini yaitu semuanya bermuara pada pelayanan kepada masyarakat yang makin baik. Misalnya dalam
hal pengurusan E-KTP,SKT, KK dan lainnya dapat dilihat bahwa semuanya berjalan dengan baik dikecamatan kita ini. Hal ini bisa
terjadi karena pengawasan, evaluasi dan masukan yang yang diberikan beliau kapada bawahannya”. Wawancara Pegawai
Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, 24 Oktober 2013 Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa seorang pemimpin
sangat berpengaruh besar dalam meningkatkan kinerja birokrasi dalam hal ini meliputi kinerja pegawai dan efektivitas kerja pegawai. Pemimpin harus bisa
mengayomi dan memberi tanggung jawab penuh kepada bawahannya sehingga bawahan tidak merasa tertekan dan merasa nyaman dalam bekerja. Pemimpin
juga harus menjalin hubungan baik dengan bawahan dan memberi apresiasi terhadap hasil kerja mereka sehingga bawahan akan merasa dihargai dan
semakin termotivasi di dalam bekerja dan sering melakukan evaluasi agar mengetahui hasil kerja para bawahannya. Dengan demikian kinerja pegawai akan
meningkat dan semakin efektif dan efisien.
IV.1.3 Masyarakat
Sebagai Informan tambahan, penulis memilih beberapa masyarakat yang dapat dan berkeinginan untuk diwawancarai. Masyarakat di sini adalah mereka
Universitas Sumatera Utara
yang bertempat tinggal di beberapa DesaKelurahan pada Kecamatan Silimakuta. Karakteristik masyarakat difokuskan kepada beberapa masyarakat yang menyebar
di beberapa desakelurahan. Hal tersebut dilakukan penulis untuk mengetahui pendapat masyarakat dari beberapa desakelurahan di Kecamatan Silimakuta.
Adapun karakteristik masyarakat sebagai informan tambahan yang diperoleh penulis dilapangan adalah:
Tabel IV.1.3.1 Karakteristik Informan Tambahan No
Nama Usia
Jenis Kelamin
Pekerjaan Desa
Kelurahan 1
Ranto Saragih 54 thn
Pria Wiraswasta Saribudolok
2
Bungamin Sinaga
42 thn Wanita
Guru Saribudolok
3 Joslem Munthe
47 thn Pria
Petani Sibangun
Meriah
4 Tuppak Saragih
38 thn Pria
Pedagang Sibangun
Meriah
5
Rohman Jawak 40 thn
Pria Petani
Purba Sinombah
6 Deliani Saragih
32 thn Wanita
IRT Purba
Sinombah
7 Parlindungan
Purba 40 thn
Pria Wiraswasta
Purba Tua
8 Wilser Saragih
45 thn Pria
Petani Purba Tua
Universitas Sumatera Utara
9
Apriana Girsang
30 thn Wanita
IRT Sinar Baru
10 Hardiman
Sinaga 47 thn
Pria Pedagang
Purba Tua Baru
Sumber: Hasil Penelitian 2013 Data tersebut disusun secara acak dan merupakan masyarakat yang
berhasil penulis ambil informasinya. Data lain yang mendukung masyarakat tersebut adalah usia, jenis kelamin dan pekerjaan. Pada data yang menunjukan
tempat masyarakat tinggal, peneliti mengambil beberapa DesaKelurahan. Peran seorang pemimimpin dan gaya kepemimpinannya tentu
berpengaruh terhadap kinerja birokrasi dalam hal ini kinerja pegawai dan efektifitas kerja pegawai, dan hal itu pasti berimbas terhadap baik tidaknya
kualitas pelayanan publik. Dengan alasan tersebut, penulis melakukan wawancara dengan beberapa masyarakat sebagai penikmat pelayanan publik
dalam hal ini khususnya yang pernah melakukan pengurusan Surat Keterangan Tanah dengan memunculkan pertanyaan “Bagaimana pandangan BapakIbu
melihat pengurusan pelayanan publik di Kecamatan Silimakuta? Joslem Munthe menjawab:
“Pelayanan publik yang dilakukan oleh kecamatan silimakuta saat ini sudah cukup baik. Dapat saya katakan cukup baik karena
pada saat pengurusan E-KTP, kami sekeluarga mendapatkan pelayanan cukup baik dan dalam jangka waktu 2 bulan KTP yang
baru sudah kami terima. Juga terkait dengan SKT yang pernah saya urus tidak banyak kendala yang saya hadapi” Wawancara
Universitas Sumatera Utara
masyarakat Desa Sibangun Meriah Kecamatan Silimakuta, 29 Oktober 2013
Parlindungan Purba menjawab: “Pandangan saya mengenai pelayanan yang diberikan oleh pihak
kecamatan sudah cukup baik, prosesnya tidak terlalu berbelit-belit dan tidak memakan waktu yang cukup lama” Wawancara
masyarakat Desa Purba Tua Kecamatan Silimakuta, 02 November 2013
Sehubungan pengurusan Surat Keterangan Tanah yang menjadi tujuan wawancara penulis terhadap masyarakat, maka penulis mencoba mengajukan
pertanyaan tentang dorongan atau penyebab sehingga masyarakat mau melakukan pengurusan atau pembuatan Surat Keterangan Tanah.
Wilser Saragih menjawab: “Alasan saya melakukan pengurusan Surat Keterangan Tanah
adalah untuk menjamin apakah tanah tersebut tidak terlibat dalam sengketa dan untuk tidak adanya keraguan serta memperkuat
status tanah yang akan saya miliki tersebut.” Wawancara masyarakat Desa Purba Tua Kecamatan Silimakuta, 02 November
2013 Hal yang sama juga di ungkapkan salah satu masyarakat yang bertempat
tinggal di Desa Purba Sinombah. Secara singkat Bapak Rohman Jawak menjawab:
“Untuk menghindari jika di belakang hari tanah tersebut bermasalah dan untuk memperkuat status tanah tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
hak saya.” Wawancara masyarakat Desa Purba Sinombah Kecamatan Silimakuta, 30 Oktober 2013
Bapak Ranto Saragih menjawab : “Agar kita tahu batas-batas tanah milik kita dan juga supaya
menjadi bukti tanah itu milik siapa.” Wawancara masyarakat Kelurahan Saribudolok Kecamatan Silimakuta, 28 Oktober 2013
Seperti permasahan yang dimunculkan penulis pada latar belakang penelitian, salah satu yang menjadi hambatan yang mempengaruhi ketidakinginan
masyarakat dalam melakukan pengurusan Surat Keterangan Tanah adalah pengurusan yang di nilai terlalu berbelit-belit dan dengan biaya yang cukup
memberatkan masyarakat. Karena alasan ini maka penulis melakukan wawancara terhadap beberapa masyarakat dengan mengajukan pertanyaan, bagaimana
BapakIbu melihat pengurusan Surat Keterangan di Kecamatan Silimakuta jika dilihat dari proses dan waktu?
Ibu Deliani saragih menjawab : “Proses pengurusan Surat Keterangan Tanah agak sedikit lamban
karena memakan waktu sampai berbulan-bulan baru selesai.” Wawancara masyarakat Desa Purba Sinombah Kecamatan
Silimakuta, 30 Oktober 2013 Jawaban Ibu Apriana Girsang adalah :
“Pengurusan Surat Keterangan Tanah yang pernah saya lakukan lumayan cepat dan tidak berbelit-belit.” Wawancara masyarakat
Desa Sinar Baru Kecamatan Silimakuta, 04 November 2013 Tuppak Saragih menjawab :
“Pengurusan yang saya lakukan di kantor kecamatan baru-baru
Universitas Sumatera Utara
ini lumayan cepat dan tidak bertele-tele.” Wawancara masyarakat Desa Sibangun Meriah Kecamatan Silimakuta, 29
Oktober 2013 Dari jawaban diatas yang diperoleh dari informan yang berbeda, terlihat
adaya perbedaan mengenai proses pengurusan Surat Keterangan Tanah. Maka penulis mencoba mengkonfirmasi hal ini dengan pihak kecamatan. Pihak
kecamatan menjelaskan perbedaan waktu pengurusan Surat Keterangan Tanah bisa karena tergantung lama tidaknya penyelidikan yang dilakukan.
Berkaitan masalah lamanya pengurusan, masalah biaya juga menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan, mengingat banyaknya pemungutan liar yang
dilakukan di setiap pelayanan publik yang diberikan pemerintahan kepada masyarakat. Maka peneliti juga menanyakan, seberapa besar sebenarnya biaya
yang dibebankan kepada masyarakat dalam pengurusan Surat Keterangan Tanah? Jawaban jawaban dari Ibu Apriana Girsang adalah :
“Biaya agak sedikit ringan, hal ini tidak lain karena membuatnya ketika itu beramai-ramai dengan penduduk yang lain.”
Wawancara masyarakat Desa Sinar Baru Kecamatan Silimakuta, 04 November 2013
Ibu Deliani Saragih menjawab : “Biaya yang saya bayar wajar dan pantas, tapi hendaknya dalam
pengurusan Surat Keterangan Tanah, saya tidak ingin ada pungutan biaya apa-apa.” Wawancara masyarakat Desa Purba
Sinombah Kecamatan Silimakuta, 30 Oktober 2013 Berbeda dengan permasalahan yang dihadapi pemerintahan kecamatan,
Universitas Sumatera Utara
masyarakat juga memiliki permasalahan tersendiri dalam pengurusan Surat Keterangan Tanah. Permasalahan tersebut dapat digambarkan dengan keinginan
masyarakat tentang bagaimana seharusnya pelayanan yang diberikan berkaitan dengan pengurusan Surat Keterangan Tanah. Sehingga penulis mengajukan
pertanyaan bagaimana seharusnya pengurusan Surat Keterangan Tanah yang baik menurut BapakIbu dalam pengurusan Surat Keterangan Tanah di Kecamatan
Silimakuta? Bapak Ranto Saragih menjawab :
“Pengurusan yang saya lakukan tidak ada masalah yang penting pada saat pengurusan suratnya lengkap.” Wawancara
masyarakat Kelurahan Saribudolok Kecamatan Silimakuta, 28 Oktober 2013
Ibu Deliani Saragih menjawab : “Sebaiknya jangan terlalu lama dalam penyelesaiannya dan
jangan terlalu memberatkan masyarakat mengenai masalah biayanya.” Wawancara masyarakat Desa Purba Sinombah
Kecamatan Silimakuta, 30 Oktober 2013 Ibu Bungamin Sinaga menjawab :
“Sebaiknya pengurusan dengan waktu yang cepat dan dengan biaya yang tidak terlalu mahal.” Wawancara masyarakat
Kelurahan Saribudolok Kecamatan Silimakuta, 28 Oktober 2013 Secara singkat Bapak Parlindungan Purba :
“Sebaiknya tidak ada pungutan liar dan prosesnya tidak bertele- tele.” Wawancara masyarakat Desa Purba Tua Kecamatan
Silimakuta, 02 November 2013
Universitas Sumatera Utara
Bapak Hardiman Sinaga memberi jawaban : “Keinginan kita agar dalam pengurusan tanah milik kita tidak
dipersulit atau dilanggar.” Wawancara masyarakat Desa Purba Tua Baru Kecamatan Silimakuta, 06 November 2013
Bapak Wilser Saragih menjawab : “Dalam pengurusan Surat Keterangan Tanah, saya tidak ingin
ada pungutan biaya apa-apa.” Wawancara masyarakat Desa Purba Tua Kecamatan Silimakuta, 02 November 2013
Keterangan yang diperoleh dari masyarakat berkaitan dengan keluhan ataupun kendala diatas, diharapakan dapat menjadi saran dan masukan untuk
pemerintah kecamatan kedepannya.
Universitas Sumatera Utara
BAB V ANALISIS DATA