Inflasi dan Suku Bunga

e. Dewan Pengawas Syariah DPS bertugas untuk mengawasi operasionalisasi bank dari sudut syariahnya. Selain itu manajer dan pimpinan bank islam harus menguasai dasar-dasar muamalat islam. f. Fungsi kelembagaan bank syariah selain menjembatani antara pihak pemilik modal dengan pihak yang membutuhkan dana, juga mempunyai fungsi khusus yaitu fungsi amanah, artinya berkewajiban menjaga dan bertanggung jawab atas keamanan dana yang disimpan dan siap bila sewaktu-waktu dana diambil pemiliknya.

C. Inflasi 1. Pengertian Inflasi

Menurut Khalwaty 2000:143 inflasi merupakan suatu keadaan dimana terjadi kenaikan harga-harga secara tajam absolute yang berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup lama. Seirama dengan kenaikan harga-harga tersebut nilai uang turun secara tajam pula sebanding dengan kenaikan harga-harga tersebut. Inflasi adalah suatu keadaan yang mengindikasikan semakin melemahnya daya beli masyarakat yang diikuti oleh semakin merosotnya mata uang suatu Negara Biro Pusat Statistik 2005:5.

2. Inflasi dan Suku Bunga

Menurut Khalwaty 2006:143, Suku bunga merupakan instrument bank konvensional untuk mengendalikan atau menekan laju pertumbuhan tingkat inflasi. Suku bunga yang tinggi akan mendorong orang untuk menanamkan dananya di bank dari pada menginvestasikannya pada sektor produksi atau industri yang resikonya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan menanamkan Universitas Sumatera Utara uang di bank terutama dalam bentuk deposito. Suku bunga yang tinggi menyedot jumlah uang yang beredar di masyarakat. Namun disisi lain, suku bunga yang tinggi akan mengakibatkan meningkatnya nilai uang. Keterkaitan antara inflasi dan tingkat suku bunga adalah: a. Penawaran dan Permintaan Uang Untuk menentukan keputusan konsumsi dan investasi baik bagi para pelaku ekonomi individual maupun dalam keadaan ekonomi makro, ketersediaan uang merupakan faktor yang sangat menentukan. Untuk mencegah mreningkatnya inflasi, jumlah uang yang beredar harus sesuai dengan kebutuhan agregat. Jika terjadi kelebihan penawaran uang terhadap kebutuhan uang, nilai uang akan jatuh dan pada kondisi demikian akan terjadi inflasi. Sebaliknya jika penawaran uang lebih kecil dari pada kebutuhan agregat, nilai uang akan naik dan disebut depresiasi. Untuk menstabilkan nilai uang, secara syariah instrument yang umum digunakan dalam ilmu ekonomi moneter adalah pengaturan tingkat suku bunga. Jika tingkat suku bunga dinaikkan, jumlah uang yang beredar akan berkurang karena orang lebih senang menabung dari pada memutarkan dananya pada sektor-sektor produktif. Sebaliknya jika tingkat suku bunga terlalu rendah jumlah uang yang beredar di masyarakat akan bertambah karena orang lebih senang memutarkan uangnya pada sektor-sektor yang dinilai produktif. Dengan demikian tingkat inflasi dapat dikendalikan melalui kebijakan tingkat suku bunga bank yang dalam hal ini merupakan tugas dari Bank Indonesia Bank Sentral. b. Instrument Pengawasan Suplai Uang Untuk menekan atau mengendalikan laju pertumbuhan inflasi pada tingkat yang diinginkan baik periode bulanan maupun tahunan diperlukan instrument Universitas Sumatera Utara pengawasan terhadap supplai uang disamping menaikkan tingkat suku bunga. Bank Indonesia selaku Bank Sentral menggunakan dua instrument untuk menekan laju pertumbuhan inflasi, yaitu dengan menaikkan tingkat suku bunga dan melakukan pengawasan terhadap jumlah uang yang beredar.

3. Faktor Penyebab Inflasi