Pebelitian yang dilakukan oleh para psikolog di Carnegie-Mellon University, Pittsburgh, menunjukkan bahwa orang yang optimis lebih bisa mengatasi stres
daripada orang yang pesimis. Para psikolog ini mendapati bahwa orang yang optimis cenderung memberi respons terhadap kekecewaan dengan membuat rencana tindakan
dan minta bantuan serta nasihat orang lain. Sedangkan orang yang pesimis, bila menemui kesulitan, sering kali berusaha melupakan segalanya dan menganggap tidak
ada yang bisa mereka lakukan untuk mengubah keadaan.
2.2.2 Menggunakan dukungan sosial
Koping dengan cara menggunakan dukungan sosial, mayoritas responden diperoleh 43 responden 81,1 sangat setuju bahwa mereka mendapat perhatian.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Weisman 1979, dalam Keliat, 1998 bahwa salah satu koping yang biasa digunakan individu untuk menangani stres adalah
kebersamaan dengan berbagi rasa dan mengungkapkan perasaannya dengan berbicara kepada orang lain. Selain itu, sesuai dengan hasil penelitian Andrew and Robinson
1991 dalam skripsi Gambaran Psychological Well-Being pada Lansia yang terlibat dalam kelompok Kencana oleh Endah Puspita Sari 2004 menemukan bahwa
dukungan sosial dari lingkungan sekitar individu akan sangat mempengaruhi psychological well-being yang dirasakan oleh individu tersebut. Dalam skripsi
tersebut juga dijelaskan bahwa kesempatan untuk bertemu dengan teman-teman yang sebaya dapat membuka kesempatan pada individu usia lanjut untuk belajar dari
pengalaman hidup individu lain dan menginterpretasikan kembali pengalaman
Universitas Sumatera Utara
hidupnya sehingga akan membantu indivisu tersebut dalam mengontrol pengalaman emosi positif atau negatif. Dengan memiliki teman, individu usia lanjut akan merasa
memiliki dukungan sosial di luar keluarganya, menimbulkan perasaan dihargai dan diinginkan meskipun mereka sudah mengalami kemunduran dan keterbatasan. Hasl
penelitian ini juga sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Lazarus dan Folkman dikutip dalam Wortman 1999, bahwa strategi koping yang berfokus pada masalah
salah satunya penggunaan dukungan sosial, yaitu mencari penyelesaian atau berpaling pada orang lain untuk mendapatkan kenyamanan dan nasehat bagaimana
mengatasi stres atau mengandalkan teman dan keluarga untuk memberikan nasehat dan anjuran.
Menurut Niven 2002 bahwa dukungan keluarga dapat membantu meningkatkan mekanisme koping individu dengan memberikan dukungan emosi dan
saran-saran mengenai strategis alternatif yang didasarkan pada pengalaman sebelumnya dan mengajak orang lain berfokus pada aspek-aspek yang lebih positif.
Dari hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan Atinah dan Winarsih pada tahun 2008 bahwa pasien diabetes melitus dengan kecemasan sedang mengharapkan
dukungan berupa dukungan emosi, saran dan informasi dari keluarga, dan petugas kesehatan dokter dan perawat yang berkaitan dengan penyakitnya. Sehingga selain
pengobatan medis adanya dukungan sosial yang positif akan membantu seseorang untuk beradaptasi lebih baik secara emosional dengan mencegah perasaan cemas dan
sedih yang berlarut-larut terhadap penyakitnya Atkinson, 1997.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Menggunakan sumber spiritual