Faring dan Laring Trakea Bronkus dan Bronkeolus Alveolus

24 yang dapat menangkap zat-zat kimia yang terkandung dalam udara sehingga kita mengenal berbagai macam bau. Ujung-ujung saraf penciuman tersebut kemudian akan mengirimkan impuls ke otak.

b. Faring dan Laring

Setelah melalui rongga hidung, udara akan melewati faring. Udara kemudian berjalan melewati nasopharynx, oropharynx, dan laryngopharynx, yang merupakan tiga bagian dari faring.Kemudian udara akan melewati laring.Faring adalah percabangan antara saluran pencernaan esofagus dan saluran pernapasan laring dan trakea. Laring atau pangkal tenggorokan trakea terjalin atas tulang rawan. Pada laring terdapat pita suara yang bergetar jika udara masuk. Glotis merupakan lubang yang menghubungkan faring dan trakea. Sedangkan, epiglotis adalah suatu katup yang memisahkan saluran pernapasan dan saluran makanan. Epiglotis akan selalu mencegah makanan masuk ke saluran pernapasan.

c. Trakea

Dari faring, udara melewati laring, tempat pita suara berada. Dari laring, udara memasuki trakea. Trakea terdiri atas susunan cincin-cincin tulang rawan. Cincin-cincin ini memungkinkan trakea tetap mempertahankan bentuknya. Bagian dalam trakea terdapat sel-sel epitel bersilia. Epitel ini menyekresikan lendir di dinding trakea. Lendir ini berfungsi menahan benda asing yang masuk, sebelum akhirnya dikeluarkan dengan gerakan silia yang terdapat pada membran sel epitel.

d. Bronkus dan Bronkeolus

Udara yang masuk melalui trakea akan diteruskan ke bronkus. Bronkus adalah lanjutan dari trakea yang bercabang-cabang dua. Struktur bronkus sama dengan trakea. Bronkus adalah saluran yang menghubungkan trakea dengan paru-paru. Bronkus kanan menghubungkan trakea dengan paru-paru kanan dan bronkus kiri menghubungkan trakea dengan paru-paru kiri. Bronkus di dalam paru-paru bercabang- cabang yang semakin kecil disebut bronkiolus. Dinding bronkus juga dilapisi lapisan sel epitel selapis silindris bersilia.

e. Alveolus

25 Bronkiolus bermuara pada alveoli tunggal: alveolus, struktur berbentuk bola-bola mungil yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus.

2. Mekanisme Pernapasan