Penilai cendrung memberikan nilai baik jika ia mengetahui sifat yang baik dari karyawan itu, sebaliknya penilai akan memberikan nilai kurang jika ia
mengetahui suatu sifat yang kurang baik dari karyawan yang dinilai. Hallo efect juga mengakibatkan indeks prestasi karyawan bersangkutan tidak memberikan
gambaran nyata dari karyawan itu.
G. Pengertian Efektivitas Kerja
Efektivitas adalah suatu kata bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Inggris “efektive” yang beararti hasil, ditaati, mengesankan, manajer dan
mujarab. Jika seorang dapat menghasilkan pekerjaan dengan baik ia bekerja secara efektif. Dan uraian tersebut maka efektivitas dapat ditingkatkan apabila
seorang pemimpin dapat menjalankan pengawasan dengan baik. Tetapi permasalahannya efektif tidaklah sesederhana seperti yang dikemukakan diatas,
karena efektifitas itu menyangkut banyak hal. Oleh karena itu para ahli memberikan banyak yang berbeda – beda.
Dengan demikian jelaslah bahwa dengan efektivitas merupakan suatu keadaan yang menunjukkan keberhasilan kerja yang baik dan sempurna. Efektif
berarati berhasil, dalam arti sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Tetapi maknanya akan terus meluas jika berkaitan dengan kerja.
Menurut Siagian 2002 : 151 efektivitas kerja adalah “Penyelesaian pekerjaan tepat waktu yang telah ditentukan. Artinya pelaksanaan suatu pekerjaan
dinilai baik atau tidak sangat tergantung pada penyelesaian tugas tersebut, bagaimana cara melaksankannya dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu”.
Menurut Zoelfirman 2000 : 4 efektivitas kerja adalah “suatu kondisi pada suatu perusahaan yang hasilnya meningkatkan atau optimal atas penggunaan
Universitas Sumatera Utara
sumber ekonomi dan faktor produksi” Menurut Admosoeprapto 2001 : 4 efektivitas kerja adalah “ukuran yang menggambarkan sejauh mana sasaran yang
dapat dicapai” Berdasarkan pendapat – pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
efektivitas merupakan suatu keadaan yang menunjukan keberhasilan seseorang melakukan pekerjaan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya
sehingga tidak menimbulkan pemberosan baik waktu, tenaga, biaya maupun segala yang berakibat tidak berhasilnya suatu pekerjaan sehingga apa yang
menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai.
H. Hubungan Disiplin dan Penilaian Kerja Terhadap Efektivitas Kerja
Terwujudnya disiplin dan penilaian kinerja yang mantap pada pegawai
dapat dirasakan sebagi kebutuhan yang semakin penting mengingat tantangan dihadapi semakin berat, baik usaha dalam pencapaian target maupun dalam
menghadapi persaingan. Kedisiplinan dan penilaian kinerja tersebut pada hakekatnya adalah
mewujudkan sikap mental yang mewajibkan patuh pada segenap peraturan, prinsip, dan tujuan perusahaan serta semangat dalam pencapaian efektivitas yang
tinggi hanyalah mungkin terjadi apabila seluruh pegawai dan pihak manajemen memiliki tingkat kedisiplinan dan menjalankan sistem penilaian kinerja dengan
baik dan akurat. Dalam konsep manajemen, manusia diharapkan mau memanfaatkan
tenaga sepenuhnya atau seoptimal mungkin untuk meningkatkan efektivitas, yang diikuti oleh tercapainya hubungan kerja yang bermutu dan dengan kondisi yang
penuh dengan tanggung jawab dan rasa saling membangun, usaha ini menuntut
Universitas Sumatera Utara
keterlibatan setiap bagian badan Pemerintah dan setiap orang untuk merasakan peningnya efektivitas yang meningkat, lalu berperan serta didalamnya dengan rasa
tanggung jawab dan bekerja dengan penuh kesungguhan tidak mudah didapatkan. Salah satu usaha untuk mendapatkan adalah dengan meningkatkan kesadaran
moral pegawainya. Seperti yang telah dijelaskan bahwa kedisiplinan dan penialain kinerja
terhadap efektivitas sama pentingnya dan jelas berhubungan erat, dan kita menyadari apabila keduanya itu tidak dapat seiring sejalan maka tujuan tidak akan
tercapai.
2.2 Peneliti Terdahulu