h. Siswa mencatat pertanyaan-pertanyaan yang muncul mengenai subtopik yang
dipilih. i.
Masing-masing kelompok merumuskan sebuah pertanyaan yang akan dijawab di dalam tulisannya.
j. Siswa bertukar pendapat untuk mengeksplor peran, dalam hal ini siswa
mengandaikan diri sebagai penulis yang pro atau kontra terhadap subtopik yang dipilih.
k. Setiap siswa dalam kelompok secara bergantian memainkan peran sebagai
narasumber terkait dengan subtopik yang dipilih. Kemudian dilanjutkan presentasi setiap kelompok terkait dengan topik yang dipilih dan menjawab
pertanyaan yang diajukan kelompok lain. l.
Siswa bertukar pendapat mengenai pendengar yang mungkin untuk masing- masing peran. Dalam hal ini, secara tidak langsung siswa telah memilih
pendengar dari peran yang mereka tentukan. m.
Siswa menentukan format tulisan argumentasi untuk meyakinkan pembaca. n.
Siswa mengumpulkan dan mengorganisasi informasi yang telah didapat melalui tukar pendapat.
o. Siswa menulis argumentasi dari ide-ide yang telah didapat dari kegiatan tukar
pendapat sebelumnya. p.
Hasil karangan dikumpulkan dan dinilai oleh guru. q.
Guru dan peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaran agar tindakan pada siklus berikutnya dapat lebih baik.
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh peneliti saat pembelajaran menulis argumentasi berlangsung. Pengamatan berupa kegiatan pemantauan, pencatatan, serta
pendokumentasian segala kegiatan selama pelaksanaan pembelajaran. Hasil pengamatan digunakan sebagai data yang bersifat kualitatif untuk menilai
keberhasilan proses, sedangkan hasil tulisan argumentasi digunakan sebagai data yang bersifat kuantitatif untuk menilai keberhasilan produk. Sementara
dokumentasi kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung menjadi salah satu bukti pendukung hasil pengamatan pada tahap pelaksanaantindakan.
4. Refleksi
Pada tahap ini, peneliti menganalisis data yang telah terkumpul dari hasil pengamatan kemudian menyajikannya kepada gurukolaborator penelitian. Dari
hasil analisis berupa kekurangan maupun kelemahan dalam pembelajaran, peneliti dan guru berdiskusi untuk menentukan langkah-langkah perbaikan yang akan
dilakukan pada siklus selanjutnya. Dari tahap refleksi inilah diketahui keberhasilan tindakan yang telah diberikan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian sangat berpengaruh terhadap kualitas data hasil penelitian dan merupakan alat untuk mempermudah pengkajian data mulai
dari pengamatan, wawancara, dan observasi. Penelitian tindakan kelas
mengandung data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa data perilaku siswa selama proses menulis argumentasi menggunakan strategi RAFT Role
Audience Format Topic. Data kuantitatif berupa tingkat kemampuan siswa yang ditunjukkan dengan nilai tes menulis argumentasi. Berikut teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini. 1.
Observasi Observasi pengamatan merupakan cara untuk mendapatkan informasi
dengan cara mengamati objek secara cermat dan terencana Nurgiyantoro, 2010: 93. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi
tentang aktivitas siswa maupun guru dalam proses pembelajaran. 2.
Wawancara Wawancara merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mendapatkan
informasi dari responden peserta didik, orang yang diwawancarai dengan melakukan tanya jawab sepihak. Artinya, dalam kegiatan wawancara itu,
pertanyaan hanya berasal dari pihak pewawancara, sedang responden hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan saja Nurgiyantoro, 2010: 96. Wawancara
merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang- orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal
yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu.
Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan siswa. Teknik wawancara ini digunakan untuk
memperoleh keterangan, informasi, pendapat, atau komentar-komentar terkait kondisi awal siswa maupun proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Selain itu juga untuk memperoleh data tentang tingkat keberhasilan
implementasi strategi RAFT Role Audience Format Topic pada pembelajaran menulis argumentasi.
Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah bentuk “semi structured” semi terstruktur. Wawancara semi terstruktur
mula-mula dilakukan dengan menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu per satu diperdalam dengan mengorek keterangan
lebih lanjut. Dengan demikian, jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel dengan keterangan yang lengkap dan mendalam Arikunto, 2006:
227. 3.
Tes Menulis Argumentasi Untuk menjaring data yang menunjukkkan tingkat kemampuan siswa
dalam menulis argumentasi dilakukan tes menulis argumentasi. Tes dilakukan pada saat sebelum dan sesudah pemberian tindakan. Guru mata
pelajaran bahasa Indonesia melakukan evaluasi untuk mengukur tingkat kemampuan siswa. Data yang dihasilkan dengan tes menulis argumentasi ini
merupakan data kuantitatif. 4.
Dokumentasi Dokumentasi berupa foto-foto kegiatan pelaksanaan penelitian tindakan di
kelas dari awal pembelajaran sampai dengan akhir pembelajaran menulis argumentasi.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.