Karakteristik penyakit kronis adalah penyebabnya tidak pasti, memiliki faktor resiko multipel, membutuhkan durasi yang lama, menyebabkan kerusakan fungsi atau
ketidakmampuan, dan tidak dapat disembuhkan. Penyakit kronis ini tidak disebabkan oleh infeksi atau patogen melainkan oleh gaya hidup, perilaku beresiko, pajanan yang
berkaitan dengan proses penuaan.
2.2 Kategori Penyakit Kronis
Menurut Christianson, dkk 1998 dikutip dari Conrad, 1978 ada beberapa kategori dari penyakit kronis yaitu
1. Lived with illnesses Pada kategori ini individu diharuskan beradaptasi dan mempelajari kondisi
penyakitnya selama hidup, dan biasanya mereka tidak mengalami kehidupan yang mengancam. Penyakit yang termasuk dalam kategori ini adalah diabetes, asma,
arthritis, dan epilepsi. 2. Mortal illnesses
Pada kategori ini secara jelas individu kehidupannya terancam dan individu yang menderita penyakit ini hanya bisa merasakan gejala-gejala dari penyakitnya dan
ancaman kematian. Penyakit yang termasuk dalam kategori ini adalah kanker dan penyakit kardivaskuler.
3. At risk illnesses Kategori penyakit ini sangat berbeda dengan dua kategori sebelumnya. Pada
kategori penyakit ini tidak menekankan pada penyakitnya tetapi pada resiko
Universitas Sumatera Utara
penyakitnya. Penyakit yang termasuk dalam kategori ini adalah hipertensi, dan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan hereditas.
2.3 Implikasi Penyakit Kronis
Penyakit kronis mempengaruhi banyak orang dalam berbagai cara, baik secara langsung atau tidak langsung. Penting artinya memahami implikasi arti dari penyakit
kronis bagi individu, keluarga, dan masyarakat. Dengan cara ini individu dapat mengatasi masalah-masalahnya. Implikasi ini meliputi, yaitu menangani penyakit
kronis mencakup lebih dari menangani masalah-masalah medis, dalam hal ini pertimbangan sosial dan psikologis penting diketengahkan. Adaptasi terhadap
penyakit dan kecacatan merupakan proses yang berkepanjangan. Setiap perubahan besar atau penurunan fungsi membutuhkan adaptasi fisik, emosi dan sosial Smeltzer
Bare, 2001. Suatu penyakit kronis dapat mengakibatkan kondisi penyakit kronis lain.
Sebagai contoh, diabetes pada akhirnya dapat mengarah pada terjadinya perubahan neurologis dan sirkulasi dalam penglihatan, jantung, seksual, dan masalah-masalah
ginjal Smeltzer Bare, 2001. Kondisi kronis menghadirkan dilema etis bagi individu, tenaga kesehatan
profesional, dan masyarakat. Tidak ada pemecahan yang mudah terhadap masalah- masalah kondisi kronis. Hidup dengan penyakit kronis berarti hidup dengan
ketidakpastian. Meskipun tenaga kesehatan dapat mengidentifikasi perjalanan penyakit yang diantisipasi, tetapi mereka tidak dapat menetukan kepastian perjalanan
Universitas Sumatera Utara
penyakit tepatnya seperti apa yang akan dihadapi oleh individu Smeltzer Bare, 2001.
2.4 Fase-Fase Penyakit Kronis