Tulang spons; lamela tulang tidak tersusun konsentris, banyak mengandung rongga Tulang kompak; lamela tulang tersusun konsentris mengelilingi saluran Havers, tidak

3 c kosta bagian tulang rawan; d laring; e trakea dan bronkus.

2. Rawan elastis, mengandung serat-serat elastis dengan sedikit serabutkolagen.

Contoh: a serabut telinga; b tuba eustachii. 3 Rawan fibrosa, banyak mengandung serat kolagen dengan jumlah selkondrosit sedikit sehingga sangat kuat dan kukuh. Contoh: a di antara tulang pubis tulang kemaluan; b diskus keping rawan di antara tulang vertebrata.

b. Tulang Keras atau Tulang Sejati Osteon

Rangka tubuh manusia terbentuk lengkap setelah embrio berusia duabulan di dalam kandungan dan masih berbentuk tulang rawan. Karena prosespengapuran, lama- kelamaan terbentuklah tulang keras. Penulangan osifikasiyang diawali dengan bentuk tulang rawan disebut penulangan endokondral. Tidak semua rangka tubuh terbentuk dengan cara ini. Sebagian besar tulangtengkorak, tulang-tulang pipih, dan tulang-tulang pendek terbentuk dengan penulangan intramembran. Pada proses penulangan intramembran sel-sel mesenkim dari jaringan embrional memperbanyak diri, selanjutnya sel-selanak menggelembung menjadi osteoblas sel tulangmuda. Osteoblas menggetahkan matriks tulang yang menyelubungi osteoblas sendiri. Kemudian terjadi invasi pembuluh darah lalu pengendapan garam kapur menyebabkan matriks tulang mengeras. Osteoblas sekarang disebut osteosit sel tulang tua. Berdasarkan strukturnya tulang sejati dibagi menjadi:

1. Tulang spons; lamela tulang tidak tersusun konsentris, banyak mengandung rongga

yang diisi sumsum merah yang memproduksi selseldarah sebagai organ kemopoitik. Tulang spons banyak terdapat pada epifisis tulang panjang, tulang pendek atau pipih, dan tulang vertebra. 4

2. Tulang kompak; lamela tulang tersusun konsentris mengelilingi saluran Havers, tidak

terdapat rongga-rongga, melapisi tulang spons atau tulang pipa. Tulang kompak terdiri atas sistem-sistem Havers, yaitu sistem yang dibangun oleh saluran Havers yang berisi pembuluh darah dan saraf yang dikelilingi oleh lamela-lamela dan lakuna-lakuna yang berisi osteosit. Di sekitar saluran Havers terdapat lamela-lamela yang konsentris dan berlapis. Lamela ialah jaringan interseluler. Pada lamela terdapat lakuna yang berisi osteosit sel tulang. Dari lakuna keluar saluran-saluran kecil yang disebut kanalikuli yang menghubungkan lakuna satu dengan yang lainnya. Kanalikuli berperan baik dalam pemberian nutrisi pada osteosit karena tidakterdapat darah maupun difusi. Berdasarkan bentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: 1 tulang pipa, misalnya tulang paha, tulang betis, tulang kering, tulang pengumpil, dan tulang hasta; 2 tulang pipih, misalnya tulang usus, tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak; 3 tulang pendek, misalnya tulang tangan, tulang pangkal kaki, dan ruas-ruas tulang belakang. 5 Tulang terdiri atas bahan organik dan anorganik. Tulang pada masakanak-kanak mengandung lebih banyak bahan organik daripada bahan anorganik, sedangkan tulang orang dewasa sebaliknya. Bahan organik tulang terdiri atas amorf serabut kolagen dan zat dasar amorf yang mengandung glikosaminnoglikan yang berhubungan dengan protein. Bahan anorganik tulang, yaitu: 1 kalsium banyak, 2 fosfor sedikit, 3 bikarbonat sedikit, 4 kalium sedikit, 5 sitrat sedikit, 6 magnesium sedikit, 7 natrium sedikit. Bagian-bagian tulang keras panjang yaitu: 1 epifisis, yaitu bagian kedua ujung tulang; 2 diafisis, yaitu bagian tulang tengah; 3 metafisis, yaitu sambungan epifisis dan diafisis,; 4 periosteum, yaitu jaringan ikat kencang yang menyelimuti tulang sebelah luar; 5 endosteum, yaitu jaringan ikat kencang yang membatasi rongga sumsum.

3. Sendi