Perumusan Masalah Kerangka Konseptual

Januari 9.7410 -0.03 1,825,358,506 Februari 9.7078 0.97 1,934,479,579 Maret 9.7244 0.47 2,032,203,691 April 9.7281 -0.38 2,066,023,391 Mei 9.7240 0.68 2,044,449,707 Juni 9.7262 0.02 1,948,760,948 Sumber : PT. BPRS Puduarta Insani Medan Badan Pusat Statistik Medan Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa tingkat bagi hasil, inflasi dan jumlah tabungan berfluktuasi dari bulan ke bulan. Tingkat bagi hasil mengalami penurunan pada bulan Februari sedangkan tingkat inflasi mengalami peningkatan dan demikian juga dengan jumlah tabungan. Pada bulan Maret dan April tingkat bagi hasil dan jumlah tabungan mengalami peningkatan, sedangkan tingkat inflasi mengalami penurunan. Pada bulan Mei tingkat bagi hasil dan jumlah tabungan mengalami penurunansedangkan tingkat inflasi meningkat. Dan pada bulan Juni tingkat bagi hasil mengalami peningkatan, sedangkan tingkat inflasi dan jumlah tabungan mengalami penurunan. Pada Tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa besarnya peningkatan tingkat bagi hasil tidak dapat sepenuhnya mendorong naiknya tabungan. Begitu juga dengan tingkat inflasi selama 6 bulan yang berfluktuasi sehingga dengan terjadinya keadaan seperti itu jumlah tabungan di perusahaan mengalami peningkatan yang disertai dengan penurunan. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Tingkat Bagi Hasil dan Inflasi Terhadap Besarnya Jumlah Tabungan Pada PT. BPR Syariah Puduarta Insani Medan”.

B. Perumusan Masalah

Universitas Sumatera Utara Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah : “Apakah tingkat bagi hasil dan inflasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap besarnya jumlah tabungan pada PT. BPRS Puduarta Insani Medan?”.

C. Kerangka Konseptual

Bank Syariah adalah bank yang sesuai dengan prinsip Agama Islam yang melarang sistem bunga atau riba yang memberatkan, oleh sebab itu Bank Syariah beroperasi berdasarkan kemitraan pada semua aktifitas bisnis atau dasar kesetaraan dan keadilan, dimana untuk menghindari sistem bunga maka sistem yang dikembangkan adalah dalam bentuk bagi hasil. Hasil keuntungan dari pemanfaatan dana nasabah yang disalurkan ke dalam berbagai usaha itulah yang akan dibagikan kepada nasabah. Hasil usaha semakin tinggi maka semakin besar pula keutungan yang dibagikan bank kepada nasabahnya. Jadi konsep bagi hasil hanya bisa berjalan apabila dana nasabah diinvestasikan terlebih dahulu kedalam usaha Danareksa.com. Menurut Diana 2005:15 dalam penghimpunan dana, Bank Syariah melakukan mobilisasi dan investasi tabungan untuk pembangunan perekonomian dengan cara yang adil sehingga keuntungan yang adil dapat dijamin bagi semua pihak. Tujuan mobilisasi dana merupakan hal penting karen Islam secara tegas mengutuk penimbunan tabungan dan menuntut penggunaan sumber dana secara produktif dalam rangka mencapai tujuan sosial ekonomi Islam. Menurut Khalwaty 2006:6 inflasi merupakan suatu keadaan dimana terjadi kenaikan harga-harga secara tajam yang berlangsung terus-menerus dalam jangka waktu cukup lama. Determinan lain yang penting dalam tabungan adalah Universitas Sumatera Utara faktor ketidakpastian. Di negara sedang berkembang, inflasi dapat menekan tingkat tabungan karena adanya dorongan untuk melakukan pengeluaran barang- barang yang tahan lama. Inflasi akan mendorong orang untuk mengganti asset nominal menjadi asset riil. Sehingga akan menurunkan tingkat tabungan. Menurut sudarsono 2003:20 bagi hasil adalah keuntungan atau hasil yang diperoleh dari pengelolaan dana baik investasi maupun transaksi jual beli yang diberikan kepada nasabah. Perhitungan bagi hasil menggunakan profit and loss sharing yaitu nasabah akan menerima bagi hasil apabila dana yang diinvestasikan tersebut mendapat keuntungan, dan apabila usaha merugi maka kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak. Bagi hasil dalam sistem perbankan syariah merupakan ciri khusus yang ditawarkan kepada nasabah, dan di dalam aturan syariah bagi hasil ini harus ditentukan terlebih dahulu pada awal kontrak akad antara kedua belah pihak. Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa jumlah tabungan dipengaruhi oleh tingkat bagi hasil dan inflasi. Kerangka konseptual yang telah diuraikan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Sumber : Khalwaty 2000:143, sudarsono 2003:21, Diana 2005, diolah. Gambar1.1 Kerangka Konseptual

D. Hipotesis Tingkat bagi hasil