d. Sebagai dasar untuk mengevaluasi program latihan dan keefektivan
jadwal kerja, metode kerja, struktur organisasi, gaya pengawasan, kondisi kerja, dan peralatan kerja.
e. Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan latihan bagi karyawan
yang berada didalam organisasi. f.
Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga mencapai tujuan untuk mendapatkan performance kerja yang baik.
g. Sebagai alat untuk mendorong, untuk membiasakan atasan supervisor,
manager, administrator untuk mengobservasi prilaku bawahan subordinate supaya diketahui minat dan kebutuhan – kebutuhan
bawahannya.
h. Sebagai alat untuk bisa melihat kekurangan atau kelemahan dimasa
lampau dan meningkatkan kemampuan – kemampuan karyawan selanjutnya.
i. Sebagai kriteria dalam menentukan seleksi dan penempatan karyawan.
j. Sebagai alat untuk mengindentifikasi kelemahan – kelemahan personel
dan dengan demikian bisa sebagai bahan pertimbangan agar bisa diikutsertakan dalam program latihan kerja tambahan .
k. Sebagai alat untuk memperbaiki atau mengebangkan kecakapan
karyawan. l.
Sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengembangkan uraian pekerjaan.
F. Metode Penilaian kinerja
Menurut Malayu 2002 : 97, metode penilaian kinerja karyawan meliputi
a. Metode Tradisional
Metode ini merupakan metode tertua dan paling sederhana untuk menilai prestasi karyawan dan diterapkan secara tidak sistematik maupun dengan
sistematis. Yang termasuk kedalam metode tradisional ini adalah : rating scale employee corporation, chek list, freeform essay dan critical incident. menurut
Malayu 2002 : 97 : 1.
Rating Scale Metode ini merupakan metode penelitian yang paling tua dan paling
banyak digunakan, dimana penelitian yang dilakukan oleh atasan atau supevisor untuk mengukur karakteristik, misalnya mengenai inisiatif,
Universitas Sumatera Utara
ketergantungan, kematangan dan kontibusinya terhadap tujuan kerjanya.
2. Employee Comparation
Metode ini merupakan metode penilaian yang dilakukan dengan cara membandingkan antara seorang pekerja dengan pekerja lainnya.
Metode employee comparation ini terbagi atas sub kelompok yaitu : a.
Alternation ranking Metode ini merupakan metode penilaian dengan cara mengurut
peringkat ranking karyawan dimulai dari yang terendah sampai yang tertinggi atau mulai dari bawahan sampai yang tertinggi dan
berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. b. Paired Corporation
Metode ini adalah metode penilaian dengan cara seorang karyawan dibandingkan seluruh karyawan lainnya, sehingga terdapat
berbagai alternative keputusan yang diambil. Metode ini dapat digunakan untuk jumlah yang sedikit.
c. Porced comparation graiding Metode ini sama dengan paired comparation tetapi digunakan
untuk jumlah karyawan yang banyak. Metode ini suatu defenisi yang jelas untuk setiap katagori telah dibuat dengan seksama.
Katagori untuk prestasi karyawan misalnya adalah baik sekali, memuaskan, dan kurang memuaskan. Misalnya masing – masing
mempunyai defenisi yang jelas. Prestasi kerja dari setiap karyawan kemudian dibandingakan dengan defenisi masing – masing
Universitas Sumatera Utara
katagori untuk dimasukan kedalam salah satunya. Kadang –
kadang metode ini diubah menjadi penilai dengan distribusi yang dipaksakan.
3. Cheklist
Dengan metode ini penilai sebenarnya tidak menilai tetapi hanya memberikan masukan informasi bagi personalia. Penilai tinggal
memilih kalimat – kalimat atau kata – kata yang menggambarkan prestasi kerja dan karakteristik setiap individu karyawan, baru
melaporkanya kebagian personalia untuk menetapkan bobot nilai, indeks nilai, dan kebijaksanaan selanjutnya bagi karyawan
bersangkut an. 4.
Freeform Essay Dengan metode ini seorang penilai diharuskan membuat karangan
yang berkenan dengan orang atau karyawan yang sedang dinilainya itu.
5. Cirtical Insident
Dengan metode ini penilai harus mencatat semua kejadian mengenai tingkah laku bawahanya sehari – hari yang kemudian dimasukan
kedalam buku catatan khusus yang terdiri dari berbagai macam katagori tingkah laku bawahannya, misalnya mengenai inisiatif,
kerjasama, keselamatan dan lain – lain.
b. Metode Moderen