penyakit tepatnya seperti apa yang akan dihadapi oleh individu Smeltzer Bare, 2001.
2.4 Fase-Fase Penyakit Kronis
Menurut Smeltzer Bare 2001 ada sembilan fase dalam penyakit kronis, yaitu:
1. Fase pretrajectory Individu beresiko terhadap penyakit kronis karena faktor-faktor genetik atau
perilaku yang meningkatkan ketahanan seseorang terhadap penyakit kronis. 2. Fase trajectory
Adanya gejala-gejala yang berkaitan dengan penyakit kronis. Fase ini sering tidak jelas karena sedang dievaluasi dan pemeriksaan diagnostik sedang dilakukan.
3. Fase stabil Terjadi ketika gejala-gejala dan perjalanan penyakit terkontrol.
4. Fase tidak stabil Adanya ketidakstabilan dari penyakit kronis, kekambuhan gejala-gejala dari
penyakit-penyakit. 5. Fase akut
Ditandai dengan gejala-gejala yang berat dan tidak dapat pulih atau komplikasi yang membutuhkan perawatan di rumah sakit untuk menanganinya.
Universitas Sumatera Utara
6. Fase krisis Ditandai dengan situasi kritis atau mengancam jiwa yang membutuhkan
pengobatan atau perawatan kedaruratan. 7. Fase pulih
Pulih kembali pada cara hidup yang diterima dalam batasan yang dibebani oleh penyakit kronis.
8. Fase penurunan Terjadi ketika perjalanan penyakit berkembang dan disertai dengan
peningkatan ketidakmampuan dan kesulitan dalam mengatasi gejala-gejala. 9. Fase kematian
Ditandai dengan penurunan bertahap atau cepat fungsi tubuh dan penghentian hubungan individual.
2.5 Jenis-Jenis Penyakit Kronis
1. Hipertensi Penyakit darah tinggi atau Hipertensi adalah suatu keadaan di mana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic bagian atas dan angka bawah diastolic pada pemeriksaan tensi darah
menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa sphygmomanometer ataupun alat digital lainnya. Nilai normal tekanan darah
seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 12080 mmHG. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan
Universitas Sumatera Utara
darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas
atau berolahraga. Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan pengobatan dan pengontrolan secara teratur rutin, maka hal ini dapat
membawa si penderita kedalam kasus-kasus serius bahkan bisa menyebabkan kematian. Tekanan darah tinggi yang terus menerus menyebabkan jantung seseorang
bekerja extra keras, akhirnya kondisi ini berakibat terjadinya kerusakan pada pembuluh darah jantung, ginjal, otak dan mata. Penyakit hypertensi ini merupakan
penyebab umum terjadinya stroke dan serangan jantung Heart attack. Penyebab hipertensi bisa akibat dari penggunaan obat-obatan seperti golongan
kortikosteroid cortison dan beberapa obat hormon, termasuk beberapa obat antiradang anti-inflammasi secara terus menerus sering dapat meningkatkan
tekanan darah seseorang. Merokok juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi dikarenakan tembakau yang berisi
nikotin. Minuman yang mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi.
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi dikenal dengan 2 type klasifikasi, diantaranya:
Hipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi
sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang yang pola makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau
bahkan obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah
Universitas Sumatera Utara
tinggi. Begitu pula sesorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor tinggi sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang
yang kurang olahraga pun bisa mengalami tekanan darah tinggi.
Hipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanan
darah tinggi sebagai akibat seseorang mengalamimenderita penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan pada Ibu
hamil, tekanan darah secara umum meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu. Terutama pada wanita yang berat badannya di atas normal atau gemuk
Adsensecamp, 2008.
2. Diabetes Melitus Diabetes melitus DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolic
dengan karakteristik hiperglikemia meningkatnya kadar gula darah yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Gejala umum dari
Diabetes Melitus DM adalah banyak kencing poliuria, haus dan banyak minum polidipsia, lapar polifagia, letih, lesu, penurunan berat badan yang tidak dapat
dijelaskan sebabnya, lemah badan, kesemutan, gatal, pandangan kabur, disfungsi ereksi pada pria, dan pruritus vulvae pada wanita.
Pembagian DM ada beberapa jenis, yaitu:
DM tipe 1 yaitu kerusakan fungsi sel beta di pancreas, autoimun, idiopatik. DM tipe 2 yaitu menurunnya produksi insulin atau berkurangnya daya kerja insulin
atau keduanya.
Universitas Sumatera Utara
DM tipe lain yaitu karena kelainan genetik, penyakit pancreas, obat, infeksi,
antibodi, sidroma penyakit lain.
Gestasional diabetes yaitu DM pada masa kehamilan Darwin, 2009.
3. Osteoporosis Penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang
rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.
Osteoporosis dapat dikelompokkan menjadi:
Osteoporosis primer, sering menyerang wanita paska menopause dan juga pada pria
usia lanjut dengan penyebab yang belum diketahui.
Osteoporosis sekunder, disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan
Cushings disease, hyperthyroidism, hyperparathyroidism, hypogonadism, kelainan hepar, kegagalan ginjal kronis, kurang gerak, kebiasaan minum alkohol, pemakaian
obat-obatancorticosteroid, Kelebihan kafein, Merokok. Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen hormon
utama pada wanita, yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia diantara 51-75
tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki risiko yang sama untuk menderita osteoporosis postmenopausal, wanita
kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam.
Universitas Sumatera Utara
Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya
tulang dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2
kali lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal. Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis
yang penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan
tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang. Kepadatan tulang berkurang secara perlahan terutama pada penderita osteoporosis senilis, sehingga
pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala. Beberapa penderita tidak memiliki gejala. Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi
kolaps atau hancur, maka akan timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk.
4. Asam Urat Asam urat atau rematik gout gout artritis adalah hasil dari metabolisme
tubuh oleh salah satu protein, purin dan ginjal. Dalam kaitan ini, ginjal berfungsi mengatur kestabilan kadar asam urat dalam tubuh dimana sebagian sisa asam urat
dibuang melalui air seni. Namun bila asam urat berlebihan dan ginjal tidak mampu lagi mengatur kestabilannya, maka asam urat in akan menumpuk pada jaringan dan
sendi. Pada saat kadar asam urat tinggi, akan timbul rasa nyeri yang hebat terutama pada daerah persendian. Setiap orang dapat terkena penyakit asam urat. Tetapi
Universitas Sumatera Utara
umumnya, banyak dialami para pria, sedangkan pada perempuan persentasenya kecil dan baru muncul setelah menopause. Kadar asam urat kaum pria cenderung
meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Pada wanita, peningkatan itu dimulai sejak masa menopause. Hal ini dikarenakan perempuan mempunyai hormon estrogen
yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine. Sementara pada pria, asam uratnya cenderung lebih tinggi daripada perempuan karena tidak memiliki hormon
estrogen tersebut.. Artritis gout muncul sebagai serangan keradangan sendi yang timbul
berulang-ulang. gejala khas dari serangan artritis gout adalah serangan akut biasanya bersifat monoartikular menyerang satu sendi saja dengan gejala pembengkakan,
kemerahan, nyeri hebat, panas dan gangguan gerak dari sendi yang terserang yang terjadi mendadak akut yang mencapai puncaknya kurang dari 24 jam. Lokasi yang
paling sering pada serangan pertama adalah sendi pangkal ibu jari kaki. Hampir pada semua kasus, lokasi artritis terutama pada sendi perifer dan jarang pada sendi sentral
Wibowo, 2006.
5. Reumatoid Arthritis Artritis reumatoid AR merupakan salah satu jenis penyakit rematik yang
merupakan penyakit autoimun. Sendi yang terjangkit biasanya sendi kecil seperti tangan dan kaki secara simetris kiri dan kanan mengalami peradangan, sehingga
terjadi pembengkakan, nyeri dan kemudian sendi mengalami kerusakan. Kerusakan sendi sudah mulai terjadi pada 6 bulan pertama terserang penyakit ini, dan cacat bisa
Universitas Sumatera Utara
terjadi setelah 2-3 tahun bila penyakit tidak diobati. Jenis penyakit rematik bermacam-macam. Lebih kurang terdapat lebih dari 100 jenis penyakit rematik.
Penyakit rematik memiliki gejala yang mirip satu dengan yang lain. Reumatoid artritis menyerang lapisan dalam bungkus sendi sinovium yang
mengakibatkan radang pada pembungkus sendi. Akibat sinovitis radang pada sinovium yang menahun, akan terjadi kerusakan pada tulang rawan sendi, tulang,
tendon, dan ligament dalam sendi. Peradangan sinovium menyebabkan keluarnya beberapa zat yang menggerogoti tulang rawan sel sehingga menimbulkan kerusakan
tulang dan dapat berakibat menghilangnya permukaan sendi yang akan mengganggu gerak sendi. Gejala Reumatoid arthritis yaitu terjadi peradangan pada sendi, terasa
hangat di bagian sendi, bengkak, kemerahan dan sangat sakit. Biasanya pada banyak sendi, simetris, sendi terasa kaku di pagi hari. Selain itu, gejala lainnya adalah
demam, nafsu makan menurun, berat badan menurun, lemah, dan anemia. Reumatoid arthritis dapat menyerang semua usia, dari anak sampai usia lanjut dan perbandingan
wanita : pria adalah 3 : 1 Sophia, 2009.
Universitas Sumatera Utara
3. Koping 3.1.Defenisi Koping